Halo

689 60 20
                                    

👆🏻👆🏻👆🏻

Coba dengerin pake lagu ini😁👍🏻

... ... ... ...

Keadaan Scara kini sudah mulai membaik. Kini ia sudah mulai masuk sekolah.

Berdansa dan menari, ikuti alunan lagu

Nyanyi Childe disebelah Scara, mendengarkan lagu kesukaannya dengan headphone coklat kesayangannya.

Semua mata pun kini hanya tertuju padaku

Lanjut Childe sambil menunjuk Scara. Kemudian menari tidak jelas mengelilingi si surai ungu.

Tapi tatap matamu seolah inginkan aku

Ingin dekatku, peluk aku, dan sentuh cintaku

Sepertinya Childe terlalu menghayati lagu milik Aura Kasih itu, penyanyi favoritnya. Bahkan kini ia memasang pose memeluk dirinya, menyesuaikan dengan lirik yang ia dengar.

Tapi tunggulah dulu, kau jangan coba merayu

Tunggu, tunggulah dulu, kau jangan dekati aku

Sabar, sabarlah dulu, kau jangan marah padaku

Bukan salahku jika banyak yang mau padaku

Terus Childe sambil menyandarkan tubuhnya pada kakaknya yang memiliki tubuh lebih kecil darinya. Kemudian kembali menunjuk Scara.

Mari semua dansa denganku

Dekap aku dan hanyutkanku

Childe menggoyangkan badannya hingga seluruh mata kini benar-benar memandangi mereka

Dengan irama yang menggoda

Melepaskan hasrat dirimu

BUAGH

Pukul Scara tepat di perut Childe. Yang menjadi korban tentu merasa kesakitan, tapi malah melanjutkan tariannya.

Scara memukul Childe lagi. Pada akhirnya, Childe berhenti mendengarkan lagu kesukaannya dan fokus pada tiap langkah yang ia ambil.

"Kau senang bukan, akhirnya bertemu dengan orang yang kau sukai?" Ucap Childe menggoda Scara. Scara yang sudah jengkel dengan Childe kembali memukul pemilik surai jahe itu.

"SAKIT CEBOL" Teriak Childe sambil memegang perutnya yang baru saja dipukul Scara.

"DIAM KAU, DASAR PENYUKA OM-OM" Balas Scara

"Tapi aku hanya menyukai Pak Zhongli saja" Jawab Childe. Scara memandang jijik Childe

"Terimakasih atas perasaanmu Childe, tapi maaf, kau bahkan masih SMP." Ucap sebuah suara yang langsung membuat wajah Childe sumringah.

"XIANSHENG!" teriak Childe sambil menerjang Zhongli. Namun terhenti karena sosok mungil dengan rambut hijau (tuyul) menghalanginya.

"JANGAN. DEKATI. AYAHKU. JIKA. KAU. MASIH. INGIN. HIDUP" Ancam Xiao sambil menekan setiap katanya.

"Cih, kau tak asik Xiao. Sekali ini saja biarkan aku memeluk masa depanku." Ucap Childe sambil memajukan bibirnya.

"Masa depanmu adalah kematian! Jadi jangan coba sentuh ayahku seujung rambut pun!" Tegas Xiao.

"Scara. Sudah merasa lebih baik?" Tanya Zhongli pada Scara, tak memerdulikan pertikaian antara Childe dan Xiao.

"Sudah pak, terimak kasih sudah mengkhawatirkan Scara." Ucap Scara sambil sedikit membungkukkan badannya.

"Begitu, baguslah. Jika kau mereasa tak enak badan, tolong segera istirahat. Kau tak ingin membuat Ei dan Tsaritsa khawatir, bukan?" Ucap Zhongli. Scara mengangguk.

"Saya akan ingat pesan bapak." Ucap Scara. Zhongli tersenyum mendengarnya.

TENG TENG TENG

Bel tanda masuk kelas sudah berbunyi, saatnya seluruh murid masuk ke kelas masing-masing.

Scara berpisah dengan Childe. Childe melambaikan tangan padanya.

"Nanti pulang bersama!" Teriaknya. Scara tak menggubris dan terus berjalan menuju kelasnya.

BRUK

Seseorang menabrak Scara dari depan. Scara yang jengkel tentu memerahi orang itu.

"Bukankah sudah ada peraturan untuk tidak berlari di koridor?! Kenapa kau tetap melakukannya?" Tanya Scara.

"Maaf kak, saya buru-buru" Ucap bocah yang menabrak Scara.

"Baiklah, kali ini kau kumaafkan. Hm, tunggu dulu, bukankah kau...."

"Oh! Kak Scara, apa kakak sudah baikan?" Tanya bocah yang menbrak Scara, Kazuha.

"Kazuha. Terimakasih, aku sudah merasa lebih baik." Jawab Scara.

"Tolong maafkan aku Kak Scara, kalau saja aku tidak mengajak kakak, pasti Kak Scara tidak akan sakit." Ucap Kazuha menyesali apa yang sudah diperbuatnya.

"Ahahaha....itu bukan salahmu. Lagipuka, aku sakit sudah hal yang biasa. Tidak ada yang perlu disesali." Tawa scara, sambil mengelus pelan kepala kazuha – yang lebih tinggi (sedikit) darinya.

Wajah Kazuha memerah, apa yang dilakukan Scara padanya membuat jantungnya berpacu dua kali lebih cepat.

"Kazuha, wajahmu merah. Apa kau demam?" Tanya Scara menyadari memerahnya wajah Kazuha.

"Eh! Tidak apa-apa kak. Bukan masalah besar. Bukankah kita harus segera ke kelas, nanti terlambat. Kalau begitu, saya duluan Kak Scara. Tolong hati-hati, semangat belajarnya." Ucap Kazuha sambil buru-buru pergi. Meninggalkan Scara sendirian, yang bingung dengan kelakuannya.

"Fufufu, lucu." Ucap Scara sambil memendangi lorong yang baru saja di lewati Kazuha. Terdiam sebentar. Scara kemudian tersenyum, lalu bergegas menuju kelasnya

... ... ... ...

"KAZUHA, KAU TERLAMBAT 10 MENIT! BERDIRI DI BELAKANG KELAS!!" Amuk sang guru yang sedang mengajar di kelas Kazuha.

"Tapi bu, saya tadi dipanggil Bu Ningguang" Jelas Kazuha.

"Jangan jadikan Bu Ningguang sebagai alasan keterlambatanmu. Mau kau anak siapa, jika kau terlambat masuk kelas, kau tetap dihukum!" Tegas sang guru.

Dengan terpaksa (ya mesti lah), Kazuha menjalankan hukuman yang diberikannya. Ia sempat mendengar Venti tertawa kecil. Tentu saja menertawakan dirinya. Bahkan Xiao juga menahan tawanya.

"Awas nanti ibu dipecat sama mama saya lho bu." Ucap Kazuha sedikit bercanda, berharap sang guru akan mengurangi hukuman yang diberikan.

"Tapi saya tidak peduli. Toh, nanti juga kamu yang dihukum Bu Ningguang." Ucap sang guru tidak menanggapi candaan kazuha. Pada akhirnya, Kazuha berjalan ke belakang kelas dengan wajah lesu.

Mood bagus yang Kazuha miliki seketika lenyap karena tawa Venti yang semakin kencang.


(ง •_•)ง(ง •_•)ง

Yahahahaha, kasian zuha. Salah sendiri bucin di waktu yang tidak tepat.

Makasih buat yang selalu nungguu, tunggu chapter-chapter selanjutnya yaaaa.🤗🤗

We Will Meet Again For SureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang