1. satu persatu

203 30 3
                                    






Pertama publish.

Harap vote dan coment.

Semoga suka sayang ^^









o0o

"TERIAK TERIAK TERUS! NGGAK MALU APA DIDENGERIN TETANGGA?!" bentak pemuda diambang pintu kamarnya pada orang tuanya yang tengah bertengkar diruang keluarga.

Bahkan rasa sopan santun yang pemuda itu miliki tidak ditampilkan saat berbicara pada kedua orang tuanya.

"Sopan santun mu dimana hah?!"

"Kemana ya? Nggak tahu gue. Keknya seumur hidup gue belum pernah diajarkan sopan santun deh"

Skakmat

"CUKUP AKENO! JANGAN PERNAH IKUT CAMPUR DALAM PERDEBATAN KITA! KAMU TIDAK MEMILIKI HAK DALAM PERDEBATAN INI!" sahut wanita berpenampilan elegan itu membentak Akeno.

"Tidak punya hak? Gila kali. Gue disini sebagai anak! Anak mana yang bakal diem disaat orang tuanya bertengkar? Ada? Kalian tuh harusnya mikir! Perdebatan yang selalu berawal dari tidak mau mengakui kesalahan masing masing itu buat hubungan kalian hancur dan berdampak pada anak anak kalian! Termasuk berdampak ke Gue!"

"Lo kira gue mau kalo orang tua gue kagak lengkap? GAK MAU GUE! Gue masih waras buat ngakuin kalo kalian masih bernafas! Gue nggak mau anggap kalian udah almarhum almarhumah!"

Diam, itu yang hanya bisa dilakukan oleh kedua pasutri itu. Tapi dilihat dari wajahnya, keduanya seperti menahan amarah dan kesedihan yang mendalam.

Tapi pemuda yang disebut Akeno tidak bisa melihat itu.

"Kak..."

"Apa?" tanya Akeno dengan lembut pada sang Adek dan berubah ekspresi dengan cepat.

"Ada Kak Oza didepan cariin Kakak"

"Makasih. Kamu masuk kamar ya"

"Iya"

Setelah Adeknya menjawab dengan singkat dan pergi berlalu ke kamar. Akeno terdiam sebentar menatap kedua orang tua nya degan serius.

"Kalo mau lanjutin bertengkar, keluar dari rumah ini. Jangan sampai Atlas denger suara suara haram ini" pedas Akeno sebelum meninggal kan kedua orang tuanya.

Sebelum dilanjutkan...

Perkenalkan, dia Akeno Rahandika. Pemuda tampan dan sedikit manis, kulit nya putih pucat dan mata yang sipit. Selalu ceria jika diluar rumah dan akan beralih menjadi tegas bertanggung jawab saat dirumah.

Entah apa alasannya...

Dan juga Atlas Rahandika. Adek dari Akeno, umurnya hanya terpaut 1 tahun dari Akeno. Akeno berusia 17 tahun sedangkan Atlas berusia 16 tahun.

Untuk visual Atlas, pemuda itu memiliki paras yang mirip dengan Akeno. Jika manis mendominasi Akeno, maka wajah Atlas lebih didominasi paras yang tampan.

"Las... Abang udah pesenin kamu makanan, udah Abang bayar juga. Nanti kalo udah datang jangan lupa dimakan, habisin kalo perlu. Abang pulang nya agak terlambat, kamu tidur duluan aja" pesan Akeno ketika membuka pintu kamar sang Adek.

Akeno's Story (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang