Pair: Gyucheol (Mingyu top, Seungcheol bott)
Semua makanan ringan serta aneka macam minuman kini telah berjejer di atas meja kaca yang berada di ruang keluarga. Seorang lelaki muda saat ini sibuk memilah film yang akan ia tonton untuk sore itu. Ibu jarinya menekan tombol-tombol pada remote televisi. Sebelah tangannya yang lain sudah sibuk memasukkan wafer ke dalam mulutnya.
Setelah menemukan film yang pas—sebuah film romantis yang ia juga tidak tahu kenapa ia ingin menonton film seperti itu. Biasanya ia hanya akan menonton film fiksi—yang no romance tentu saja. Entahlah, menurutnya itu sangat menggelikan. Ia akhirnya meletakkan remote di sampingnya—atas bantal sofa.
Film tersebut berjalan dengan lancar. Lelaki muda itu—Seungcheol namanya, atau yang sering dipanggil juga Scoups, sudah menghabiskan beberapa bungkus makanan ringan. Agak mengherankan kenapa tubuhnya tidak melebar.
Daftar nama pemain serta para staf produksi film sudah ditampilkan dengan latar belakang hitam. Scoups tidak bisa tidak untuk tersenyum sendiri. Terbawa perasaan ceritanya. Ia tidak menyangka bahwa film yang tadi disajikan benar-benar memenuhi kriterianya. Tidak begitu manis dan romantis, namun sangat membekas di hati.
Setelahnya, Scoups membereskan beberapa sampah. Ia masih senyum-senyum sendiri layaknya orang gila. Wajar, ia baru pertama kali dibuat baper hanya karena sebuah karya. Biasanya ia dibuat berpikir logis dan imajinatif.
Suara ketukan dari pintu depan menginterupsi kegiatan memasukan makanan dan minuman ke dalam kulkas. Scoups melirik pada jam dinding dan sudah menunjukkan pukul tujuh lebih lima menit.
Waktunya suaminya pulang.
Ia pun segera bergegas menuju depan dan membukakan pintu untuk lelaki yang telah menjadi suaminya selama tiga tahun ini.
"Hai, ini aku membelikanmu makan malam dan beberapa roti isi." Mingyu, sang suami, memberikan sebuah kantong plastik putih pada Scoups.
Scoups tentu menerimanya dengan senang hati. Ia juga membantu Mingyu membawakan tas kerjanya lantas keduanya memasuki rumah.
"Mau langsung mandi?" tanya Scoups setelah menaruh barang-barang tadi.
"Iya," ucap Mingyu seraya membuka dua kancing pada kemeja putihnya. Memperlihatkan ukiran tubuh yang selalu Scoups kagumi.
Oke, sebaiknya berhenti sebelum berpikir macam-macam.
"Oh, kalau begitu aku hangatkan dulu–"
"Tidak usah," tolak Mingyu lembut. Tangannya terulur untuk mengacak surai hitam Scoups.
"Kau siapkan saja makan malam kita, oke?" ucap Mingyu seraya mengecup kening Scoups. Dibalas anggukan patuh oleh lelaki muda yang tingginya lebih rendah daripadanya.
.
Scoups menunggu di meja makan sembari menyusun piring-piring dan alat makan. Lalu duduk di salah satu kursi sambil menunggu sang suami selesai dengan urusannya di kamar mandi.
Tak berselang lama, Mingyu muncul dengan kaos lengan pendek dengan celana selutut. Rambutnya terlihat setengah kering. Sedikit mengganggu pandangan Scoups.
"Kau ini benar-benar mengeringkan rambutmu atau tidak, sih?" Scoups bersuara skeptis serta sedikit gemas.
"Yang penting tidak menetes," gedik Mingyu.
Jawaban seadanya dari Mingyu membuat Scoups mendengus. Dan setelah jawaban dari Mingyu pula akhirnya mereka makan malam dengan khidmat.
.
Usai menyelesaikan makannya, Scoups merapihkan peralatan makan mereka—dibantu Mingyu juga. Dan berakhir bersantai di ruang tengah.
"Mingyu, kau tahu, tidak?" tanya Scoups yang kini sedang bersandar pada pundak Mingyu. Perhatian lelaki itu beralih pada Scoups yang sudah menatapnya dengan mata bulatnya.
"Tidak," iseng Mingyu, yang lalu berhadiahkan pukulan ringan dari Scoups.
"Yang serius, aku ingin bercerita."
"Oke, oke. Kau ingin bercerita apa?" tanya Mingyu, serius.
Posisi Scoups kini berubah seperti semula, "Aku tadi menonton film romantis."
Mingyu termangu. Agak bingung dengan Scoups yang ia tahu, sangat anti dengan namanya sesuatu yang berbau romantis.
"Oh? Wow? Tunggu sebentar, bukankah kau tidak begitu suka dengan genre seperti itu?"
"Iyap."
"Lalu, kenapa kau menontonnya?"
"Karena ingin."
Mingyu semakin bingung. Segera ia tempelkan punggung tangannya pada dahi Scoups.
"Tidak panas..." gumam Mingyu.
"Apa kau yakin tidak terbentur sesuatu sebelumnya?" lanjutnya.
Scoups menyingkirkan tangan Mingyu lantas menatap tajam pada lelaki yang berpredikat sebagai suaminya itu.
"Bukan... Lagipula film yang 'ku tonton itu tidak begitu romantis."
Oh, pantas saja. Pasti film yang sepi peminat, begitulah yang ada di pikiran Mingyu sekarang.
"Lalu? Apa yang spesial?" tanya Mingyu.
Dan Scoups menceritakan semua alurnya. Bagaimana pasangan dalam film itu bertemu, cara mereka menjalin hubungan, konflik serta penyelesaian dari sepasang kekasih itu. Ia ceritakan semuanya secara rinci dan mendetail.
Di tengah ocehan Scoups yang terlihat begitu excited. Mingyu justru sempat kehilangan fokus karena bibir merah merona milik Scoups—yang selalu mengundangnya untuk dimakan.
"Aku memang tidak terlalu suka. Tapi, jika alurnya seperti itu bisa kupikirkan ulang." Scoups mengakhiri ocehannya. Sedikit kelelahan.
Mingyu kembali tersadar, matanya berkedip cepat.
"That sounds like you and me right there."
"Huh?"
Mingyu berdeham, mengalihkan pandangannya pada televisi yang mati dan hanya menampilkan bayangan mereka berdua.
"Ya, kau tahu. Aku, kau. Kita memang tidak pernah bisa romantis satu sama lain, right? Tapi, bukan itu yang kita cari dalam satu hubungan, bukan?" Mingyu menoleh, tangannya bergerak mengusap kepala Scoups dengan lemah lembut.
"Aku paham, dan aku yakin kau juga pasti paham. Kita sesama laki-laki yang menjunjung tinggi logika ketimbang perasaan. Dan... yah, untuk sesuatu yang romantis, kita bukanlah ahlinya." Mingyu melanjutkan sedikit tertawa kecil.
"Ya... Kau benar." Scoups membalas dengan sedikit menutup mata—menikmati usapan halus dari Mingyu.
"Kecuali dirimu. Hanya kau yang mampu membuat logikaku acak seketika. Just with you."
Scoups tertawa kecil, ia mencubit pinggang Mingyu.
"So cheesy. Aku langsung merinding mendengarnya," balas Scoups.
Lantas keduanya tertawa bersama sambil saling mengeratkan pelukan di antara keduanya.
End.
Catatan/?
Wew— nulis apaan saya wkwk
Btw, itu kata" pengalaman ajh sie. Yg udh ku translate ke bahasa baku wkwkwk
Semoga suka, yaw!
YOU ARE READING
Kumpulan Oneshoot Random
FanfictionMau baca silahkan, kagak juga gak masalah. Terserah. Tempat ide, kapal sesuai keinginan hati Bisa dicek di tagar daftar kapal yang ada di book ini. Bisa nambah juga tagnya seiring waktu Warning! - Cerita bxb, LGBT dkk - Kadang formal (baku) atau no...