2.2K 443 95
                                    


☯︎

Begitu ramai. Sebuah ruangan
besar nan megah diisi oleh sekumpulan bangsawan dari
berbagai kalangan.

"Kami dari keluarga Tachibana mengucapkan selamat ulang
tahun kepada Yang Mulia Kurokawa"
Beberapa di antaranya, maju ke hadapan sang kaisar kemudian mengucapkan beberapa patah kalimat.

Setelah mengucapkan selamat, mereka langsung bergabung
dengan kumpulan bangsawan
yang tengah berbincang ringan.

Sang kaisar duduk memangku
kaki pada singasana kebesarannya.
Di belakangnya terdapat Kakucho Hitto, selaku tangan kanannya. Beserta Haitani bersaudara
pada kedua sisi tangga.

Sang kaisar menatap datar,
seakan bosan dengan hari ini. Padahal hampir seluruh penjuru kekaisaran datang untuk mengucapkan selamat kepadanya dengan membawa banyak buah tangan.

Kakucho nampak bersweat drop
di belakangnya. Memang ia sadar, akhir akhir ini sang kaisar menjadi semakin kurus. Dia kehilangan sebagian ekspresinya sejak
kepergian Shinichiro Sano.
Terakhir kali ia melihat sang
kaisar berekpresi, yakni saat di perunjukan waktu itu. Ia ingat
jelas ekspresi sang kaisar tatkala bertemu dengan penari berambut pirang tersebut.

"Tuan Putri Emma memasuki ruangan!!"

Seketika perhatian seisi
tempat teralih pada tangga atas.
Di sana, nampak sang putri yang terlihat jelas mengenakan
pakaian penari--sama persis
seperi pakaian yang digunakan (name) waktu itu.

Seisi tempat tercengang
melihat keindahan sang
putri. Beberapa di antaranya
berbisik bisik.

"Apa yang terjadi? Tuan putri menggunakan pakaian penari?"

"Astaga, cantik sekali"

"Hei, lihat itu."

"Tunggu. Tidakkah kalian mengerti maksud lain dari semua ini?"

"hm?"

"Tuan putri berambut pirang dan ternyata beliau bisa menari. Bukankah kalian paham akan hal ini?"

"Ah, benar juga! Penari berambut pirang yang dicari yang Mulia. Bukankah semuanya jadi terhubung?"

Bisik bisik mulai memenuhi seisi ruangan. Bahkan setelahnya bisa ditebak jelas, gosip ini akan
menyebar ke seluruh penjuru kekaisaran.

Tuan putri menghadap ke
arah sang kaisar. "Selamat ulang tahun kakak, Aku akan mendoakan  yang terbaik untuk kakak dan kekaisaran ini." Ucapnya sembari tersenyum manis. "Ah ya, aku punya sesuatu untuk kakak. Lihatlah ini.."

Seperti kelihatannya, sang
putri langsung saja membuat beberapa gerak tarian yang
berakhir dengan tepukan tangan
dari para penonton.

Sang kaisar membelalakkan
matanya. Masih belum yakin
atas apa yang dilihatnya. Meski sekilas mirip, mereka benar
benar orang yang berbeda,
dan kaisar tau jelas itu.

"Apa yang kamu lakukan?" Ucap kaisar dingin.

Mendapat tatapan begitu
membuat sang putri membeku di tempat. "Y-ya?"

"Kenapa kamu menirunya? Bukankah ini sudah keterlaluan? Seorang putri memakai pakaian penari di acara formal begini?"

Sang putri membelalakkan
matanya. Tidak ia sangka sang
kaisar akan berucap begitu.
"A-aku..."

Sang kaisar langsung berdiri, memotong ucapannya.
"Acara hari ini selesai.
Semuanya segera bubar." Ucapnya dingin.

Dengan segra, ia langsung
bangkit dari singgasana dan
berjalan melewati sang putri
yang membatu di tempat.

✔ Another Time [Izana X Reader AU!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang