4. panik

77 16 2
                                    

"Ada apasih ribut ribut?" tanya Oza saat mendapati Atlas cekcok dengan Candra.

Bahkan Oza yang menghentikan Atlas agar pemuda itu tak menonjok Candra.

"Akeno ilang" singkat Atlas.

"Oh ilang... Coba cari dibawah kolong ranjang"

Plakkk

"Aduh!~ sakit Tan" rengek Oza kala tangan Ratan menampar pelan kepala belakang Oza.

"Kita cari Akeno" final Sangga tanpa mau berlama lama mengulur waktu.

Mereka berdelapan berpencar mencari keberadaan Akeno. Ratan dan Baga ketempat yang biasa dikunjungi Akeno. Chatura dan Atlas memeriksa kediaman Atlas. Sangga dan Ija pergi menemui seseorang yang bisa membantu melacak keberadaan Akeno. Sedangkan Jazz dan Oza mencari Akeno ketempat tempat ramai maupun tenang yang kemungkinan ada Akeno disitu.

Dikediaman Akeno...

"Ini surat cerai segera Anda tanda tangani" ujar lelaki yang duduk di single sofa.

"Mas?! Kamu yakin mau cerain aku?! Kamu nggak mikirin nasib Akeno dan Atlas?!" balas wanita yang marah akan ucapan si lelaki.

Sudah tahu kan siapa mereka? Papa dan Mama Akeno.

"Kamu memikirkan nasib mereka berdua? Lucu sekali, mengakuinya saja tidak mau sok sok an mikir nasib mereka!" pedas Dika menyentil relung hati istrinya, Celine.

"Walaupun tingkah Ku seperti ini, Mas jangan lupakan bahwa aku adalah Ibu kandung mereka! Aku masih ada hati untuk memikirkan kebahagian mereka!"

"Kebahagian? Kebahagian mana yang kamu maksud Celine? Kebahagian yang merusak mental mereka? Kamu lupa siapa pertama kali yang membuat keluarga kita hancur?!"

"KAMU CELINE YANG BIKIN KELUARGA KITA HANCUR! KAMU PELAKUNYA!" lanjut Dika berteriak marah.

Bahkan urat urat lelaki itu begitu nampak dileher jenjangnya dan wajah yang memerah menahan emosi. Tangannya pun turut mengepal agar tidak lepas kendali.

Celine terdiam mendapat bentakan dari sang suami. Sempat rasa bersalah hampir menyelimuti hatinya, tapi pada dasarnya Celine tak mau disalahkan, maka satu satunya cara adalah mengelak dari tuduhan itu.

"Aku? ITU SEMUA KARENA MAS YANG SALAH! MAS NGGAK BISA KASIH AKU HARTA YANG BERLIMPAH! MAS MISKIN!"

"Tapi itu dulu Mas... Sekarang Aku sudah berubah. Aku nggak mau pisah sama Mas. Aku juga janji bakal tetap setia pada Mas" pelan Celine penuh sesal.

"YA! KAMU JANJI BAKALAN TETAP SETIA SAMA SAYA! KARENA SAYA SUDAH KAYA! Tapi sayangnya saya sudah tak mau padamu lagi... Saya ingin mencari seseorang yang lebih baik dari kamu. Karena apa? Karena saya yakin jika suatu saat nanti saya jatuh dalam titik terendah, Anda akan mencampakkan saya seperti 10 tahun silam!" jelas Dika panjang lebar dengan mata menatap kosong kearah Celine.

Benar benar masalalu yang sangat menyakitkan jika diingat bagi Dika. Masa dimana titik paling rendah bagi Dika. Krisis ekonomi, orang tuanya mengusir dan membuatnya menjadi miskin karena nekad menikahi Celine, ditinggal Celine selingkuh dan ditambah harus mendidik dan merawat Akeno dan Atlas yang masih kecil. Itulah kejadian 10 tahun yang lalu, kejadian yang mengubah keharmonisan keluarga Rahandika dalam sekejap. Keluarga yang awalnya harmonis berubah menjadi keluarga yang penuh dengan perdebatan menegangkan setiap harinya.

"Maaf mas... Maafin Aku. Aku menyesal"

"Aku tidak menerima maafmu. Perselingkuhan mu tidak bisa ditolerir... Jadi segeralah tanda tangani surat itu" dingin Dika berujar.

"Mas? Kamu yakin ingin membuat hati Akeno dan Atlas han-

"Akan lebih hancur lagi jika melihat kalian berdua bertengkar setiap hari" sela Atlas memotong ucapan Celine.

Akeno's Story (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang