02 | Gestara itu...

29 3 0
                                    

Gadis itu mematung di tempat dimana ia berdiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu mematung di tempat dimana ia berdiri. Seketika keringatnya bercucuran. Air matanya jatuh begitu saja. Dadanya terasa begitu sesak.

Laki-laki yang selama ini ia cintai kini tengah mencumbu mesra sosok gadis dengan dress hitam. Sadhara melihatnya tepat di depan matanya sendiri.

"Sagara?" 

Ia mendekati mereka berdua. Ingin memastikan bahwa yang ia lihat tidaklah salah.

"Sagara!"

Sadhara terbangun dari tidurnya. Napasnya memburu. Dadanya terasa sesak karena panik. Semuanya hanya mimpi. Ia tidak perlu takut.

Pikirannya mencoba untuk berpikir positif, namun rasanya mimpi itu begitu terasa nyata baginya.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi nyaring. Sadhara mengernyit heran, siapa yang menelponnya tengah malam begini?

"Halo?"

"Sadhara, lo gakpapa kan?"

Gadis itu terdiam sesat sebelum menjawab pertanyaan dari Gestara. Benar, orang itu adalah Gestara. Entah apa yang laki-laki itu lakukan dengan menelponnya tengah malam begini.

"Ha? Gue? Gakpapa, kenapa kok tiba-tiba banget?" tanya Sadhara heran.

"Sorry, tapi gue liat tadi rumah lo sepi banget, gue sampe rumah kepikiran lo."

"No... gue gakpapa."

"Sorry, gara-gara gue lo jadi kebangun."

"Ngga, gue kebangun sebelum lo nelfon gue."

"Lo mimpi buruk?"

"Iya..."

"Lo mikirin apa? Gak bakal ada apa-apa, Ra..."

Sadhara terdiam. Percayalah, ia tidak tahu harus merespon apa.

"Sadhara?"

"Sadhara?"

"Ra?"

"Lo mau gue temenin depan pagar? Gue kesana, ya?"

'Kapan lo berhenti giniin gue, Gestara...' batinnya.

"Gue..."

"Gue mimpi Sagara lagi ciuman sama cewek lain, Tar..."

"Itu cuma mimpi Sadhara, Sagara bukan cowok brengsek kaya cowok di luar sana, percaya sama gue."

"Gue gak bisa berhenti overthingking, Tar. Akhir-akhir ini dia selalu slow respon sama gue."

Pikiran buruk itu semakin membuatnya takut kehilangan Sagara. Bagaimanapun juga Sagara adalah orang yang membuatnya kuat selama ini.

"No, sekarang lo tidur dan berhenti mikirin hal buruk, itu cuma mimpi yang gak harus lo takutin."

Gadis itu terdiam sesaat. Hatinya menghangat mendengar apa yang dikatakan Gestara.

HESARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang