"Kak Shasha? Bukan nya dia yang waktu itu juga beliin 2 box Donat ya?" Oniel menerka-nerka.
"Iyah, aku baru makan 3 potong. Eh udah Abis" Sambung Anin.
"Woy Anin! Kamu waktu itu makan 5 potong ya. Pas bareng aku tengah malem. Diem-diem kita makan nya. Kamu abis 2 potong" Sahut Sisca.
Anin mencubit Lengan Sisca pelan, "Kenapa Kamu buka kartu Deh Sis" Gumamnya.
"Wededeh, Kak Anin sama Kak Sisca Ternyata Penyeludup handal di banding Kak Oniel" Adel Kagum, lalu dihadiahi tatapan mata Tajam dari Oniel.
"Yaah malah berantem masalah Donat. Dengerin dulu Chika Ara Ngomong" Tegur Gracia, detik berikutnya ia meringis karna rasa nyeri di kepala.
"Sok atuh lanjutin Ceritanya" Suruh Feni pada Chika dan Ara.
Ara mengambil nafas panjang terlebih dahulu, Ia menatap Chika sekilas Agar lebih yakin Untuk melanjutkan Penjelasan mereka, "Pas minuman nya udah jadi, Kak Shasha Masih di kamar mandi. Gak lama, Ci Gre sama Kak Anin dateng. Mereka keliatan lagi kedinginan gitu—"
"–Aku tawarin deh mereka Minuman Jahe Anget Bagian aku sama Ara. Mereka nerima. Pas lagi di minum, kak Shasha dateng. Langsung Ngambil gelas dari tangan Kak Anin sama Ci Gre. Gak lama Mereka berdua pingsan" Sambung Chika, melanjutkan perkataan Ara.
"Mungkin karna dia panik. Takut di salahin. Makanya, Kak Shasha langsung pergi dari Asrama, sampe rela nerobos ujan" Selesai bicara. Ara menunduk, Ingin menetralkan perasaan cemas nya.
Shani tampak berpikir sebentar, "Kalian bilang, dia lagi neduh sambil bawa payung? Kenapa dia gak lanjut jalan aja, kan dia Pake payung" Shani berucap, melemparkan tatapan Menyelidik.
"Bener. Harusnya dia gak perlu buang-buang waktu buat neduh dong" Sambar Indah.
"Eh, bukan nya. Pager Belakang Di kunci ya kalo Ci Shani lagi gak ada di asrama? Sedangkan waktu itu Ci Shani, Aku sama yang lain nya pergi. kecuali Kak Chika, Kak Ara, dan Kak Indah" Suara Christy terdengar mulai Membaur.
"Cuman ada satu kemungkinan, dia Maksa masuk dengan Ngancurin gembok pager. Ah iya Ci, Gembok pager ada rusak gak?" Azizi bertanya pada Shani.
Dan hanya di respon gelengan oleh Shani.
"Gak mungkin kan dia punya Kunci pager nya?" Sambung Azizi.
"Bisa aja dia manjat pager, kayak anak sekolah pas telat dateng" mata Christy memandang Lurus kedepan.
"Enggak deh Christy, masa cewe Ujan-ujan Manjat gitu, pasti dia bakal jatuhlah" Kepala Azizi Menoleh ke arah Wajah Christy.
"Atau-atau! Dia Masuk lewat celah Pager nya. Siapa tau Badan Dia langsing!" Nada Suara Christy menggebu.
"Eh Jelly dong dia, bisa menciut masuk kemana aja"
"Fiks, kakak yang namanya Shasha pasti manis"
"Belum tentu Kitty, Kalo Rasa Jeruk, Jadinya Agak Manis-manis Asem"
"Kamu gak tau ya Ajijoy?!, Jeruk kalo udah di jadiin manisan, Asem nya ilang loh. Tapi, Lebih Cocokan Kedondong sih kalo mau bikin manisan gitu"
"HEHH, UDAH-UDAH! DIEM YAH KALIAN!GANTIAN AKU YANG NGOMONG!" kedua Tangan Eli merentang, agak berteriak dengan Logat Sunda nya, Menghentikan Diskusi antara Azizi dan Christy yang mulai melenceng.
Hal itu pun mengundang Tawaan dari beberapa penghuni Asrama lain. Terutama Feni, nafasnya terdengar Sesak Karna tertawa lepas sedari tadi.
"Chika, Ara. Aku mau nanya, Waktu di Festival, kalian berdua di Jajanin sama Shasha itu kan? Kenapa dia bisa sebaik itu sama kalian?" Eli bertanya Curiga. Chika dan Ara hanya diam dengan Raut Tidak tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance Back?
FanficPara penghuni asrama dibuat penasaran dengan sosok asing, seorang kenalan dari dua orang anggota asrama mereka. "Aku gak bakal pergi, kalau itu gak sama Chika. Chika harus ikut kemana pun aku pergi. aku gak akan ninggalin Chika sendirian" "Janji ya...