1. Pertemuan dan Klaim

2.5K 54 1
                                    


"Ck, sepertinya aku harus beli sisir kutu. Kepalaku gatal banget," gerutu seorang perempuan bernama Miya Azizah sembari berjalan ke dalam lift.

Miya Azizah atau yang kerap kali sering dipanggil Miya adalah seorang perempuan berusia dua puluh lima tahun. Dia merupakan gadis yang cantik dengan kulitnya khas orang Indonesia. Tingginya 167 Senti meter, tubuhnya padat dan berisi. Dia termasuk tipe ideal dengan body goals.

Saat ini Miya berniat keluar sebentar untuk membeli kopi. Dia seorang penulis novel disalah satu platfrom ternama di negara ini, dan dia menyukai pekerjaannya tersebut. Santai tetapi berduit.

Hanya saja karena menjadi seorang penulis, Miya ketergantungan pada kopi.

Ting'

Miya keluar dari lift, menguap lebar-lebar lalu menggaruk kepalanya. Namun tiba-tiba seorang anak kecil melintas di depannya.

"Bocah," panggil Miya.

Bukannya berhenti, anak kecil itu malah semakin mempercepat langkahnya.

"He--hei ... berhenti nggak, Al?!" pekik Miya yang sudah berteriak dengan suara nyaring dan cempreng miliknya.

Persetan dengan semua penghuni di sini, karena anak itu adalah anak dari sahabat Miya dan sudah dititipkan agar dijaga oleh Miya. "Mati! Aku bisa dibunuh Mamamu, Al!" teriak Miya lagi sembari mengejar anak itu.

Sayang sekali anak kecil itu tetap melangkah dan tak mengindahkan pekikan Miya yang mengejarnya.

Di sisi lain, seorang pria tinggi dan berpakaian rapi sedang berjalan sembari memainkan handphone-nya. Dia fokus pada handphonenya dan tak menoleh ke depan.

Miya sendiri hanya memusatkan atensi pada Alvaro, anak kecil yang sedang ia kejar. Namun ketika dia melihat pria itu, mata Miya menebalkan horor. Detik itu dia me-rem kakinya yang melaju cepat.

Namun sayang sekali ...-

"Awaaassssss!" teriak Miya sekencang mungkin, memperingati pria tersebut agar menghindar. Demi apapun, Miya tidak bisa me-rem kakinya. Malah dia melesat cepat dan seperti berseluncur.

Sedangkan pria tersebut langsung mendongak, mengangkat pandangannya untuk melihat siapa yang berteriak. Cih, suaranya sangat merusak gendang telinga!

Namun ... matanya langsung melotot kaget, melihat seorang perempuan yang meluncur cepat ke arahnya; akan menabraknya.

Dia tak bisa menghindar, ini terlalu tak terduga! Hingga tabrakan keras itu terjadi.

Bruk'

Dug'

Bug'

Orang-orang yang melihatnya hanya bisa memekik. Anak kecil yang Miya kejar tadi, hanya menatap datar dan kembali melangkahkan kakinya dengan buru-buru. Dia sebenarnya ingin menolong tante-nya. Namun, dia sudah sangat terlambat.

Miya yang terjatuh tepat di atas tubuh pria tersebut langsung membelalak horor saat melihat Alvaro kembali kabur. Dia berusaha berdiri dan segera beranjak dari sana. Akan tetapi pria yang ia tindih ini malah menarik lengan Miya, itu membuat Miya terjatuh lagi dan kembali menindih si pria yang tak ia kenal ini.

"Agk!" Keduanya sama-sama meringis sakit.

Mengabaikan sikutnya yang terbentur keras ke lantai, Miya kembali berusaha berdiri~Alvaro tak boleh kabur atau dia akan dilenyapkan oleh ibu dari anak itu.

"Alvaro, jangan kabur kamu!" teriak Miya dengan buru-buru bangkit. Dia harus berhasil mengejar anak itu!

Sial dan bodohnya, ketika akan bangkit dari atas pria ini, Miya menekan pusat dari pria~menjadikannya tumpuhan agar dia bisa berdiri. Dan ... Miya sama sekali tak menyadarinya karena dia terlalu fokus pada Alvaro yang saat ini sudah berlari.

Obsesi Sang CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang