bagian enam

14 2 1
                                    

Setelah 4 tahun di ombang ambingkan dengan perasaan konyol yang tak pasti... Akhirnya kebenaran itu jatuh sejatuh nya

Ya!
Ku akui aku mencintainya but even so, aku lebih mencintai tuhanku.
Aku sadar dengan perbedaan ini kami tidak bisa bersama jadi aku memutuskan untuk mundur dan memilih TUHAN KU,

Setahun penuh setelah itu aku berusaha mati matian untuk mengikhlaskan semua dan menerima semua kebenaran ini.

Sakit ketika kami hanya dua orang asing yang berbeda dengan kepercayaan berbeda.

Setalah aku memutuskan untuk tidak mengejarnya lagi, aku berangkat kesekolah... Pas jam istirahat fenly memanggilku dia menyuruh ku pulang sekolah bertemu di taman.

*setelah di pulang sekolah, aku ke taman sendiri di sana sudah ada fenly aku menghampiri nya

"Fen"
Fenly langsung memutar badannya menghadap ku

"Ada apa"

"Sel gw bener bener sayang sama lu.. Gua mohon Terima gw"

"Fen... "

"Knp sih sel"

"Aku udh pernah bilang kita ga akan bisa bersatu kita ini beda keyakinan harus berapa kali sih gw bilang ini ke kamu, biar kamu ngerti"

"Aku bisa pindah agama buat kamu"

"Demi aku, kamu bilang? Jangan karna kamu sayang dan cinta sama aku kamu ninggalin Tuhan kamu"

"T-tapi"

"Tapi apa fen, jujur aku juga sayang dan cinta sama kamu tapi aku sadar kita beda agama, jadi kamu lupain aku aku juga pengen ngelupain kamu, bye fen"

Adsel mulai mengambil langkah nya untuk pulang ke rumah

"Adsel"

Ada menenggok ke fenly namun cuman sebentar dia langsung meninggalkan fenly

Sesampai nya di rumah aku langsung mengucap salam tanpa mencium tangan orang tua ku dan abang² ku ayah ku sedang bekerja.

Abang abang ku sedang menonton TV di ruang tamu
Dan bunda ku sedang berada di kamar

Abang ku menjawab"Walaikum salam"

"Dia knp shandy" Tanya bang rick
"Lah kg tau lu kok nanya gue samperin aku yok" Jawab bang shandy

Aku masuk kamar , aku membanting tas ku ke kasur aku menangis di tutupi oleh bantal dan selimut

Tok tok tok

"Dek kamu knp, abang buka ya pintunya" Ucap bang shan

Abang abangku pun masuk dan dia melihat aku yang menangis

"Dek kamu knp kok nangis gitu apa ada yang nyakitin kamu, siapa namanya biar abang hajar" Ucap bang rick

Adsel langsung memeluk kedua abang nya

"Eh eh knp sih kok kayak gini" Ucap bang shan

"Aku suka sama cowok, tapi dia beda agama"

"Apa! Knp bisa gitu"

Aku menceritakan semua kepada kedua abang ku

"Ouh gitu ceritanya" Ucap bang rick

"Udah kamu jangan sedih lagi, kamu kan bilang mau ngelupain dia, kalo mau ngelupain jangan nangis lagi ding" Ucap bang shan sambil mengacak rambutnya

Adsel tersenyum lagi dengan hidup yang memerah nya

"Nah gitu dong adek abang kalo senyum kan manis cantik" Ujar bang shan

"Iyahhhh"

"Udh kamu g ush pikirin lgi , kamu harus kembali kayak dulu lgi ceria, dan yang anti anti jatuh cinta hahaha, muach" Ucap bang rick

"Ihhhh bang rick jangan cium napa, bilang bunda ya"

"Jangan dong "

"Udah ah kalian knp sih berantem mulu" Celetuk bang shan

. . . . . .

Selama setahun ini aku telah bener bener berusaha untuk move on kini berhalu tentang dia bukan hal yang jadi rutinitas ku setiap malam, kini menceritakan segala hal tentang dia dan kondisi hatiku satu tahun ini adalah rutinitas ku, rutinitas favorit ku setiap malam.

Aku tak menyesal telah memendam rasa kepadanya selama 4 tahun, namun sia sia sama sekali tidak, bagiku ia akan selalu jadi kenangan
Tentang cinta pertama yang paling manis jika suatu saat nanti, aku telah benar benar mengikhlaskan semua, The Great the feeling

Terima kasih untuk cerita hari ini
Jangan lupa vote dan follow

Hal yang aku ambil dari cerita ini
Aku memuji ketulusannya sangat indah sekali

Dan ngomong ngomong orang yang kita suka gimana kalo kalian mengikhlaskan semuanya apalgi kalo kalian udh tau detail detail kcil dari seseorang yang dia suka

Tulis komennya...

Semoga di cerita ini kalian bisa dapet maknanya

Semangat yang lagi jalanin pacaran tapi beda agama

aku dan dia berbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang