CHAPTER [1] - prolog

10 1 0
                                    

happy reading! don't forget to vote and comment in my story

---------

Waktu menunjukan pukul 5 sore, langit berwarna hitam di sertai angin gemuruh tiba tiba saja menyingkirkan cahaya panas sore hari di sekitar area lapangan, sepertinya tak lama lagi hujan akan mengguyur seluruh permukaan lapangan itu.

"ck hujan!" decak seorang Gadis berusia 18 tahun yang tengah asik dengan Sepatu Roda putih di kaki nya itu.

Benar saja, tiba tiba hujan deras turun mengguyur lapangan dan juga Gadis itu.

Namanya Skala Lintang, panggil saja ia Lintang. Gadis berusia 18 tahun yang hobi nya bermain Sepatu Roda sejak kecil di lapangan ini.

Lalu ia pun dengan cepat melajukan kaki nya ke sebuah coffeshop yang terlihat sedang sepi pengunjung di sebrang lapangan.

Beruntungnya Lintang, karena permukaan jalanan yang rata, membuat ia dengan mudahnya menyebrangi jalan menuju cafe itu tanpa melepas Sepatu Roda dari kedua kakinya. Tidak ada 1 menit pun Lintang sudah tepat berada di depan coffeshop yang bernuansa vintage.

18 tahun Lintang bermain Sepatu Roda di lapangan itu, saat ini adalah kali pertama Lintang mengunjunginya. Sebuah coffeshop vintage yang tepat di sebrang lapangan, sudah sering Lintang lihat sejak kecil tetapi belum pernah juga ia kunjungi sekalipun. Sebenarnya ia mengunjunginya juga karena terpaksa berteduh dari Hujan. Lintang juga sama sekali tidak menyukai minuman coffe.

"Semoga ada menu minuman selain coffe disini" ucap Lintang seraya ber do'a.

Lintang segera melepas Sepatu Roda yang teepasang di kedua kakinya, lalu ia simpan kedalam sebuah tas ransel transparant.

"Tapi kok, ini coffeshop kenapa sepi banget keliatannya?" Lintang heran. Ia sama sekali tidak melihat salah satu pengunjung yang berada di area cafe.

Sebuah papan yang bertuliskan nama coffeshop ini ia pandangi cukup lumayan lama, setelah itu ia melirik lirik ke dalam cafe. Para pegawai coffeshop ini juga tidak terlihat keberadaanya.

"Jangan jangan coffeshop ini lagi tutup?"

Kedua bola mata Lintang tertuju pada sebuah tulisan yang tertempel di kaca pintu masuk.

"Tertera jelas tulisan open, berarti buka kali ya? bodoamat deh gue langsung masuk aja"

Pakaian yang Lintang kenakan basah kuyup. Hujan deras yang mengguyurnya selama 1 menit itulah penyebabnya.

"Gila ya hujan, semenit aja langsung bisa bikin baju yang gue pake basah kuyup. Semoga cepet kering deh"

Klringgg..

Suara lonceng terdengar nyaring saat Lintang membuka pintu kaca coffeshop itu.

"Hallloooo"

"Permisiiiii"

"Ini buka gak yaaa??"

Dengan keras Lintang agak berteriak sedikit seraya memanggil siapapun yang ada di cafe ini. Upaya yang sia sia, tidak ada satupin orang yang merespon panggilan Lintang, bahkan satu orang barista pun sama sekali tidak ada.

Lintang mengangkat alis dan bahu nya bersamaan seakan ia tidak peduli dengan kesepian cafe ini, ia langsung berjalan menyusuri beberapa meja dan kursi lalu memilih sebuah kursi dekat jendela kaca untuk di duduki nya, ia juga menatap sekeliling cafe ini dengan sangat takjub.

"Seriously? sumpah? cafe ini bener bener Aesthetic. Nyesel gue dari dulu ngga pernah mampir kesini"

Lintang beranjak lagi dari kursi yang ia duduki lalu berkeliling menyusuri lantai untuk melihat ke indahan yang terdapat di ruangan ini.

MAGHASKALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang