𝙰𝚕𝚔𝚊𝚛𝚊
Kolaborasi cerita antara kimhyeri_54 dan aksarannisa on wattpad
Cerita yang menceritakan tentang seorang anak yang tidak pernah baik-baik saja dan akan mencapai nabastala pada waktunya nanti.
.
.
.Call me cici or hyeri, jangan panggil thor, thor dsb 🐣 xixixi
.
[3]. Ayah
_______________
"Siapapun tolong bilang kalo semua ini cuma mimpi yang buruk,"
_______________
~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 ~
Jalanan begitu lenggang, tiga anak yang kini duduk di kursi penumpang nampak tenang. Hanya saja Alkina raut wajahnya begitu khawatir melihat Alkara meringis kesakitan. Wajah Alkara juga kotor, Alkina mengambil sapu tangannya di dalam tas dan langsung menyapukannya ke wajah Alkara, Alkara berjengit kaget sementara Alkina hanya meringis.
"Gue seka dulu ya, muka lo kotor." Alkina begitu lembut membersihkan wajah Alkara. Sementara Lastra hanya diam. Leona yang melihatnya dari kaca kecil hanya berekspresi datar.
"Sakit banget ya Ka?" tanya Alkina sedikit khawatir.
"Nggak, ini belum seberapa..."jawab Alkara lirih.
Alkara tak memperhatikan Alkina yang sedang menyeka wajahnya, ia lebih memilih mengalihkan pandangannya ke arah luar jendela mobil. Menatap sendu jalanan kota Bandung yang kini sedang di landa oleh hujan deras. Beberapa detik kemudian, Alkara menjadi teringat akan pamannya yang menelpon tadi.
"Ayah," Alkara berujar lemah dengan setetes cairan bening yang sudah meluncur begitu saja di pipi manis anak tersebut.
"Ka, Kenapa?" tanya Alkina panik, sapu tangannya sudah jatuh.
Alkara tak memperdulikan Alkina, lantas ia hanya berkata pada Leona yang kini duduk di sebelah supir yang mengemudikan mobilnya, untuk mengatarkan dirinya ke rumah sakit yang tadi di sebutkan oleh sang paman.
"Kak, bisa tolong anterin aku ke rumah sakit merpati sekarang?" tanya Alkara pada gadis dewasa yang duduk di depannya.
Leona tidak membalas ucapan Alkara itu baik secara lisan maupun isyarat, gadis itu masih tetap mempertahankan raut wajah datarnya, tak lama setelah itu Leona menoleh ke samping untuk menatap sang supir dan seolah mengkodenya melalui tatapan mata untuk segera pergi menuju ke tempat yang di sebutkan oleh Alkara tadi.
Entah kenapa, perasaan Leona kini tiba-tiba menjadi buruk.
Sementara Alkara sudah tidak kuat lagi, ia menangis, mengeluarkan seluruh rasa sakit yang berada di hatinya melalui air mata. Cukup ia kehilangan sosok Bundanya, jangan sampai sosok ayah terhebatnya juga ikut pergi menyusul sang Bunda.
Anak laki-laki itu kembali menatap ke arah luar jendela mobil, menatap hujan yang sedang membasahi bumi saat ini. bahkan hujan pun selalu datang di saat yang tepat ketika seseorang yang sedang terluka ingin menangis yang di mana isaknya tidak ingin di dengarkan oleh orang lain selain dirinya.
"Kak ada air minum nggak?" tanya Alkina pada Leona.
Leona mengambil air mineral yang ada di depannya, air mineral miliknya yang kebetulan belum ia minum. Kemudian tanpa berkata, Leona langsung memberikan minuman tersebut pada Alkina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alkara
Teen FictionSemesta membawanya bersama dengan sejuta rasa bersalah pada seorang gadis yang sebelumnya pernah menolong hidupnya, hingga akhirnya ia menebus semua kesalahan itu dan mengorbankan sesuatu berharga miliknya untuk seorang gadis yang dulunya pernah ada...