3

4.2K 122 35
                                    

Hanbin mengusap wajahnya kasar. Setelah membuat miliknya berdiri, berani-beraninya Lisa bersikap seolah tak terjadi apapun.

Lihatlah bagaimana gadis itu tersenyum.

Sial! Kenapa cantik sekali.

"Tapi, Hanbin." Lisa menatap ke arah Hanbin yang kini masih menatapnya. "Aku bisa membantumu kalau kau ingin." Lisa menunjuk ke arah bagian bawah Hanbin.

"Area sini tak terlalu banyak kendaraan yang lewat." Lanjut Lisa.

Hanbin mendesis. Sial. Sial. Sial.

"Bagaimana?"

"Bagiamana apa? Cepat lakukan!" Hanbin dengan segera membuka resleting celana bahan sekolahnya. Miliknya terasa sesak di dalam sana.

Lisa memposisikan tubuhnya untuk membungkuk ke arah kejantanan Hanbin yang masih terbungkus rapih itu, mengeluarkannya dengan tangannya dengan sedikit meremasnya dibagian ujung.

"Mmmh" Hanbin mengerang. "Jangan menggodaku, sialan."

Lisa terkekeh. "Bahasamu kasar sekali." Komentarnya. Gadis itu menatap ke arah milik Hanbin yang tengah ia pegang itu dengan mata berbinar.

Ugh. Lisa menyukai bagaimana penis Hanbin yang besar, berurat dan sedikit berbulu itu.

Lisa menjilat sedikit ujungnya membuat Hanbin berdecak kesal. "Masukan ke dalam mulutmu. Kulum, Lisa!"

Dan Lisa mengikuti perintah Hanbin.

Memasukannya ke dalam mulut, Lisa mengemut lalu memaju mundurkan mulutnya dengan kejantanan Hanbin di dalamnya.

"Nggh-" Ini gila. Kenapa Lisa begitu lihai?

Hanbin menekan kepala Lisa agar gadis itu melahap semua kejantanannya. Memasukannya sampai ujung pangkal tenggorokannya. Membuat Hanbin kembali mengerang tertahan berusaha untuk membuat tubuhnya diam agar mobilnya tak ikut bergerak.

Lisa merasakan penis Hanbin yang semakin membesar. Gadis itu melepaskan kulumannya dan menggantinya dengan telapak tangannya. Kembali memaju mundurkan tangannya di penis Hanbin.

"Mmmh-Lisa-hh" Milik Hanbin berkedut. Pelepasannya sebentar lagi akan sampai.

"Akhhhh-hh"

"Nghhh" Lisa mendesah saat merasakan cairan kental mengenai wajahnya. Ia bahkan harus memejamkan matanya agar cairan putih itu tak masuk ke matanya.

"M-mmmh" Lisa mengerang saat Hanbin mencium bibirnya. Memaksa masuk ke dalam mulutnya, melesakkan lidah ke dalam goa hangatnya.

Lisa mengalungkan lengannya pada leher Hanbin dan Hanbin menekan tengkuk Lisa agar lebih memperdalam tautan mereka.

Jennie benar. Hanbin, he is a good kisser.

Nafas mereka saling tertahan saat tautan mereka terlepas. Hanbin memposisikan wajahnya di depan wajah Lisa. Mengecup bibir kissable itu sekali lagi sebelum dirinya menjauh.

Hanbin mengambil tissue dan membersihkan area kejantanan nya, memakai kembali celananya. Lalu, lelaki bangir itu membersihkan wajah Lisa menggunakan tissue yang baru.

Romantis sekali, seorang Kim Hanbin ini. Lisa rasanya semakin jatuh ke dalam pesonanya.

"Kalau kau butuh bantuanku lagi, katakan saja." Lisa berkata seraya terkekeh. Gadis itu mendapati telinga Hanbin yang memerah.

"Kau tahu, aku lebih berpengalaman dari pada Jennie. Kau akan lebih puas denganku dari pada dengannya."

***

"MMMH" - HANLIS / HANLICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang