36

1.4K 92 39
                                    

Di mohon untuk tidak emosi:)

Mew POV

Acara syukuran yg di gelar di kediaman ku akhirnya selesai,aku bernafas lega karena acara berjalan dengan semestinya hanya saja sedari tadi pikiranku tak fokus memikirkan keadaan Gulf saat ini,para tamu yg datang lebih tepatnya keluarga besar Ku dan Adela sudah pamit undur diri.

"Mew Mae dan pho akan pulang,ingat jaga Adela baik-baik jangan sampai terjadi apa-apa pada ia dan janinnya"aku hanya mengangguk setelahnya kedua orangtuaku dan mertuaku pamit undur diri,hanya menyisakan singto&krist yg masih betah berada di mansion ku.

Aku beranjak dari dudukku menghampiri kit yg masih membereskan sisa makanan bekas acara tadi

"Apa ia begitu kecewa padaku" kit yg tadinya fokus pada aktivitasnya kini menoleh ke arahku

"Menurutmu?,Bukankah aku sudah menyuruh phi memberi tahunya sesegera mungkin"

"Semalam aku ingin memberitahunya tapi aku takut ia akan bersedih"ujarku kit mengerenyitkan dahinya seraya menatapku

"Bukankah kau sudah sering membuatnya bersedih?" Apa yg di katakan kit benar , bukankah aku sudah sering menyakiti Gulf

"Kau benar "

"Phi sebaiknya kau cari Gulf sekarang dan cepat minta maaf,syukur syukur ia mau memaafkan mu" aku langsung bergegas keluar untuk mencari Gulf

"Kau mau kemana" singto muncul di ambang pintu saat aku baru saja membuka pintu mobilku

Aku tak memperdulikan pertanyaannya dan langsung pergi meninggalkan mansion

Rumah namtan adalah tujuan ku saat ini,aku yakin Gulf pasti pergi kesana

Beberapa menit akhirnya aku tiba di rumah namtan tanpa pikir panjang aku langsung mengetuk pintu rumah tersebut

Namtan keluar dengan kerutan di wajahnya saat melihat ku

"Apa Gulf ada di sini" tanyaku to the point

"Tidak , memangnya kenapa?"

"Dia pergi dari rumah dan aku tak tau keberadaan dia saat ini"

"Ohh jadi Gulf sudah pergi meninggalkan mu baguslah kalo gitu" ujarnya

"Apa maksudmu?" Tanyaku sedikit emosi

"Kau tak perlu mencarinya ,dia sudah mengambil keputusan yg benar"setelahnya namtan menutup pintu rumahnya,aku tak menemukan Gulf di sini lalu aku harus mencarinya di mana lagi setauku temen yg paling Deket dengan Gulf hanya namtan.

Mobilku terus melaju membelah jalanan ibu kota,mengemudi tanpa tujuan adalah hal yg kulakukan saat ini,aku bahkan sudah menelpon Gulf tapi ia tidak mengaktifkan hp nya.

"Arghhhhh kau kemana Gulf "

Sudah hampir satu jam aku mengemudi tanpa tujuan,aku mencari Gulf di setiap tempat yg biasa ia datangi denganku tapi hasilnya tetap nihil, handphone ku sedari tadi bergetar puluhan panggilan tak terjawab dari Adela dan singto.

Aku mencoba untuk menghubungi singto,tak lama panggilan pun terjawab

"BERENGSEK KAU DI MANA HA, kau tau Adela sedang hamil dan kau pergi tanpa memberitahu tujuanmu padanya,ia khawatir padamu bodoh" dari nada suaranya aku tahu bahwa singto benar-benar marah,akupun tau jika aku salah karna tak memberi tahu Adela kemana aku pergi hingga membuatnya khawatir.

"Jaga Adela untukku sebentar ada urusan yg harus aku selesaikan"

"Urusan menyangkut si jalang itu ha" lagi-lagi singto mengatai Gulf ia benar-benar keterlaluan

LOVE YOU TOO MUCH (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang