*• 1 •*

237 12 0
                                    

"Aku berangkat dulu" Ucap Xiaojun, yang kemudian berdiri dari meja makan meninggalkan makanannya yang belum habis diatas meja.

"Jangan lupa les pulang sekolah" ucap Ayahnya Xiaojun yang sedang membaca korang di ruang TV.

"Iya Pa" balas Xiaojun kemudian mengambil tasnya lalu berjalan keluar rumah tidak lupa untuk memakai kedua sepatunya. Xiaojun pun masuk kedalam mobil lalu dia diantarkan ke sekolah oleh supirnya.

Xiaojun juga mempunyai seorang adik perempuan bernama Xiao Jiaying. Biasanya dipanggil Jia oleh keluarga dan teman-temannya. Mereka berangkat sekolah secara terpisah, karena tempat mereka belajar pun berbeda. Xiaojun bersekolah di sekolag khusus untuk cowok, sementara Jiaying bersekolah di sekolah khusus untuk cewek.

Didepan pagar sekolah, mobil itu berhenti. Pintu terbuka menampakkan kaki Xiaojun yang keluar menyentuh aspal dibawahnya. Setelah dirinya keluar dari mobil itu, supirnya pamit lalu mobil itu pergi meninggalkan sekolah.

Xiaojun menyapa satpam sebelum dia masuk kedalam kawasan sekolah, lalu dia berjalan menuju kelasnya.

"JUN LIAT-" belum juga Mark selesai ngomong, Xiaojun sudah melempar buku tulisnya tepat dimukanya.

"MAKASIH JUN NTAR GUE TRAKTIR PAS ISTIRAHAT" teriak Mark.

"Tiap hari lo ngomong kayak gitu tapi akhirnya gue yang traktirin lo" Ucap Xiaojun sembari meletakkan tas ranselnya dibawah meja.

"Yaa gue ngomong kayak gitu juga biar keliatan baik aja si" Ucap Mark.

"Tai lo" Umpat Xiaojun lalu menduduki bangkunya diikuti Mark di sebelahnya.

"Eyy tapi serius kali ini mah, nyokap ngasih uang jajan tambahan" Ucap Mark.

"Beneran loh ya mark, kalau boong lagi gue beneran gabakal kasih lo jawaban tugas lagi" ucap Xiaojun.

"Siap bang jago" ucap Mark. Mark pun menyalin tugas Xiaojun sampai bel berbunyi. Jam pelajaran pun dimulai.

•••

istirahat

"Kuy kantin" ajak Mark.

"Tunggu gue belum selesai nyatet" balas Xiaojun yang masih fokus mencatat catatan di papan tulis yang gurunya berikan tadi

"Lu mah terlalu rajin, sekali-kali gausah dicatet kek" ucap Mark.

"Gue juga nyatet buat tugas asu" Ucap Xiaojun.

"Hayu lah ke kantin laper gue, nyatetnya nanti aja kan bisa" ucap Mark.

"Heh Markonah, ntar kalo dihapus gue gapunya catatan, kalo gue gapunya catatan tugas gue gimana? Kalo gue ga ngerjain tugas lu mau nyalin tugas siapa selain gue?" ucap Xiaojun.

"Gampang, ada brainly" ucap Mark.

"Serah lo aja lah anjir, ntar nilai jeblok uang jajan dipotong gue ketawa aja sih" Ucap Xiaojun.

"Tai, omongan lo dijaga loh ya, biarpun gue sering make brainly nilai gue juga bagus-bagus kali" Ucap Mark.

"Iya dah Mark yang paling pinter sedunia, orang yang lebih memilih menggunakan brainly ketimbang menggunakan otaknya sendiri" Ucap Xiaojun.

"Asu" Akhirnya Mark cuma nungguin aja disebelah Xiaojun yang masih nyatet catatan di papan tulis.

"Dah selese, yok kantin" ucap Xiaojun sambil menutup bukunya lalu pandangannya tertuju kearah Mark yang sedang tertidur diatas meja.

"Ni bocah malah tidur" gumam Xiaojun kemudian diam-diam mengambil dompet di tangan Mark. Setelah mengambil dompet Mark, Xiaojun pun pergi keluar kelas sendirian, meninggalkan temannya tertidur pulas diatas meja.

*• f a t e •* [SEDANG DIREMAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang