Goresan

483 45 27
                                    

Tring... Tring.. Tring...

Bel pulang sekolah berbunyi semua murid berhamburan keluar untuk segera pulang. Dan disini terlihat zoro dan luffy yang sedang berdebat.

"oi luffy kau kan ada jadwal piket bersama nami,dan ussop jadi sana kembalilah kekelas!"

"tidak mau aku mau kau juga ikut zoro" renggek luffy dilorong kelas sambil memeluk pinggang zoro erat.

"kau lepaskan!" ucap zoro sambil mencoba lepas dari pelukan lengan karet milik luffy.

"Tidak mau!"

Plak

Pukulan mutlak penuh kasih sayang dari seseorang berhasil membuat lengan itu lepas.dan kepal luffy benjol.

"aduh nami itu sakit tau!"

"luffy kau ini mau coba kabur lagi hah!"

"zoro itu mau pulang bukan mau jadi penjagamu luffy"

Ucap nami selaku pelaku dari pemukulan tadi dan dilanjutkan oleh ussop.

"kau dengar itu luffy jadi selamat tinggal, dan kalian berdua terimakasih dahhhhh" zoro langsung lari tancap gas dan meninggalkan luffy yang langsung ditahan oleh dua orang temannya yang tadi nami dan ussop.

"kau jangan coba coba lari ya!"

"hikss zoro!"

"hee kau ini luffy sudah kayak ditinggal pacar pergi aja, lagian ini cuma piket bukan perpisahan sekolah kaui ini. Alay banget." ucap ussop yang udah capek sama tingkah luffy.

"tapi"
"tidak ada tapi tapi!"

"ayo pergi" sambil menyeret kembali kekelas dengan paksa.

.
.
.

Zoro ahirnya bisa pulang sendirian. biasanya, dia cuma bisa pulang sendiri jika luffy ada jadwal piket tapi ya, sangat susah untuk pergi tanpa harus ada drama perpisahan dan tangisan alay milik luffy. Yang bisa terdengar seantero gedung sekolah. Zoro malu banget diliatin banyak orang. Tapi kadang juga dia benci pulang sendirian apalagi jika ada orang itu...

"baka marimo!"

"Marimooo~~~"

Panggil seseorang pemuda berambut kuning dengan poni yang menutupi sebelah kiri matanya.

"kau pura pura tuli ya,baka marimo"

dengan nada mengejek dari belakang.yang dipanggil cuma diam mengabaikan,anggap saja angin lalu.

"Oh-oh kau! Marimo sialan"

'si mesum bodoh itu kurang kerjaan saja' ucap Zoro ngebatin.
Sambil berjalan lebih cepat.

"Mau menghindar oh,tidak bisa"
Ucapnya pelan sambil sedikit kesal.sambil berjalan berlainan arah bermaksud untuk mengerjai si bola lumut hijau yang sudah berjalan jauh dengan cepat.

'apa si bodoh itu pergi?'

Sambil berhenti sejenak,sedikit menoleh kebelakang melihat keadaan.sepertinya si pencari masalah sudah pergi pikir zoro.sambil ngelah nafas.

'baguslah jika begitu'

hampir sampai dipersimpangan,sambil sedikit mengoceh pelan.

"Anak tataboga itu berisik sekali,jika bukan karena Luffy yang mengajaknya sudahku jadikan onigiri si alis keriting itu.sangat merepotkan"

Ssreet...



Mata kiri zoro berdarah.

.
.
.


"kenapa si rambut lumut itu lama sekali?"
ucap sanji dipersimpangan dinding 2 blok lebih jauh dari tempat zoro tadi...
Tidak bisa menunggu lama, akhirnya sanji memutuskan untuk menghampiri zoro. Sambil berlari pelan.

Sanji berbelok dan melihat zoro duduk membelakanginya.

'kenapa dia duduk?' ucap sanji dalam hati.

"oi zoro ka-"

Zoro berbalik dan seketika mata sanji membulat dan permen dimulutnya pun sampai dibuangnya.panik.

"heh kau kenapa?! "

"matamu kenapa?!"

"oi zoro jawab?!"
sambil duduk tersungkur sambil memegangi lengan kiri zoro sambil terus menanyakan keadaannya dengan brutal.

Darah segar keluar dari mata sebelah kiri zoro, sambil memeganginya agar seolah olah itu akan berhenti keluar. Zoro hanya diam. Syok. Karena itu terjadi secara tiba tiba dia hanya menatap sanji,matanya kabur sebelah. Dia biasa samar samar mendengar sanji berbicara tapi, seolah olah ia tuli untuk sementara.

"S-sanji" zoro gemetar

"zoro kau tak apa? Ayo kita kerumah sakit sekarang?"

"kemari naik keatas punggungku"

Tanpa fikir panjang zoro mengangguk setuju, sambil perlahan naik kepunggung sanji sambil terus memegangi mata kirinya tadi.meski itu akan membuat seragam sanji terkena noda darah.
Zoro masih diam,dan sanji keringat sudah membanjiri sebagian tubuhnya. Seharusnya dia tidak pergi tadi, seharusnya dia pulang bersama zoro tadi. Tapi, kenapa ini bisa terjadi. Sanji terus bertanya kepada dirinya sendiri. Sanji merasa bersalah.

"oi koki bajumu, bajumu terkena darah" ucap zoro pelan. Sedikit sadar.

"biarkan saja dan kau diamlah, kau itu sedang terluka! " ucap sanji dingin,tapi juga kuatir.

"kau bodoh! ini cuma goresan kecil"

"goresan kecil dari mananya, kalo kau buta gimana?"

"luka dibadan laki laki itu wajar kau tahu"

"kau itu dilukai marimo, bukan luka karena kecelakaan jgn mentang mentang kau itu atlet dojo.goresan kecil jangan kau anggap sepele." mereka mulai berargumen seperti biasanya ketika mereka berdua bertemu. Tidak mau kalah.

"setelah kita sampai dan kau diobati kau harus jelaskan apa yang senernya terjadi padamu tadi"

"hmm baiklah dasar kau koki sialan cerewet"

"terserah apa katamu"

Sambil memeluk leher sanji pelan dan menidurkan kepalanya dipundak milik koki yang dia anggap menyebalkan itu.
Memeluknya erat. Sanji tersedak sebentar.debaran jantungnya kembali tak terkontrol.tapi sanji kembali sadar dan terus memikirkan apa yang sebenarnya terjadi dan siapa pelakunya.

Orang orang disekitar melihat mereka berdua.sanji terus melangkah cepat kehalte bus terdekat dan bergegas pergi lebih cepat kerumah sakit.dan akhirnya mereka sampai.

'siapa yang tega melakukan semua ini, siapapun itu lihat saja nanti!'





T. B. C





Ikan lele
Ikan gabus
Gimana gak nyambung bukan! Bukan!
Bye!

Stop getting lost stupid!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang