South Korea
One week letter"Apa yang sedang kau tonton?" Lisa baru saja keluar dari dalam kamar saat menghampiri suaminya yang tengah asik menonton televisi diruang tengah,bersama anjing kesayangan mereka.Love.
"Acara baru,Taehyung menjadi pembawa acaranya." Balasnya santai,sembari menarik tubuh Lisa untuk duduk disisinya. Iya menduselkan wajahnya keleher isterinya,setelah memberi kecupan di wajah dan bibirnya.
"Aku suka wanginya,apa kau ganti sabun lagi?" Lisa yang menahan geli mencoba menyingkirkan wajah Seokjin dari lehernya,namun dengan menyebalkannya pria beranak satu itu justru mengungkung tubuhnya lebih erat dengan kedua tangan besarnya.
"Geli, hentikan!" Ucapnya diikuti tawa renyah khas miliknya saat Seokjin menggerakkan kepalanya kekiri dan kekanan dengan cepat.
"Dimana putri kita?" Seokjin mengakhiri kejahilannya,iya menarik tubuhnya membenarkan posisi duduk.
"Sepertinya bibi Lee membawanya keluar. Kemarin dia meminta izin padaku untuk membawa Lyli ketaman." Ucap Lisa seraya menyandarkan kepalanya dibahu Seokjin.
"Haruskah kita mengajaknya keluar juga? sepertinya sudah sangat lama sejak kita pergi piknik bersama bulan lalu." Seokjin membelai lembut surai hitam Lisa,sementara matanya kembali fokus pada acara yang sudah dimulai lebih dari sepuluh menit itu.
"Tapi aku malas bertemu dengan paparazi." Balas Lisa lesu.
"Terkadang media juga membutuhkan bahan yang bagus untuk diterbitkan,yeobo." Seokjin terkekeh dengan kalimatnya sendiri,begitupun dengan Lisa yang masih bersandar dengan nyaman dipundaknya.
"Aku juga berasal dari Daegu,dan aku bangga dengan itu."
Seokjin tersenyum melihat ekspresi Taehyung dilayar kaca yang dengan bangga mengungkap latar belakangnya. Mengomentari salah satu peserta diacaranya.
"Ayahku seorang petani,dan itu bukan hal yang memalukan. Bahkan andaikan aku tidak bergabung dengan grupku dulu,aku juga akan menjadi seorang petani sama sepertinya."
"Astaga aku selalu terharu setiap kali Taehyung Oppa bercerita masa lalunya." Lisa menimpali dengan ekspresi wajah sendu. Iya tidak berbohong saat mengatakan jika iya selalu terharu saat mendengar cerita masa kelam Kim Taehyung,karena yeah bagi Lisa itu memang benar-benar mengharukan.
"Jika kau punya mimpi,jangan lihat latar belakangmu. Semua itu tidak penting. Yang harus kau lihat adalah bakatmu,kemampuanmu. Tunjukan pada orang-orang jika kau layak diakui,layak untuk dipuji dan pantas untuk berdiri ditempat yang paling tinggi."
"Bukankah dia semakjn dewasa?" Seokjin berkomentar setelah wajah Kim Taehyung menjeda kalimatnya.
"Dia akan segera menyusulmu,menjadi pria beranak satu jika kau lupa Oppa." Balas Lisa diikuti kekehan khas miliknya.
"Benar,siapa yang menyangka pria aneh sepertinya akan menikahi wanita yang jauh lebih tua seperti Kang Hanna." Lisa mengalihkan wajahnya,menatap suaminya.
"Memang apa salahnya menikahi wanita yang lebih tua?"
"Tentu saja tidak ada. Tapi dulu kukira dia akan menikahi gadis muda yang masih terlihat lucu dibanding Kang Hanna yang memiliki rentang usia 7 tahun dengannya."
"Selera orang berbeda-beda,Oppa. Lagi pula Hanna Eonnie merupakan sosok yang memang luar biasa,selain usianya yang dewasa sifatnya yang lemah lembut dan parasnya yang selalu terlihat muda pasti menjadi faktor utama kenapa Taehyung Oppa menyukainya bahkan sampai menikahinya." Lisa memutuskan bangkit dari tempatnya,membuat Seokjin seketika menahan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILY
FanfictionIni hanya fiksi belaka,kalo ada kesalahan kata/kalimat,nama dan juga tempat mohon koreksi dari teman-teman semua. Tengkyuuu💜