KESAL

6 0 0
                                    

Zara,Maudy,Serra,dan Gabriell menatap malas kearah ketiga makhluk yang masih saja berdebat.ya,siapa lagi kalau bukan Alia,Gibran dan fadhill.

Padahal mereka baru kenalan tadi pagi.tapi,mereka seakan akan seperti saling mengenal lama.

"Maksud Lo apasih?main lempar lempar aja.udah mah kena jidat cantik gue lagi.ganti rugi gak Lo!biaya skincare gue mahal."omel Alia.

Kedua kutu kuprey itu bukannya meminta maaf,malah lari menuju kepinggir lapangan Dimana disana ada El dan juga Kevin.

"Woyyy,tengik mau kemana Lo"teriak alia.

Saat ingin mengejar keduanya,ada tangan yang menahan dirinya.alia menatap malas kepada orang yang memegang tangan lembut binti cantik.

"Apa?"tanya Alia jengah melihat varell yang terus memegang tangan nya.

"Lo Sama temen temeo bukannya dihukum?Kenapa gak dilaksanain?"

Alia memutar mata malas"terus?apa hubungannya sama Lo?"

"Gue disuruh pak raya buat jagain kalian"kata varell tidak bohong.

"Bohong Lo?!"tuding Alia menatap wajah tampan varell.

"Serah"

Alia melongos pergi pergi menuju ketengah lapangan dimana teman temannya sudah stand bay disana.bukan tanpa alasan pak raya menyuruh varell.karna pak raya varell bisa diandalkan.dan juga ia ingin menjodohkan Alia juga varell.

💢💢

"Anjir,panas banget"

"Kulit cantik Maudy"

"Emang dasar iblis gak punya hati"

Ocehan tak berfaedah itu keluar dari bibir Gabriell,maudy,dan alia.jangan harap Serra ikut mengoceh,kerna Serra merupakan gadis bodi amatan tentang semua hal.kecuali tentang Zara dan Rasya.

Gadis itu terlalu menyayangi Zara dan rasya.sedangkan Zara hanya melirik saja tak berniat menjawab omongan absurd ketiga temannya.

"Nda"

Teriakan Rasya mampu mengalihkan perhatian Zara dan temannya.zara menghampiri Dwi dan Rasya yang sedang duduk di tribun lapangan.zara tak menyadari jika dirinya terus diperhatikan inti alltrack.

"Ndong"Zara terkekeh dan mengambil tubuh mungil rasya ke dalam gendongannya.

Zara teringat sesuatu, bukannya Rasya tadi nangis?"Dwi?bukannya tadi Rasya nangis ya, kenapa?"

Dwi menggigit bibir bawahnya takut mencari jawaban.

"Nda,Adi ada ang angguin asya Ama ante.ante tu gang angan asya uat,akit nda.api,nda angan alahin ante wi,asya ayang ante wi"

Dwi yang mendengarnya merasa haru dan lega bersamaan.

"Rasya,sama Tante Serra dulu ya?!bunda mau ngomong sama Tante Dwi"zara memberikan Rasya ke serra yang diterima yang senang hati.

"Nda,Ndak oyeh alahin ante wi  ya nda?"

"Iya sayang"Zara mengecup pipi gembul Rasya.

"Nji?!"Rasya memberikan hari kelingkingnya.

Zara terkekeh dan menautkan jarinya dengan jari kecil Rasya."dah,nda"Rasya melambaikan tangannya.

"Ikut gue"Dwi dengan takut mengikuti Zara duduk di tribun lapangan.

"Siapa yang ngelakuin itu?jawab aja Lo gak usah takut"

"Ratu,kak"

"Lo boleh pergi sekarang"Dwi mengangguk dan pergi.

"Ratu raflesia Lo bangkitin jiwa bullying gue,kesel gue sama Lo babi"

💢💢

Jangan lupa vote comen 🙏

ELZARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang