5

4.4K 130 19
                                    

Biasakan vote sebelum membaca!

Jangan lupa untuk berkomentar! 🌚

***

Begitu Hanbin berhasil memasukan kode apartement nya, lelaki bangir itu langsung menarik tangan Lisa ke arah sofa. Menindihmya lalu memagut bibirnya dengan terburu-buru.

Lisa melenguh saat Hanbin menyesap lidahnya. Tubuhnya sudah sangat kepanasan. Ia ingin lebih dari ini.

Hanbin melepaskaun tautan mereka lalu menatap Lisa yang kini tengah menatapnya dengan mata sayu dan bibir yang sedikit terbuka. Memperlihatkan bahwa kini lipstik yang gadis itu gunakan kini berantakan.

"Ini bukan yang pertama untukmu, kan?" Hanbin bertanya dengan nafasnya yang memburu. Tangan lelaki bangir itu kini tengah membuka kancing seragam yang tengah Lisa gunakan itu satu persatu. Sedikit meremas bongkahan kenyal yang sangat menggodanya saat itu yang mana membuat Lisa mendesah tertahan.

"Mmhh-yaa." Lisa menjawab dengan nafasnya yang tersengal. Ia mendudukan tubuhnya saat Hanbin membuka kaitan bra nya lalu menyesap putting kanannya.

"Enghh" Hanya sebuah hisapan tapi mampu membuat Lisa merasa semakin kepanasan. Bagian bawahnya yang sudah basah sejak di toilet tadi kini semakin terasa basah.

Hanbin memainkan putting kiri Lisa dengan sebelah tangannya. Sedikit mencubitnya pelan lalu kembali meremasnya lagi. Sebelah tangannya lagi, kini berada di paha Lisa. Membelai pahanya sampai kini terdiam di bagian bawah gadis itu.

Lisa melebarkan kakinya saat Hanbin mengelus area sentifinya dari luar celana dalam. "Unghh"

Hanya dari luar saja sudah membuat Lisa menggelinjang hebat. Ia merasakan Hanbin mulai masuk ke dalam celana dalamnya lalu mengelus pelan klitorisnya.

"Ahhh-akh" Lisa mendongkakan kepalanya tak tahan. Ada rasa geli tapi juga nikmat yang ia rasakan secara bersamaan.

Hanbin melepaskan hisapannya pada putting Lisa dan kembali memagut bibir kissablenya sebelum ia melepaskan celana dalam yang Lisa pakai dan menatap takjub pada lubang kemerahan Lisa yang berkedut-kedut yang kini terpampang di depannya.

Lisa mendesah saat merasakan Hanbin meniup vaginanya membuat ia kembali memejamkan mata. Sial. Ia ingin Hanbin menjilatnya bukan malah meniupnya seperti itu.

"Ahh-eunghhh" Lisa melenguh saat merasakan benda kenyal dan basah menjilati bibir kemaluannya. Yah, seperti itu.

Ugh. Ini nikmat sekali.

Slurp

"Ahhh" Lisa membusungkan dadanya saat merasa Hanbin memainkan klitorisnya dengan lidahnya. Lelaki bangir itu bahkan menjulurkan lidahnya ke dalam hole yang yang sudah basah, memberikan Lisa kenikmatan yang tiada henti.

Lisa menekan tengkuk Hanbin supaya lebih mejilatinya semakin dalam. Kakinya ia semakin lebarkan guna mempermudah gerakan lelaki bangir itu.

"Emmmmhhh-"

Slurp

"Ahh-ahhh"

Lisa meremas kencang payudaranya sendiri dengan kedua tangan. Memainkan puttingnya sendiri lalu menengadahkan kepalanya. "Hanbin-hhhh"

"Ughhhh" Lisa memejamkan matanya saat merasakan benda asing masuk ke dalam lubangnya.

Di bawah sana, Hanbin memasukan satu jari tangannya ke dalam hole merah Lisa lalu satu tangannya memainkan klitoris gadis itu.

"Ahh-ahhhhh" Desahan Lisa kembali terdengar saat Hanbin mengeluar masukan jarinya. Menambah satu jari hingga kini dua jari keluar masuk dari dalam hole Lisa.

"Aku sudah tak tahan." Hanbin menggeram pelan. Lelaki bangir itu membuka baju dan celananya sendiri.

Lisa menatap pemandangan itu dengan tatapan memuja. Hanbin dengan tatto nya yang begitu menggoda.

Hanbin mengurut penisnya sebelum berkata "Kulum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanbin mengurut penisnya sebelum berkata "Kulum." pada Lisa. Yang dibalas Lisa dengan sebuah anggukkan, ia mulai memasukan kejantanan Hanbin ke dalam mulutnya. Memaju mundurkannya dengan lihai, lalu mejilat lubang kencing Hanbin membuat lelaki itu mengerang.

"H-hhhh"

Lisa memainkan bola kembar Hanbin dengan tangannya. Meremasnya seolah itu adalah mainan kesukaannya.

Milik Hanbin sudah sangat mengeras. Lelaki bangir itu lalu melepaskan kuluman Lisa dan memposisikan tubuhnya di depan Lisa yang kini sudah  mengangkang.

Hanbin menggesekkan ujung kejantanannya ke dalam lubang Lisa. Membuat Lisa merengek karena ingin Hanbin segera memasukinya.

Ting Nong

Hanbin dan Lisa saling bertatapan. Sialan! Siapa orang yang sudah berani mengganggu kegiatan panas mereka?

***

Jennie menatap pintu apartemen nomor 131 di depannya itu dengan sebuah ringisan kecil.

Kalau Jennie kesini, Hanbin takkan menganggapnya agresif, kan?

Maksudnya, Jennie hanya tak ingin Hanbin berfikir kalau ia adalah tipe gadis yang overprotektif yang selalu ingin mengetahui dimana kekasihnya berada.

Tapi, Hanbin tak ada di lapangan. Bahkan, Hanbin tak menjawab telfonnya. Jennie khawatir terjadi apa-apa pada lelaki bangir itu.

Kalau tidak ada di lapangan, kemungkinan besar Hanbin sudah pulang, bukan?

Jennie menghela nafas sebelum gadis berambut coklat itu membunyikan bel. Ia menunggu dengan gelisah di depan pintu.

***

Lagi mau ke inti itu mereka, Jen. 🌚

Vote komen nya 😘

"MMMH" - HANLIS / HANLICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang