Friend with benefit (Gyucheol)

286 20 9
                                    

Pair: Top!Mingyu bott!Scoups

Mingyu as Michael
Scoups/Seungcheol as Syaka

Warning! Adult content. Kalo masih di bawah umur mending jangan baca, oke?

Selamat membaca!

.

.

.

Lelaki jangkung dengan kacamata kotak bertengger di hidungnya. Tangannya sibuk membolak-balik kertas yang berisi laporan keuangan beberapa bulan terakhir. Ia memijat pelipisnya. Akhir-akhir ini penurunan terus saja terjadi, itu membuatnya stress dan membutuhkan hiburan.

Ya, itu dia, sebuah hiburan.

Segera ia mengambil ponsel yang berada pada kantong celana dan tampak sedang menelepon seseorang. Berbincang dan diselipkan beberapa kata menggoda. Ia tertawa puas dan mematikan sambungan telepon tersebut.

Michael—nama lelaki tersebut, tersenyum puas sambil menatap layar ponselnya. Sebentar lagi hiburan itu akan datang dan memberikannya sedikit aksi yang akan membuatnya rileks.

.

.

.

Setelah membereskan kertas-kertas mengesalkan itu, Michael mendengar bel rumahnya berbunyi. Lantas ia tersenyum lebar dan berjalan cepat menuju pintu depan.

"Selamat datang, Tuan Putri." Michael menunduk, bertingkah seolah pelayan yang sedang hormat kepada keluarga kerajaan.

Pukulan ringan Michael dapatkan. Lelaki yang lebih pendek itu berjalan masuk meninggalkan si pemilik rumah.

Masa bodoh dengan kesopanan, terus berlama-lama dengan Michael sangat tidak sehat bagi jantungnya.

"Jadi kapan? Gue pengen cepet-cepet pulang. Skripsi gue udah menanti di rumah," ketus si lelaki dengan bibir merah alaminya yang mengerucut lucu dan tambahan lirikan sinis. Niat hati ingin menciptakan kesan galak, namun justru terlihat menggemaskan bagi Michael.

"Sabar dong, Syaka. Ini juga buat lo kali. Kalo bukan karena gue, mana mungkin lo bisa sampai mau lulus begini."

Lelaki yang dipanggil Syaka itu mendengus sembari membuang muka. Benar kata Michael. Ia tidak mungkin bisa melanjutkan kuliah jika bukan karena bantuan Michael.

"Kalo lo masih belum siap. Mungkin malem ini cuma cuddle aja. Gue tahu, besok lo ada kelas, 'kan?" ucap Michael sambil berjalan menuju dapur. Tak berselang lama ia kembali dan melempar sekaleng soda pada Syaka.

"Thanks," gumam Syaka.

Michael mendudukkan dirinya di sofa kemudian berdeham. Mengerti kode Michael, Syaka mendekati Michael dan duduk di samping lelaki tinggi itu.

Melihat Syaka justru duduk di sampingnya menimbulkan rasa gemas pada Michael. Ia berdeham lagi dan menepuk-nepuk pahanya.

Syaka menghela napas berat.

Ini kalo gue salah duduk, urusannya bakalan beda lagi.

Namun, ia memilih menurut. Syaka meletakkan kaleng sodanya yang belum sempat ia minum di atas meja. Ia beranjak dan sangat hati-hati saat hendak duduk di atas pangkuan Michael. Sementara si lelaki tinggi langsung memeluk posesif pinggang Syaka.

"Gue kangen sama lo, Sya," ucap Michael yang teredam karena ia melesakkan wajahnya pada leher Syaka.

Syaka hanya tersenyum kecil. Bingung, haruskah ia tersipu malu karena senang atau harus sedih karena yang dimaksudkan oleh Michael tentang kangen padanya itu hanya kangen pada tubuhnya.

Kumpulan Oneshoot RandomWhere stories live. Discover now