five

253 48 30
                                    































































"Jangan menyentuhnya sialan!" Jongseong memaki gadis di depannya-sementara Yuna berada di lantai dengan berantakan kerana mereka.

"Tapi-"

Jongseong menatapnya, membuatnya terdiam. "Tapi apa! Dengar sini, mulai hari ini, hanya aku bisa membulinya! Bukan kalian!"

Suara Jongseong menggema memenuhi ruangan kafetaria. Bahkan Yuna menengadah menatap Jongseong kini meluap amarahnya.

"Sesiapa yang menyentuhnya akan kubunuh saat itu juga! Mengerti?!"

Jongseong minggirkan gadis itu kasar telah menghalangi jalannya. Ia melutut, menggendong Yuna dengan tatapan sebalnya.














































"Masih tetap merepotkanku."
















































































[ L A S T P E R S O N ]




































































































































Jongseong kecil menopang dagunya memerhatikan gerak-geriknya gadis itu sedang fokus menggambar buah di depan.

Jongseong kecil melirik kemudian mengambar sesukanya lalu mengangkat tangannya, "Pak, aku sudah siap!"

Lelaki tak terlalu tua menghampiri Jongseong kemudian menggeleng, "Astaga, apa ini gambar atau apa?"

Jongseong kecil mengerutkan dahinya, "Tentu saja gambar."

"Bukan begini caranya," kata laki itu kemudian menunjuk gambar milik Yuna. "Itu barulah gambar. Kau harus contohi dia."

Jongseong kecil berdecih, "Untuk apa.." Ia bergumam sambil melirik Yuna kecil serta Jeongin kecil duduk di sampingnya.

Kemudian pria itu menghampiri Yuna kecil lalu mengejutkan gadis itu karena tangan besarnya berada di paha Yuna.

Jongseong kecil mengerjap pelan, segera menghampiri mereka.





























"Pak, apa yang kau lakukan?"
















































































































[ Peringatan! Penyiksaan Seksual! ]

































Yuna kecil berlari sekuat tenaga menuju ke kamar mandi dan mengunci dirinya di sana. Menjatuhkan tubuhnya ke lantai dengan perasaan hancur.

Tubuhnya luka, bekas merah di lehernya. Bajunya berantakan. Menutup mulutnya agar tangisannya tak terdengar oleh sesiapapun.

[II] Last Person • Park Jongseong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang