6

40 4 0
                                    

Bab 6: Realisasi

Huang renjun terlihat biasa-biasa saja setelah hari itu, ia tak terlihat sedih dan ia masih beraktifitas seperti sebelumnya hanya saja ia tak bergaul lagi dengan teman-temannya dan terkesan lebih menyendiri, namun Haechan tahu betapa hancur hati Renjun saat ini.

Setelah mengetahui bahwa status Lee Jeno sekarang singel , dan mengetahui penyebab kandasnya hubungannya Dengan Renjun adalah karena seorang wanita. sebagian besar populasi perempuan maupun pria di NCIT mulai mengincar laki-laki itu lagi. sementara Jeno sendiri yang putus dengan pacarnya di hadapan seluruh murid, terlihat tidak kecewa atau malah terlihat menikmati perhatian yang ditujukan kepadanya.

Haechan menghela napas saat memberhentikan mobilnya di lampu merah, kemudian menyandarkan kepalanya pada setir. Sebenarnya ia tidak punya waktu untuk memikirkan Renjun beserta masalahnya, dia sendiri punya masalah yang lebih gawat karena. Pipinya merona saat wajah tampan si 'masalah' muncul dalam benaknya.

Ya, Tantangan yang  berikan Jeno untuk membuat Mark jatuh cinta padanya kemudian mencampakkan pria itu adalah masalah utama seorang Lee Haechan. Namun Haechan merasa lebih bodoh lagi karena menerima tantangan itu. Entah apa yang merasukinya ketika menghina Jeno kemudian menantangnya. Sehari setelah kajadian itu, Haechan berkali-kali menemukan dirinya ingin memohon pada Jeno untuk melupakan apa yang diucapkannya tempo hari. Hanya harga dirinya-lah yang mencegahnya.

Sampai Jeno tiba-tiba menghampirinya. Atau lebih tepat... mencegatnya.

Saat itu usai pelajaran terakhir dan Haechan sedang menghadap menuju pintu keluar gedung kampus. Karena Jeno biasanya selalu bergerombol bersama teman-temannya kemanapun, Haechanbtidak mengenali pria itu ketika dia sendirian di samping pintu keluar.

"Ternyata kau sudah semakin berani ya?" tanya pria itu tiba-tiba. Haechan yakin napasnya hampir berhenti ketika mendengar suara Jeno. matanya dengan cepat melihat sekelilingnya dan menyadari bahwa gedung kampusnya sudah hampir sepi. Hanya ada dia dan pria itu di dekat pintu keluar.

Ia muncul berjalan mendekati Haechan. "Hanya karena Renjun peduli dan ramah padamu,bukan berarti pandangan semua orang yang berubah padamu. Dia berpikir menggunakan hati, bukan otaknya. Jika seseorang menjualnya dia mungkin akan membantu si penculik menghitung uang."

Haechan tidak tahu mengapa ia merasa sangat marah saat Jeno menjelek-jelekkan Renjun. Beraninya bajingan ini... pikirnya.

"Jujur saja aku terkejut mendengar kau menerima tantangan itu!" Dia tertawa, "Setidaknya kau bisa membuat Johnny bangga sekarang."

Haechan menundukkan kepalanya. Tidak, Johnny tidak akan bangga dengannya. Sepupunya itu akan mengamuk jika tahu tentang perjanjian yang dibuatnya dengan Lee Jeno.

"Hmm ayo kita lihat ... Sekarang tanggal 31 Maret, tepat akhir bulan. Aku memberimu waktu untuk membuat Mark bertekuk lutut sampai setelah liburan paskah, kau mengerti?"

Haechan terkesiap. Sama sekali tidak terpikir olehnya bahwa Jeno akan memberinya batas waktu. "Sampai akhir April?"

"Ya. Jika kau tak kuberi batas waktu, sampai mati pun kita tidak akan tahu siapa yang menang."

Haechan menimbang-nimbang dalam hati. Bisakah ia menjinakkan Mark Lee dalam waktu sebulan?

Jeno berhenti di depan Haechan, menatap pria  itu dan mengangkat wajahnya. "Jika kau berhenti di tengah jalan, aku akan memastikan kau hidup sengsara sampai kita lulus."

Haechan  terkejut mengetahui bahwa pria ini sudah menyentuhnya. "Baiklah. Aku akan membuat Mark Lee jatuh cinta padaku sebelum liburan paskah berakhir."

"Bagus. Tunjukkan bahwa aku pantas bersujud di hadapanmu. Buktikan bahwa kau bisa mengalahkan Mark Lee Meskipun aku melihat kau tak bisa menang..."

Sebelum Jeno menyelesaikan kata-katanya, Haechan sudah melesat menuju pintu dan berlari keluar dari gerbang kampus. Ia mencoba untuk tidak memikirkan apa yang akan terjadi jika ia gagal.

Lawles (Remake) MarkyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang