Part Two

4 1 0
                                    

Namun, sebelum mendekati asal keberadaan itu. Mengingat tubuh Inumine yang besar, dia baru saja melihat sekilas sosok gadis yang sangat familier. Membuat degup jantung dia selayaknya orang yang sedang berolahraga.

"Oi, Inu. Oh? Siapa koneko-chan yang manis ini?" ujar Toraishi yang berada disampingnya Nayuki. Mulai mengoda disertai kalimat bertanya.

Kala itu pula, seorang gadis dalam pandangan mulai melirik kembali ke figur Inu yang dimaksud sebagai Inumine, disebelahnya. Kemudian mengangguk kecil, saat itu pun Inumine mulai memperkenalkannya.

"Dia adalah [Full Name], aku tidak sengaja bertemu dengannya," cerita Inumine. Sementara itu, Toraishi yang mendengarnya, menampilkan senyum lebar.

"Yoroshiku, Koneko-chan~♪"

"[Last Name] … oh, [Name]-chan?" Nayuki bertanya tiba-tiba, memastikan bahwa ia benar atau tidaknya, pada akhirnya pandangan mereka saling bertemu.

Sejenak [Name] yang merasa namanya diucapkan. Suara yang terdengar familier itu, tak bisa tergantikan. Meski begitu, entah kenapa panggilan yang terdengar biasa, namun kedengaran spesial.

"Oh, Nayuki mengenalinya?"

Nayuki menoleh ke arah Inumine, seraya berkata, "Mungkin." Dia tidak yakin, karena belum ada tanggapan dari [Name] yang menjadi topik pembicaraan dini hari.

Langsung dikala itu pula, [Name] mendekati Nayuki. "Ah, aku ingat. Tooru-kun, 'kan?" Nayuki yang mendapatkan kehadiran [Name] sesaat di hadapan, mulai tertawa pelan.

Mengulas senyum kecil, ia pun mengangguk. "Benar, kok. Namaku Nayuki Tooru," ucap Nayuki menyadari bahwa sebelumnya hanya sekedar nama marga, yang disebutkan oleh Inumine. Jadilah, diri memperkenalkannya.

"Aaa, senang bertemu kembali."

Secara tiba-tiba, tapi pasti. [Name] menggenggam kedua tangan Nayuki. Hal itu berakhir menjadi kemurungan Toraishi. Mengira-ngira betapa bahagianya dia jika merasakan sesuatu seperti itu.

Mengangguki hal itu pelan, akan tetapi berakhir dengan pamitan kecil. "Sudah waktunya kembali ke kelas, jadi sampai bertemu lagi nanti [Name]-chan."

"Bye, bye, [Last Name]!"

"Sampai nanti, koneko-chan~"

Ya, benar dia pun tinggal sendiri di sana. Semula senyum kecil mekar, kini perlahan menjadi lebar. Menginjakan kaki keluar wilayah itu, menuju sekolahnya. Lagipula, sudah waktunya untuk berpisah lagi.

Pisah beda sekolah, apalagi? Oh, jikalau diingat kembali. Mereka berpisah karena hal ini. Tak terduga, perlahan memori menyatu sama sepedtu sedia kala.

Dilain sisi, entah kenapa Nayuki merasakan bagian dada dari lubuk terdalamnya menghangat, walau memang benar. Ini pertemuan setelah musim salju kala itu, yang pertama kalinya mereka berpisah.

"Sungguh tak terduga."

To be continued

MEMORY! Nayuki Tooru. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang