HUKUMAN?LAGI?!

9 0 0
                                    

"baik anak anak kita lanjutkan pelajaran yang kemarin.....bla....bla...."

Semuanya menatap fokus kearah depan dimana seorang guru cantik tapi boong sedang menjelaskan materinya dengan serius.tak ada yang berani dengan guru yang satu ini,karna termasuk ke jajaran guru killer.

Tapi,itu tak mempan bagi El dan ketiga temen kampret nya.dimana masing masing sibuk dengan dunianya sendiri.

El yang sibuk dengan game diponselnya,Kevin yang melamun entah melamun kan apa,Gibran dan Fadhil yang sudah berkelana dari mimpi ke mimpi.

Burika,nama guru yang mengajar dikelas el.ia merasa ganjal,matanya yang tajam segera mencari apa yang diganjalkan nya.and....BUMN,ketemu.

Burika tarik nafas dan menghembuskan ya dengan kasar.semua murid yang melihat burika tarik nafas,segera menutup telinganya menggunakan headshet tangan, buku dan benda lainnya.

Mereka menghitung mundur.
"3......"
"2......"
"1......"

"ELINO CHARLOS, KEVIN VARAEL, PUTRA FADHILLAH, ANANDA GIBRAN!!!KELUAR DARI PELAJARAN SAYA!!"tuhkan,mereka benar.

El mematikan handphone dan memasukannya ke dalam saku celana,berjalan keluar diikuti oleh Kevin dari belakang.

Sedangkan Gibran fadhill nampak tak terganggu dengan suara melengking burika,yang mengakibatkan guru itu marah.

Burika menggebrak dengan keras.

BRAK

"Gibran, Fadhil!!bangun sekolah diserang!!!"teriak burika.

Anak kelas sebisa mungkin menahan tawanya melihat wajah bantal kedua inti alltrack itu.apalgi wajah fadhill yang ada laut dadakannya.

"Mana,mana orang yang mau nyerang sekolah gue??sini,langkahin dulu mayat Gibran"teriak fadhill entah sadar atau tidak.

Dengan kesal burika menjewer telinga kedua anak kampret yang sialnya menjadi anak didiknya.

"Aduh.....sakit Bu!!"ringis Gibran karna telinga nya ditarik.

Bukannya melepaskan,burika malah makin kenceng.kasihannn.

"Berdiri di lapangan sampe jam istirahat ngerti???"teriak burika tepat ditelinga Gibran.

Ketika hendak protes,burika segera berteriak.mau tak mau Gibran dan fadhill menurut.

"GAK ADA BANTAHAN!!!!"

💢💢

Mata Zara tak henti hentinya buka-tutup buka-tutup lagi sedangkan,keempat sahabatnya sudah masuk kedalam alam mimpinya.

Pak raya,yang kebetulan mengajar di kelas Zara,seketika berhenti menerangkan dan menatap kelima gadis yang sedang tertidur pulas.

Pak raya menghampiri mereka,siapa lagi jika bukan kelima gadis yang sayangnya cantik.

"Khmmm"deheman pak raya membuat Gabriell terusik."suttt...jangan berisik!!nanti pak iblis denger".

Anak kelas Zara yang mendengar gumaman Gabriell sebisa mungkin menahan tawanya melihat wajah pak raya yang merah.

"Zara, gabriell, serra, maudy,Alia!! keluar dari pelajaran saya sekarang!!!"teriak pak raya.

Zara terbangun mendengar teriakan pak raya yang seperti toa menurut Zara.

"Ya wis sih pak!!biasa Bae ngomonge,ingsun kuh ora budek"kata Alia menggunakan logat jawanya.

Memang Alia zafrani Tasya adalah keturunan asli Cirebon.alia pindah ke Jakarta saat dirinya umur sepuluh tahun.jadi,wajar saja jika Alia masih fasih menggunakan bahasa Jawa.

Pak raya yang memang dasarnya tidak mau ngalah, membalas perkataan Alia dengan bahasa Jawa juga.

"Ari sampean ora budeg,agian Tangi,mana meneng Ning tengah lapangan,bari tanggane hormat.sampe jam istirahat"semprot pak raya.

"Aishh,bapak biasa aja sih ngomongnya gak usah pake kuah"gerutu Zara karna terkena cipratan pak raya.

"Wis deh aja ke akehan ngomong,sampean,sampean mana metu"usir pak raya menunjuk ke kelima gadis yang tampak santai.

"Ari ingsun mong?"Tantang Alia.

"Nilai Endog bungkerrr"ancam pak raya sadis.

Alia keluar dengan perasaan dongkol diikuti oleh sahabatnya yang masih papong.

Sedangkan pak raya hanya tersenyum kemenangan karna berhasil mengalahkan gadis keras kepala seperti Alia.

💢💢

Zara dengan ogah-ogahan melaksanakan tugas yang disuruh pak iblis.selama diperjalanan Alia terus mengoceh karna ia kalah dengan pak raya.

Maudy yang keburu greget,menghentikan langkahnya.sahabatnya yang melihat Maudy berhenti seketika ikut berhenti juga.

"Kenap Lo,Dy??"tanya Zara heran.

Maudy mengerucutkan bibirnya"Maudy itu pusing!!dengerin Alia terus ngoceh"

Alia melotot tak terima sedangkan Gabriell dan Zara hanya tertawa pelan.serra?hanya menatap datar.

"Diem Lo bocil"ketus Alia.

Ketika ingin membalas ucapan Alia,Maudy merasakan ada yang melempar dirinya dengan batu."Aw"ringis Maudy.

Maudy melihat ke arah Gibran dan fadhill yang sedang cengengesan di bawah pohon rindang.terlihat wajahnya yang tak ada dosa.

"Perasaan daritadi kita dihukum bareng terus ya?"

💢💢

Jangan lupa vote comen 🙏

ELZARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang