CHAPTER [b]

2 0 0
                                    

happy reading! don't forget to vote and comment in my story

----------

Lintang berdiri tepat di depan rumah putih 2 lantai dengan pagar yang menjulang tinggi. Ia baru saja sampai setelah melajukan kaki nya sekitar 15 menit dari tempat kejadian perkara saat ia bertemu laki laki itu.

tingg..nongg..tingg..nong..

Suara bel rumah di depan Lintang yang sedari tadi ia tekan tekan berkali kali, tetapi belum ada seseorang yang merespon dari dalam.

Waktu menunjukan pukul jam setengah delapan malam. Suasana komplek ini terasa seperti mencekam, sunyi dan sepi. Di tambah dengan suara hujan yang gemuruh membuat Lintang tak ingin lama lama berada di luar.

"TANTEEEE, OMMM, BUKAIN GERBANG NYA DONGGG BURUANNN, LINTANG TAKUT LAMA LAMA DI LUAR, UJANNN NIHH" Lintang berteriak sambil menggedor gedor pagar rumah yang tinggi itu.

Rumah mewah itu adalah milik Sonya Kareena dan suaminya Harisson Abraham, Sonya adalah adik kandung dari ibu nya Lintang. Saat itu, sejak kedua orang tua Lintang resmi meninggalkannya. Saat itu juga Sonya dan Haris resmi merawat Lintang seperti anak nya sendiri, layaknya satu keluarga yang utuh. Sonya dan Haris sudah menikah sejak lama tetapi belum juga di karuniai seorang anak.

Lintang tetap memanggil Sonya dan Haris dengan sebutan Tante dan Om, bagi nya tidak ada seorang pun yang boleh menggantikan sebutan mama dan papa nya, hanya khusus untuk orang tua kandung Lintang. Untungnya Sonya dan Haris tidak membebankan Lintang untuk harus memanggilnya Mama dan Papa.

5 menit sudah berlalu, Lintang masih menunggu pintu gerbang rumah di buka.

"Tante sonya sama om Haris kemana sii aduhh, ngga mungkin baru jam segini mereka udah tidur kann" gerutu Lintang.

"Non Lintangg"

Tiba tiba seorang bapak bapak berseragam Security dengan payung di kepalanya menghampiri Lintang. Bapak itu adalah satpam komplek disini.

"Non ini kunci rumahnya, tadi bu Sonya sama pak Haris pergi, terus nitipin kunci rumah nya di pos satpam"

"Tadi bapak ketiduran, jadi pas Non Lintang masuk komplek bapak gak ngeliat non, maaf non Lintang" ucap satpam komplek yang biasanya selalu menegur Lintang ketika ia masuk atau keluar gapura komplek.

"Yeh si bapak, jangan lupa minum kopi pak supaya ga ngantuk jaganya"

"Hehehe iya non, sekali lagi bapak minta maaf yaa"

Lintang menerima kunci itu lalu segera membuka pintu gerbang rumah nya, security itu juga kembali berjaga di pos satpam. Pakaian yang Lintang kenakan dari saat ini sekarang menjadi basah karena air hujan.

pppyyyuuuhhhhh...

Lintang menghempaskan tubuh nya ke kasur yang empuk bagaikan marshmallow. Lintang terlihat sangat kelelahan setelah bekerja sama dengan Sepatu Roda miliknya untuk menghantam deraian hujan.

"Oh My God, kasur gue basah"

Sontak Lintang langsung beranjak dari kasur nya. Ia lupa bahwa baju yang ia kenakan saat ini masih basah karena terkena air hujan tadi.
Sekarang ia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan badan dan juga mengganti pakaian basahnya itu.

"Loh baju kotor gue mana? kok ga ada?"

Lintang membuka tas transparant miliknya, hanya terlihat sepasang Sepatu Roda putih miliknya. ia sibuk mencari cari pakaian yang Lintang gunakan tadi sebelum ia memakai baju milik nenek di coffeshop. Rencananya Lintang akan mengunjungi coffeshop itu lagi untuk berterimakasih sambil mengembalikan baju nenek itu sepulang sekolah besok.

MAGHASKALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang