Hai nama ku Dina,
hari itu Minggu tanggal 17 Oktober 2021. Aku bangun tepat pukul 04.00 pagi.
"Hari yang hebat" teriak ku dalam hati
Hari ini aku akan pergi piknik dengan keluarga Alfian, cowok yang sudah berpacaran dengan ku kurang lebih 5 tahun ini.
Hari itu kali pertama ia mengenalkan ku pada keluarga nya, selama ini kami bisa dibilang backstreet meskipun orang tua nya tau kalau Alfian dekat dengan seorang wanita tapi mereka tidak pernah membahas nya lebih jauh lagi.
Aku sudah mempersiapkan hari ini dengan sebaik mungkin, memilih baju yang sopan, dandanan yang natural dan mempersiapkan sedikit bingkisan untuk diberikan pada kedua orang tuanya.
Sejatinya aku sangat gugup waktu itu, saat saat yang ditunggu tunggu akhirnya datang juga
Jam 5 Pagi aku sudah bersiap menunggu Alfian datang menjemput, rombongan mereka yang terdiri dari keluarga nya, beberapa saudara dan juga semua pegawai Alfian turut diajak juga. Oh iya Alfian memiliki usaha kecil dirumah nya dengan 4 karyawan, 3 laki laki dan 1 perempuan. Jadi jumlah kami saat itu sekitar ber 14 orang dalam satu elf kecil.
"aku udah di depan" kata Alfian di chat WA.
"Oke aku lagi jalan" balas ku
Aku sudah melihatnya dari ujung gang, dengan berlari kecil aku segera mendekatinya.
Alfian membuka pintu elf, menyuruhku masuk
Di kursi depan ada Alfian, ayah nya dan juga supir elf. di baris kedua ada pegawai Alfian perempuan namanya Farah duduk bersebelahan dengan ibu Alfian dan satu kursi lagi di kosongkan untuk aku. Bagian belakang nya lagi ada beberapa tetangga dan juga karyawan laki lakinya yang lain duduk memenuhi 3 baris bangku belakang.
Aku masuk dan menyalami ibunya dengan ramah, beliau membalas nya tak kalah halus. Aku senang, dalam hati ku "ibu nya baik juga".
Lalu kami semua mulai berangkat, tujuan nya ke pantai
Aku basa basi mengajak ibu nya ngobrol supaya akrab, namun tak disangka reaksi ibunya ternyata tidak se ramah itu, beliau hanya menjawab pertanyaan ku seadanya saja.
BTW aku memang type introvert namun jika lawan bicara ku asik aku juga bisa menanggapinya dengan baik, bahkan tak sedikit yang nyaman ngobrol dengan ku meski baru pertama kali bertemu. Tapi kali ini sangat diluar ekspektasi ku.
5 menit berlangsung ibu nya terus mengajak ngobrol Farah, perempuan disamping nya atau pegawai Alfian itu, dia masih berusia 21 tahun dan sangat cantik.
Aku masih berusaha untuk masuk ke pembicaraan mereka meskipun itu sangat sulit. Saat itu aku masih berfikir wajar saja soalnya mereka bertemu setiap hari jadi mungkin ngobrol nya bisa lebih nyambung. Tapi lama kelamaan mereka mulai membahas kebiasaan kebiasaan lucu Alfian dan juga hal random yang suka Alfian lakukan dirumah.
Aku terkejut dan sedikit tidak enak hati, mereka seperti tidak mengindahkan kehadiran ku disana. Sekeras apapun aku berusaha "nimbrung" ibu nya seolah mematikan percakapan kita dan lebih suka menengok ke Farah.
Beberapa kali Alfian chat aku by wa untuk mengajak ibu nya ngobrol tapi aku sudah malas menanggapinya. Selama kurang lebih 1 jam aku hanya diam mendengarkan mereka berdua asik ngobrol sana sini. Aku sudah merasa tidak enak hati dan ingin pulang.
Aku tak menyangka akan terjadi seperti ini. Ibu nya bahkan tidak bertanya padaku apapun, atau sekedar menimpali pertanyaan padaku. Sama sekali tidak. aku benar benar tidak dianggap..
