2. Mengasuh Anisa

13 2 1
                                    

Ketuk di sini untuk mulai menulis

"Kak Ferdy," seru Anisa sambil menatap Ferdy.

Ferdy menatap Anisa seraya merapatkan dirinya, ia semakin mendekat ke Anisa. Wajah mereka berdekatan dan bibir mereka hanya berjarak beberapa centi saja.

"Kak," deru napas Anisa terdengar jelas di telinga Ferdy.

Semenjak Agus menikah, waktu Agus menemani Anisa semakin jarang. Agus meminta Ferdy untuk sering-sering menemani Anisa yang saat itu masih patah hati karena kepergian Richard.

Sejak saat itu, Anisa menjadi lebih sering bersama Ferdy. Dan ia menjadi sangat ketergantungan dengan Ferdy. Tapi tetap saja, di lubuk hatinya yang terdalam, hanya ada Richard di dalam hatinya.

"Hentikan Kak Ferdy," ujar Anisa seraya menahan bibir Ferdy yang sudah siap menciumnya.

Ferdy segera menghentikan aksinya itu. Ia lantas melepas dekapannya dari tubuh Anisa.

"Pakailah jaketku ini," kata Ferdy seraya melepas jaketnya.

"Kenapa? Apa yang salah dengan pakaianku, Kak?" tanya Anisa.

"Tidak semua laki-laki bisa menahan diri sepertiku Anisa," kata Ferdy.

"Oh, jadi kau sedang menahan diri? Apa selama di luar kota tak ada yang menemanimu di ranjang?" goda Anisa.

"Kau mulai lagi. Kau benar benar menginginkanku lepas kendali?" tanya Ferdy.

"Baiklah, baiklah. Ampun, ampun. Ayo bantu aku menutup toko. Hari ini aku ingin tidur di toko saja. Di rumah ada kak Agus," ujar Anisa.

"Sampai kapan kau akan menghindari Agus?" tanya Ferdy.

"Aku tak menghindarinya. Aku bahkan sudah lapor padanya kalau aku akan ke Amerika bulan depan," ujar Anisa.

"Ayolah Anisa, aku bisa dipecat jika aku harus ijin setiap waktu," kata Ferdy.

"Kau bisa bekerja sebagai bodyguardku," kata Anisa.

"Kau pikir pekerjaanku bisa kau samakan dengan seorang pengawal. Aku meniti karierku dari nol. Dan sekarang aku sudah masuk tim khusus penyidik. Aku tak mau melepaskan apa yang sudah kuraih," kata Ferdy.

"Ya sudah, kau tak usah ikut," kata Anisa seraya membereskan tokonya.

"Benarkah?" tanya Ferdy girang.

"Iya, aku bisa minta seseorang yang aku kenal lewat aplikasi kencan online untuk menemaniku," kata Anisa santai seraya mengunci pintu toko.

"Tak bisa, aku harus ikut," kata Ferdy.

Anisa tersenyum bahagia mendengar perkataan Ferdy ia lantas berklari memeluk Ferdy.

*****

Ferdy dan Anisa baru turun dari pesawat. Mengenakan hot pant dan kaos tanpa lengan serta kacamata. Menampakkan guraan-guraan indah kulit putih mulus Anisa.

Sementara Ferdy sibuk membawakan tas dan beberapa perlengkapan mereka. Mereka langsung naik taksi begitu keluar bandara. Dan langsung menuju hotel.

"Hai, miss Anisa," sapa resepsionis hotel.

"Hai, Anna," sapa Anisa.

"Suit room, Miss?" tanya resepsionis.

"Yes, of course," jawab Anisa.

"Okey, i'll process," ujar resepsionis.

Anisa lantas menyerahkan data dirinya kepada resepsionis itu.

"This your key, Miss," ujar resepsionis itu.

"Okey, thank you Anna," ujar Anisa seraya mengambil kunci kamar hotelnya.

Back To My Enemy Yui SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang