Seminggu sudah menjadi siswa SMA yang harusnya tenang seperti di pantai sambil menikmati pelajaran yang tak begitu menyenangkan tapi harusnya emang tenang, beneran tenang. Cuman ya cuman, ini garis besar harusnya GAK ADA. Aku harusnya tenang-tenang aja, tanpa harus dikejar-kejar kayak gini cuma karena fans-fans Kakak ku yang berharap mendapatkan restu dari ku kayak.. WOI EMANG LO PIKIR GUE PEDULI?
"Dek, Dek," aku menoleh, menemukan seorang wanita cantik dengan bola mata bulat berkilauan dan rambut panjang lurus sepinggang. Perempuan itu menarik ku, mengajaknya bersembunyi di balik semak-semak taman sekolah sehingga lewatlah segerombolan perempuan yang membawa beberapa cemilan dari cokelat sampai ciki, lantas mengela napas lega ketika orang-orang itu menjauh.
Aku melirik perempuan itu lagi. "Kakak kelas berapa?"
Perempuan itu tersenyum. "Aku kelas 11 Bahasa 2. Kamu?"
"Aku 10 IPA 3, hehe. Namaku Minju. Makasih, ya, Kak...?"
"Juwi!" perempuan itu langsung menjawab dengan riang. "Panggilnya Kak Juwi, aja, ya," kata perempuan itu yang mengenalkan dirinya sebagai Juwi. Aku mengangguk-angguk aja kayak pajangan di mobil sebelum berdiri sembari menepuk-tepuk daerah bokong ku yang pasti kotor akibat duduk di atas rumput sekolah.
"Aku duluan ya, Kak Juwi. Makasih sekali lagi!"
"Anytime, Adik Ipar!"
Aku sudah menjauh, mungkin sudah beberapa langkah dari terakhir kali aku berdiri di samping Kak Juwi sebelum menoleh dengan bola mata ku yang hampir keluar kalau-kalau ini dunia komik, pasti sekarang bola mata ku udah maju beberapa senti beserta uratnya. Sialan. JADI ITU SAMA AJA FANS ABANG DONG?
"Oooh, lo ketemu si Juwi?" Kak Minho asik memakan cekernya sampai sisa tulang belulang di mangkuk, sedangkan Kak Jungwoo anteng dengan kulit paha ayam yang sengaja untuk makan terakhir.
"Iya. Lo kenal?" aku menatap Kakak ku yang satu itu, sebelum lelaki bermata bulat itu ngangguk santai dan bilang.
"Iya, pacar gue yang ... ke berapa, bro?"
"Tiga."
"Tiga, buat bulan ini," kata Kak Minho, enak banget ngabisin ceker yang dibuat Bunda lalu mengambil dada ayam dan nambah nasi. Cowok itu mendongak, melihat ku sambil berkata santai. "Udah, kalo dia nyamperin lagi diemin aja. Gue juga capek sama dia," dia melirik kembarannya lagi. "Putusin aja kali, ya?"
Kak Jungwoo mengangguk-angguk udah kayak pajangan di mobil juga. "Hooh, putusin. Cari lain masih banyak."
Aku hanya geleng-geleng sembari menepuk jidat. Sumpah, kalian pasti paham kan? Kalian pasti paham kan bahwa jadi diri ku itu capek banget!!!
a.n
Wkwkwk ada yang kangen gak sih sama cerita ini? heheh maap ya aku baru balik karena kemarin sibuk namatin salah satu cerita ku di akun sebelah. Semoga ini bisa melepas rindu kalian pada tiga bersaudara yang bikin ngakak terus ini XD
KAMU SEDANG MEMBACA
Trio Sibling's
FanfictionSeluruh penghuni sekolah SMA Senang Bahagia menyebut Minju beruntung karena punya dua Abang tampan dan berprestari. Tapi mereka tidak tahu, Jungwoo si pemenang olimpiade Sains sebetulnya hanya manusia receh yang humor Bapaknya saja dia ketawa. Sedan...