Setelah beberapa waktu berlalu sampailah kami di pantai tujuan. Aku berusaha memperbaiki Mood ku supaya nanti aku bisa berusaha lebih keras untuk mendapatkan hati ibunya.
Kami semua turun dan menggelar karpet serta menurunkan barang barang yang sudah dibawa dari rumah Alfian, hendak makan bersama. Aku membantu mempersiapkan segalanya, setelah semua makanan selesai di siapkan, semua orang yang ikut antri untuk mengambil makan satu persatu.
Tiba Tiba ibunya Alfian berkata "Dek Farah mau ke kamar mandi gak ?" serunya lantang.
"Iya buk" jawab Farah langsung bergegas berdiri untuk mengantar ibu Alfian ke kamar mandi. Mataku terbelalak, heran dan sedikit kesal. Aku padahal sedari tadi duduk di sebelah Farah tapi hanya dia yang diajak.
Alfian juga mengetahui kejadian tersebut dan untuk menghiburku, dia menawari ku untuk diantar ke kamar mandi. Aku hanya tersenyum dan menggeleng. Meskipun sesak rasanya. Dihadapan semua orang aku diperlakukan seperti itu.
Dengan cepat aku menghapus semua kesedihan ku dan melupakan nya. Kejadian menyakitkan itu terjadi tak hanya sekali, namun berulang ulang.
Ibunya seolah tak peduli dengan keberadaan ku disana, dimana mana ia hanya mencari Farah, menggandeng Farah, menawari makan, dll. Semua hanya soal Farah dan selalu dilakukan di depan mataku.
Aku bahkan lebih suka sendirian. Aku tak mengerti apa yang difikirkan oleh ibunya, disana aku berpakaian sangat sopan dan berbicara dengan sangat baik. Tapi seperti dibutakan oleh sesuatu sikap ibunya seolah sangat membenciku.
Beberapa kali aku ingin pergi dari tempat itu, ingin menangis sejadi jadinya.
Ingin berteriak
Ingin lenyap saja dari muka bumi ini...
Setelah beberapa kali mendapat perlakuan seperti itu aku sudah tidak mau berusaha mendekatkan diriku lagi pada orang tuanya. Sepanjang perjalanan pulang aku hanya diam, diam dan tidur. Aku tak peduli lagi mereka akan berfikir apa tentang ku.
Mereka sudah sangat menyakiti hati ku seharian itu.
Beberapa kali Alfian mencoba menenangkan ku, memberikan kata-kata penyemangat lewat pesan WA namun hatiku tak bisa di bohongi lagi. saat itu aku hanya ingin menangis saja.
...
Mereka mengantar ku sampai depan gang lagi, aku berpamitan, berusaha tersenyum dan segera berjalan pulang ke kamar kos ku. Belum sempat berganti pakaian dll aku sudah menangis di kamar mandi dengan kencang. Keran air aku nyalakan supaya tidak ada yang mendengar tangisan ku.
Aku menangis semalaman, berfikir kenapa harus diperlakukan seperti ini. Kenapa harus aku, dan kenapa harus Farah...
Tuhan tidak adil padaku Hari itu, Aku merutuki diri sendiri, menghabiskan banyak tissu dan sama sekali tidak makan.
Hariku hancur, Mata ku sembab padahal besok pagi aku harus pergi bekerja....
...
Setelah hari buruk itu kemudian 2 hari setelah nya tepat hari Selasa aku mendapatkan jawaban dari Alfian tentang mengapa ibunya memperlakukan aku seperti itu..
Next Part :)
Tengkyu gaes yang udah baca sampai akhir besok aku spill alasan nya yaa.. jangan lupa vote like dan follow instagram aku buat update part part berikutnya yang tentunya jauh lebih seru dari pada part ini...
Oh iya cerita diatas itu true story ya buat yang kepo bisa follow instagram aku siapa tau nanti ketemu tokoh aslinyaa....
Ig : frishav
KAMU SEDANG MEMBACA
Melawan Restu
Non-FictionMove On itu perkara mudah bagi mereka yang diselingkuhi, ditinggalkan atau di kecewakan. Sebab hati yang sakit lebih mudah menerima penolakan dan kebencian untuk menyuruh kita segera pergi Tapi.. Bagaimana jadinya kalau kita harus move on dari orang...