Chapter 11

15 1 0
                                    

Saat selesai membeli bahan mereka pun masuk ke dalam mobil.

"Ra lu habis ini ada acara?", tanya Derick membuka pembicaraan.

"Kaga, kenapa?", jawab nya.

"Makan yo, gue laper. Lu laper gak?",

"Iya sih mayan. Yaudah ayok", Rara mengiyakan permintaan Derick.

Mereka pun melaju menuju cafe. Di tengah perjalanan tiba-tiba hp Rara berdering. Menandakan ada yang menelfon dirinya. Ia pun melihat nya dan mengangkat nya. Ternyata itu

"Assalamualaikum Ra", ucap orang yang ada di telfon itu.

"Waalaikumussalam, kenapa?",

"Kamu masih lama? Aku dirumah nih",

"Lah? Mau ngapain? Kan tadi aku bilang lagi keluar sama Derick", jawab Rara.

Iya yang telfon Samudra. Mendengar itu Derick pun heran siapa yang telfon.

"Sapa Ra?", tanya Derick.

"Hah? Oh ini kak Sam", jawab Rara.

"Sam? Sapa?", Derick bingung siapa Sam. Kan mereka belom kenalan.

"Gue Samudra cowo nya Rara, lu berdua masih lama?", Samudra nimbrung dalam pembicaraan Rara dan Derick.

Derick terdiam seketika. Ternyata yang telfon itu pacar nya Sierra.

"Oh cowo dia nama nya Samudra", batin Derick.

"Eh Rick gue kaga bisa nemenin lu deh. Langsung pulang gapapa?", tanya Rara.

Sebenernya dia gak enak buat nolak Derick. Karena ini pertama kali nya mereka keluar. Tapi Samudra udah nungguin dirumah Rara. Kalo gak keburu pulang nanti ngamuk. Apalagi Rara pergi nya sama si Derick. Udah kelar ntar.

"Sans", jawab Derick singkat. Dia agak kesal dengan sikap Samudra yang tiba-tiba merusak semua rencana nya.

"Kak aku otw balik nih. Tunggu bentar ya", ucap Rara.

"Siap. Ini aku sama bang Kenan dulu lagi mabar", jawab Samudra.

"Yaudah Assalamualaikum kak",

"Waalaikumussalam, hati-hati sayang", telfon pun diakhiri saat itu juga.

●●●

Suasana di dalam mobil seketika hening. Rara jadi canggung karena merasa tak enak kepada Derick. Sedangkan Derick, dia hanya fokus ke jalanan. Fokus nyetir. Sekitar 20 menit telah berlalu. Mereka berdua pun sampai di rumah Sierra. Derick menghentikan mesin mobil nya dan turun begitu juga dengan Sierra. Dia hendak mengambil barang-barang yang tadi mereka beli tapi keduluan sama Derick.

"Eh Rick sini bagi dua, berat tuh pasti", ucap Rara.

"Lu kata gue apaan begini aja gak kuat", jawab nya.

"Yauda makasih yaa",

Rara pun membuka pintu dan

"Assalamualaikum",

"Waalaikumussalam", dua orang yang ada di dalam itu menjawab dengan kompak.

"Ya tuan putri sudah balik, waktu nya gue minggat. Panas asu lu berdua uwu-uwu an sedangkan gue jomblo", omel Kenan.

"Ketawa banget makanya cari pacar bangg", ejek Rara sembari jalan menghampiri Samudra.

Saat Kenan hendak keluar rumah dia berpapasan dengan Derick tepat di depan pintu.

"Yo bang. Mau kemana?", tanya Derick.

"Lho? Ada lu?", tanya Kenan heran. Dia tak tahu jika Sierra keluar bersama Derick.

"Iya haha. Tadi gue keluar sama Rara nyari bahan buat kelompok", jawab nya.

"Oh yaudah gue kaga jadi keluar, sama lu ae dah haha", Kenan merangkul bahu Derick dan membawa nya masuk.

"Wait bro gue taruh ini dulu. Ra ini taruh mana?", tanya Derick pada Rara.

"Oh? Eh sini gue bawa masuk kamar gue ae", jawab nya hendak mengambil tas kresek dari tangan Derick tapi....

"Gue aja yang bawa, berat ini", Derick mencegah nya.

"Gue aja sini", ucap Samudra sembari berdiri.

Dia pun menghampiri Derick dan mengambil alih tas kresek itu dari tangan Derick. Lalu pergi ke kamar Sierra bersama dengan Sierra. Tak lama kemudian mereka berdua turun dan menghampiri Kenan dan Derick yang sedang duduk di sofa ruang tamu.

"Kakak kenapa tiba-tiba kesini?", ucap Rara sembari mengayunkan gandengan tangan nya bersama Samudra.

"Gapapa sih. Kangen aja. Gak boleh ya?",

"Gak kok. Aku kaget aja tadi. Anyway udah makan?", tanya Rara.

"Belom laper nih. Kamu? Mau makan diluar berdua?", tanya Samudra balik.

"Sama sih aku juga. Tadi nya tuh aku diajakin Derick makan berdua tapi kakak nelfon jadi bubar deh", jelas Rara.

"Oh",

"Kalo berdua nanti mereka gimana? Abang getok pala ku ntar yang ada", gerutu Rara.

"Haha iya sih",

Mereka pun duduk di sofa. Berdampingan dengan Derick. Sedangkan Kenan ada di sofa samping nya. Suasana seketika hening. Samudra dan Derick canggung. Melihat hal itu pun Rara memutuskan untuk membuka suara.

"Eh pada laper gak?", tanya nya.

"Laper anjer masak sono lu", jawab Kenan.

"Tadi mau gue ajakin lu ditelfon sama cowo lu", jawab Derick dengan nada agak kesal.

"Laper nih. Sayang mau makan diluar? Atau mau masak? Kalo mau masak nanti aku bantuin", jawab Samudra.

"Bingung. Emang pada mau nungguin Rara masak?", tanya Rara.

"Iya serah sih", jawab Kenan.

"Gue ngikut", tambah Derick.

"Aku sih terserah kamu", jawab Samudra.

_________________________________________

Aaa mian mian, baru bisa update huaa
kemaren kakak sepupu ku nikahan jadi harus bantuin dia maaf yaa:(((

Kasih komentar kalian di kolom komen ya, jangan lupa juga follow akun aku dan vote juga ya biar view nya banyak hua, thank you !
Oh mau follback an? Boleh kok dm aja atau dikomen juga gpp xixi
Dah segini dulu see u on the next chapter papay

𝘚𝘪𝘦𝘳𝘳𝘢 [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang