Kisses (Drarry)

487 17 8
                                    

Pair : Drarry (Draco top, Harry bott)

Tubuh yang berbalut selimut tebal itu terlihat menggigil. Beberapa kali ia bersin-bersin, lalu semakin menelusupkan kepalanya ke dalam selimut.

"Sayang, minum teh dulu yuk. Biar tidak dingin lagi." Seorang lelaki berambut pirang memasuki kamar dengan membawa cangkir dengan uap yang masih mengepul. Draco Malfoy, si lelaki berambut pirang, duduk di tepi kasur. Membuka selimut yang menutupi kepala kekasihnya. Sedikit khawatir jika pasangannya kehabisan napas di dalam sana.

"Ini, sudah kubuatkan teh untukmu. Diminum dulu," ucap Draco seraya meletakkan cangkir tersebut di atas meja nakas. Lalu, setelah itu ia membantu kekasihnya bangun. Si rambut hitam berantakan itu sibuk menggosok hidungnya yang terasa gatal

"Ugh... Dingin..." Harry mendempetkan tubuhnya pada Draco. Mencari kehangatan dari tubuh si pirang

"Iya, iya... Ini tehnya diminum dulu." Draco berusaha melepaskan pelukan Harry. Ia mengambil gelas tadi dan memberikannya kepada Harry.

Lelaki bermata hijau itu menerimanya dan langsung meminumnya tanpa aba-aba. Sontak membuat Draco melotot kaget.

"Aw! Masih panas, Drake!"

Kan, sudah Draco duga.

"Kau ini bagaimana, sih? Itu masih panas sayang... Astaga."

Tanpa diberi peringatan, Harry memberikan Draco tatapan sedih dan mengenaskan. Mata hijaunya siap menumpahkan cairan beningnya. Jika saja fokus Draco hilang sedikit, mungkin yang akan terjadi akan berbeda.

"Hei, hei, sayang jangan menangis, okay? Ya? Tidak, tidak, aku tadi tidak membentakmu sungguh. Aku hanya terkejut. Sudah ya..."

Harry menggeleng, tentu saja membuat si pirang sedikit bingung dengan apa yang dimaksud oleh Harry.

"Panas... Perih, Drake..." Air mata Harry kembali menetes. Jelas Draco khawatir. Ia meraih gelas dari tangan Harry, lalu memindahkannya di atas meja nakas kembali.

"Mau berkumur?" tawar Draco seraya mengusap kepala Harry. Lelaki berambut berantakan itu membalas dengan gelengam pelan.

"Cium."

Hening menyelimuti keduanya.

"Hah?"

Hanya satu kata yang mampu Draco ucapkan saat ini. Satu kata yang mewakili dirinya. Dimulai dari pikiran, perasaan, hingga ekspresi wajahnya yang tidak bisa terbaca.

"Drake tidak mau, ya?" Harry menunduk, menyembunyikan wajah sedihnya. Jemarimya memainkan ujung selimut. Bibirnya sudah melengkung ke bawah, bersiap untuk sesi tangisan berikutnya.

Tersadar dari lamunannya, Draco membawa Harry ke dalam pelukannya sembari tertawa kecil.

"Kau mau kucium, hm?" Hidung mancung Draco is gosokkan pada rambut berantakan sekaligus lembut milik Harry.

"Ih, jangan menggodaku!" Harry mencubit pinggang Draco. Tidak keras. Ia tidak mungkin tega membuat si pirang manja itu menjadi lebam gara-garanya.

"Hahahaha... Baiklah, baiklah." Jari Draco mengapit dagu Harry, membawanya ke dalam tatapan yang begitu dalam.

Tanpa basa-basi lagi, Draco menempelkan bibir mereka. Sebuah ciuman lembut. Setelah beberapa detik, Draco mulai bergerak. Menjilat, menggigit, menghisap bibir merah Harry. Lengan panjangnya mulai mengeratkan pelukan pada pinggang Harry.

Sedangkan lelaki berambut hitam itu mengalungkan kedua lengannya pada leher Draco. Ia mulai membalas panggutan Draco. Membiarkan lidah lelaki pirang itu masuk dan bergulat dengan lidahnya yang sedikit melepuh karena teh panas tadi.

Lenguhan kecil dari Harry pertanda bahwa kegiatan mereka harus selesai. Tidak lebih. Draco tidak ingin sakit Harry bertambah akibat dirinya.

Draco melepaskan diri. Ia memberikan kecupan singkat pada bibir bengkak Harry sebagai tanda terima kasih dan rasa sayangnya.

"Bagaimana? Sudah mendingan?" tanya Draco seraya mengusap bibir bawah Harry.

Terlalu malu untuk mengaku, Harry bersembunyi pada ceruk leher Draco lalu mengangguk pelan.

"Hahahaha... Baiklah, ayo tidur lagi."

Draco membenarkan posisi mereka, lantas berpelukan. Sejujurnya, Harry yang memeluknya dengan erat seraya menyembunyikan wajah panasnya pada tubuh Draco.

Draco? Ia hanya bisa menahan gemas. Mungkin lama kelamaan ia akan mempunyai penyakit diabetes.

Bercanda.

End.

Catatan/?
Agak bikin mikir lama ya bikin adegan macam itu wkwkwk semoga suka lah.

Kumpulan Oneshoot RandomWhere stories live. Discover now