Bab 5: Bencana Kafetaria
" Well, well ... Lee Haechan.." Jeno bertepuk tangan begitu Mark meninggalkan ruangan, diikuti oleh Seulgi yang mengaku ia harus menelepon seseorang.
Haechan menyipitkan matanya, jijik mendengar Jeno memanggil namanya dengan nada manis yang dibuat-buat itu. Meskipun begitu, Haechan tetap tidak berharap diingatkan. Ia terlalu malu setelah apa yang pria itu saksikan di dapur ini.
"Siapa sangka kalau ternyata kau bisa membuat Mark melakukan hal yang seperti itu?" Ia berjalan mendekati Haechan "Seorang Lee Haechan yang suci membiarkan dirinya digerayangi oleh seorang pria ! Hah!" Haechan membalik tubuhnya dan pura-pura mengecek oven yang masih memanggang cookies -nya.
"Nah, sekarang jangan sombong begitu mentang-mentang kau bisa membuat Mark melakukan hal-hal yang menurut nya menjijikkan," Bahu Haechan menegang ketika merasakan pria itu berdiri di belakangnya.
Wajah Haechan memerah membayangkan apa yang dia lakukan dengan Mark baru saja.
Haechan tersentak "Apa mau mu Lee Jeno?"
"Apa yang sebenarnya kau lakukan disini?" Jeno memutar badan Haechan agar gadis itu menghadap ke arahnya.
Haechan yang masih tidak berani melihat kearah Jeno, hanya bisa melihat ke bawah. "Aku... mengerjakan tugas home ec. "
"Sambil berciuman?" Dia tertawa keras, "Lee Haechan... Kau seperti baru mengakui betapa murahannya kau."
Mendengar kata 'murahan', kepala Haechan langsung tersentak, "Aku tidak murahan!"
Jeno seolah-olah memikirkan sesuatu hingga membuatnya tersenyum hingga matanya menghilang dan sebuah bola lampu baru saja menyala dalam benaknya. "Benarkah? Seluruh tindakan serta ucapanmu mengatakan sebaliknya. Kau tahu aku bisa melihat bibirmu yang membengkak karena ciuman tadi."
"Kau terlalu vulgar!" Haechan menjauh dari Jeno.
"Akuilah Lee Haechan. Aku melihatmu begitu menikmatinya saat Mark mencumbumu." sesuatu yang hangat dan basah tiba-tiba menempel di leher Haechan, membuat pria itu terlonjak. Begitu sadar bahwa benda itu adalah lidah Jeno, secara otomatis tangan Haechan langsung menampar pria itu.. Haechan merasa frustasi ketika tamparannya itu tidak memiliki efek apapun pada Jeno dan justru pria itu tersenyum semakin lebar.
"Apa yang kau lakukan"
"Apa yang aku lakukan, bukankah kau juga tahu?" Seringai senyum Jeno semakin bangga dengan perkataannya.Lee Haechan baru saja masuk ke dalam perangkapnya. "Kalau begitu buktikan."
Haechab menatap dengan pandangan bingung. Bagian mana dari perkataanya yang tak dimengerti pria ini? pikirnya .
"Apa maksudmu?" Merasa Jeno akan mengatakan lebih banyak omong kosong, Haechan membalik dan menghadap meja dapur, berusaha sejauh mungkin dari pria itu
"Sederhana. Buat Mark jatuh cinta padamu, Dan saat itu, kau kabulkan permintaannya, kemudian kau campakkan dia."
Mulut Haechan terbuka mendengar kata-kata pria itu. Apa dia tidak salah dengar? Lee Jeno ingin dia melakukan apa?
"A-Apa?"
"Kau mendegarku Lee Haechan. Dan aku tidak akan berulang-ulang."
Haechan terdiam, kali ini dengan berani membalas pandangan Jeno. Jika apa yang dia dengar benar, itu artinya Haechan harus menggoda Mark hingga pria itu jatuh cinta nya, Mungkin Lee Jeno ini sudah gila. Bagaimana mungkin Mark akan jatuh cinta padanya, terlebih lagi yang selama ini yang dia ketahui bahwa Mark seorang pria straight walaupun dia tak membenci hubungan antara sesama pria tapi yang dia ketahui Mark tidak pernah menjalin hubungan dengan seorang pria,
KAMU SEDANG MEMBACA
Lawles (Remake) Markyuck
FanfictionJika dengan membuat Mark Lee menyukainya bisa membuat Lee Jeno berhenti mengganggunya maka Haechan akan bersedia melakukan apapun agar Mark bisa menyukainya, namun Haechan tidak tahu apa yang menantinya didepan sana.... Karya bukan karya original sa...