The eve, Hyunlix.

3 1 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









❄︎❄︎❄︎









Axcel berpikir, mungkin natalnya tahun ini nggak akan seindah dan semenyenangkan yang lalu-lalu--orang tuanya minggat, kakaknya acuh tak acuh, dan keluarganya yang lain bertingkah seolah Axcel nggak pernah ada di dunia--Axcel thought even worse.

Tapi itu sebelum kejadian awal bulan lalu. Sekarang sudah ada Wyne disisinya, si malaikat penjaga tengil tukang usil yang katanya sih spesial muncul dua bulan untuk menemani natal dan tahun baru Axcel dengan dalih ingin uji coba, apakah Axcel nyaman melihat bentuk fisik malaikat penjaganya.

"Kamu tidak bosan tinggal sendiri?"

Axcel yang sedang berkemas untuk kerja paruh waktu hari terakhirnya itu menengok, dapati si malaikat tengah terduduk santai diatas kitchen counter dengan raut penasaran, dua alisnya bertaut. "Kamu tidak pernah rindu orang tuamu?"

"Kangen sih, yaaa kangen," Axcel berdehem ringan, "Cuma nggak ada niat buat lihat muka mereka lagi sih, muak."

"Harusnya aku tidak bertanya seperti itu ke kamu ya, Cel," Wyne tertawa, masih semerdu yang pertama kali Axcel dengar.

Axcel sudah nggak berharap apa-apa lagi natal tahun ini--membuat kue natal berdua dengan mommy, menghias pohon natal dengan brother, bermain ski dengan dad, atau foro berempat saling rangkul di ruang tamu--menurutnya, ada Wyne saja cukup. Malaikat penjaganya itu benar-benar menepati janjinya di awal Axcel sawang wujudnya, natal Axcel jauh lebih menyenangkan.

"Terima kasih atas kunjungannya."

Nada ceria nggak kunjung lepas, Axcel buru-buru ganti seragam kerjanya dengan pakaian biasa lagi, membungkuk semangat pada penjaga shift selanjutnya sebelum melangkah keluar minimarket, mendongak dan rasakan salju yang jatuhi wajahnya.

"Sepertinya kamu harus cepat, Axcel, di menara sudah mulai ramai." Wyne muncul, dengan senyum lebar khas-nya, disahut anggukkan semangat oleh si manusia.

Glorious.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang