Prolog

19 4 0
                                    

Malam bertambah malam ketika seekor kecoa terbang dan mendarat tak mulus. Harapan dan manusia, seringkali mirip seperti kecoa terlentang: sekeras apapun berusaha, tak jarang sia-sia(l) belaka. Lalu tiba-tiba aku menjadi seekor kucing. Tadinya aku manusia, tapi entah apa yang membuat tubuhku tiba-tiba dipenuhi bulu, dan suaraku menjadi meong. Tiba-tiba aku jadi ingin menubruk kecoa terlentang itu. Tidak untuk dimakan, hanya dipermainkan—selayaknya kehidupan dan manusia, kau tahu, kehidupan tidak pernah benar-benar memakan manusia hidup-hidup atau mati, kehidupan hanya mempermainkan manusia. Sialnya, seringkali manusia tidak menyadari itu.

1998: Ode Biji TumbuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang