bagian lima

16 2 0
                                    

Aku menyusun semua cara agar aku bisa selalu dekat dengan fenly.

*akhirnya aku lulus SMP
Di sekolah ku ada acara kelulusan

Aku bertemu dengan fenly dan aku reflek menyapa ny

"Hai fenly" *teriak ku

Fenly mendengar dan dia menengok

"Aduh adsel kok manggil" Batin adsel teremor

Fenly menghampiri adsel "iya knp, lu cwe waktu manjat bareng gw kan? "

"I-i-iya ini aku adsel"

Ya! Adsel dan fenly akhirnya bertemu lagi setelah memanjat itu
Walaupun adsel sering mengikuti fenly, tetapi fenly tidak tau kalo dia selalu di ikutin

"Ouh iya hampir lupa gw, btw lu manggil gua ada apa"

"Aduhh gua harus jawab apa" Batin adsel

"Hm-hm gw mau ngucapin selamat atas kelulusannya"

"Oke lu juga selamat nya"

"Iya"

*aku memasuki sekolah yang sama dengannya memasuki peminatan yang sama dengannya sampai mengikuti ekstrakurikuler yang sama dengannya, tapi aku tak berani mengungkapkannya secara langsung.

Melihat dan mengaguminya sudah sangat cukup, keberadaan dia di sekitarku selalu memberi dampak yang mengejutkan.

. . . . . . . .

Saat ulang tahun sekolah sangking gugupnya karna ia berjalan di belakang ku aku langsung tersandung pot bunga

"Aduh"

Fenly langsung menolong ku
Dan aku makin sangat gugup karena dia terlalu dekat dengan ku

"Eh sini gua bantuin"

"Enggak enggak g ush aku gpp"

"Udah santai ajh kali, sini gw papah lu ke bangku"

Fenly membawa ku ke bangku dan dia menggambarkan ku minum

"Nih minum dulu lu"

"I-iya makasih"

Fenly juga duduk di samping adsel, itu sangat membuat adsel bener benar teremor yang luar biasa

"Fen gw ke kamar mandi dulu"

"Oke"

. . . . .

"Aduh adsel lu kenapa gini sih malu tau" Ucap adsel di depan kaca kamar mandi

Adsel keluar kamar mandi dan dia tidak mau menghampiri fenly dia langsung pulang

. . . . .

Saat tiba tiba di sekolah suatu pagi tahun lalu aku jatuh di depannya karna menginjak suatu batu besar
Fenly yang langsung sigap menolong ku

"Lo gpp"

"Gak kok makasih ya"

Aku langsung lari dan entah apa yang ada di pikiranku saat itu aku senang sekali.

. . . . .

Saat ulangan semua materi yang sudah ku hafal mendadak terbang keluar dari kkepalaku ketika ia lewat di depan kelas

Pokoknya ingatan tentang dia tuh hanya berkisar seputar itu

Masa masa penuh obsesi yang ku sebut perjuangan itu berjalan dengan lancar.

Ternyata oh ternyata setelah aku mencintainya dia mencintai ku juga
Ia menembak ku

Aku sedang berjalan ingin ke kanting namun jalan ku dihentikan oleh fenly

"Tunggu adsel"

Aku membalikkan badanku "k-kamu manggil aku? "

"Iya lah siapa lgi nama lu adsel kan!"

"Ada apa manggil"

"Gw mau jujur perasaan gw"

"Ha? Maksdunya gimana?

" Gw suka sama lo, lu mau gak jadi pacar gw? "

Aku keget mendengar hal ini aku ga tau harus senang atau sedih

Aku sedih karna aku menyadari perbedaan paling besar di antara kami

"Sebenernya a-aku juga suka sama dari kita smp, t-tapi keyakinan kita berbeda"

"Apa lu suka ama gw dari SMP lu knp ga bilang dari dulu,"

Aku tidak menjawab omongannya aku pergi lari dari hadapannya
Saat itu aku kecewa berat kenapa hal ini bisa luput dari penyelidikan ku

aku dan dia berbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang