PROLOG

5 1 0
                                    

Lorong kampus yang masih sunyi diramaikan dengan derap langkah yang berat, diseret oleh empunya melewati kesunyian.

Ia duduk di bangku panjang diujung lorong, mengeluarkan ponselnya sambil melihat jam di tangannya. Ia menghembuskan nafas berat, memikirkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi hari ini.

"Rhea Bretania!"

Tiba-tiba suara cempreng nan keras itu memanggil gadis yang sedang duduk termenung, ia kaget menengadah melihat teman satu-satunya yang ia miliki dan ia sayangi itu.

"Kenapa lari sih, ini masih pagi juga," Omel Rhea.

Rhea memberikan botol minum yang selalu ia bawa dari rumah kepada temannya dan temannya menegak air tersebut dengan buru-buru sampai tersedak.

"Pelan-pelan, Je. Gue gak minta,"

Jessy Clarita,

Teman bahkan sahabat satu-satunya yang dimiliki Rhea, Je merupakan panggilan khusus yang hanya digunakan Rhea.

"Si brengsek minta nomor lo, tadi nungguin gue di gerbang fakultas," ucap Jessy.

Rhea menoleh kearah sahabatnya sambil mengerutkan kening, "Si brengsek?"
Tentu saja ia kaget, karena dari awal masuk kuliah pun tidak ada yang melirik dirinya.

Lalu Rhea bertanya lagi karena tidak mendapat jawaban dari Jessy, "Siapa?"

***

HI, PANGGIL SAYA SYA.
INI CERITA PERTAMA SAYA, MAAF BILA MASIH BANYAK KEKURANGAN YA!
SAYA MEMINTA DUKUNGAN KALIAN, TERIMAKASIH 🤍

KLANDESTIN (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang