AZIZA KHALISA HUMAIRA.

33 9 0
                                    

"Ziza..."

Panggilan bernada tinggi itu lebih tepatnya teriakan itu tertuju pada seorang gadis yang hendak melangkah masuk kedalam kelasnya. Karena merasa terpanggil si gadis berjilbab putih itu menghentikan langkahnya. Seorang yang tadi memanggilnya terlihat berlari menghampirinya. Gadis itu hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan temannya yang satu itu.

"Tungguin toh za.." Ujar gadis itu dengan napas ngos-ngosan.

"Kamu kalo manggil itu bisa pelan-pelan GK din? Malu diliat banyak orang" Tegur Aziza.

"Hehehe... yowes to za.. Bok yo dimaafkan. Janji deh GK akan diulangi" Ucap Adinda cengengesan. "Yowes yuk masuk!" Lanjutnya dengan nada berbisik.

"Ya GK gitu juga kali din" Ujar Aziza dingin. Gadis yang ditegur itupun hanya cengengesan membalas ucapan Aziza.

Mereka melangkah masuk kedalam kelas bersama. Dan duduk dibangku masing-masing.

"Za... tumben Rara GK bareng kamu?" Tanya Adinda.

"Astagfirullah iya lupa aku!" Ujar Aziza khawatir.

"Wes lah GPP. Bilang aja kamu lupa. Pasti ngerti kok si Rara." Ucap Adinda.

"Hmm" Balas Gadis berjilbab putih itu.

Aziza mulai membuka bukunya. Bukan buku pelajaran tapi buku tentang aqidah agama islam. Adinda menatap temannya itu lama.

"Belum selesai juga toh za kamu bacanya?" Tanya Adinda.

Yang ditanya hanya membalas dengan deheman singkat. Adinda pun hanya bisa geleng-geleng kepala melihat betapa dinginnya temannya itu.

Saat tengah asik dengan dunianya sendiri. Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan kedatangan seorang gadis berseragam sama dengan jilbab yang sama pula. Wajah gadis itu ditekuk, napasnya terdengar memburu, gadis itu menghampiri Aziza dan Adinda dengan menghentak-hentakan kakinya.

"Ziza.... kok Rara ditinggal sih? Tega banget sama Rara." Cercah gadis bernama lengkap Aira Apriliana tapi lebih dikenal dengan panggilan Rara itu.

Aziza menutup bukunya dan menatap temannya itu lama "Maaf Ra... bukan maksud mau ninggalin tapi emang beneran lupa. Maaf ya" Pinta Aziza lengkap dengan Puppy eyes nya.

Wajah Rara semakin ditekuk tapi tak lama kemudian gadis itu tersenyum manis sekali. Lihat betapa mudahnya moodnya berubah ceria kembali. Sungguh mood boaster sekali si Aira.  "Yaudah Gakpapa. Tapi nanti pulang sekolah temenin ya beliin baju buat ponakan baru aku." Ucap Aira

Aziza membalasnya dengan anggukan dan senyum manis. Senyum yang hanya diberikan kepada kedua temannya itu.

Sayang sekali senyum itu tak sengaja terlihat oleh teman sekelasnya.

"Oh my Good... Gue GK salah liat ini? Seorang Aziza Khalisa Humaira senyum Guys. Moment langka banget guyss." Heboh cowok itu.

"Apaan sih loe GK jelas." Ucap Aziza ketus.

"Koe nopo seh teko-teko ne rebot koyok ngono?." Sarkas Adinda
(Kamu kenapa sih dateng-dateng ribut kayak gitu)

"Eehh wong jawo. Diem loe gue GK ngomong sama loe." Balas cowok yang bernama Tirta itu. Dia adalah salah satu teman sekelas Aziza.

"Zaa... jujur ye. Loe kalo senyum lebih cantek tau. Tapi kenapa sih tiap hari tu muka loe bikin datar mulu kan jadi serem gue liatnya." Cercah Tirta.

"Terserah." Sarkas Aziza datar.

"Yahhh balik lagi mode Galak on. Padahal kalo loe senyum gitu gue naksir loh Za.." Ujar Tirta tak habis-habisnya.

"Pergi." Ujar Aziza pelan tapi nada dinginnya begitu kentara terdengar.

"Aduhhh loe bikin gue merinding Za... Ini mah singa pake kostum bidadari." Komentar Tirta tak ada rasa takut.

"Koe kalo ngomong tu bisa Gak sih disaring dulu omongan ne. Nyeletuk mulu dari tadi. Udah diusir juga. Apa perlu aku usir pake sapu lidi yang panjang tu?." Omel Adinda karena tak tahan dengan kelakuan temen sekelasnya itu.

"Ni orang jawa kenapa ikut-ikutan galak sih. Bikin mood gue ancur aja loe. Dah ahh males gue." Ujar Tirta jengah. Cowok itu berlaku meninggalkan Aziza dengan teman-temannya. Dan duduk dibangkunya.

"Dasar orang kurang kerjaan." Ucap Adinda dengan suara naik satu oktaf.

Setelah perdebatan itu mereka kembali melanjutkan kegiatan masing-masing sebelum kelas pertama dimulai. Aziza kembali dengan bukunya. Adinda fokus dengan gadgetnya begitupula Aira dengan yang lainnya.

******

"Ini bukan tentang kisah cinta yang banyak diceritakan. Hanya kisah tentang perjuangan yang dikuatkan dengan doa."

*****

AN:

Assalamualaikum. Hello semua ini karya pertama aku sama temanku. Aku harap kalian dapat menikmati cerita ini. Aku dan temanku bukanlah orang yang mampu merangkai kata demi kata dengan baik. Jadi kami butuh kritik dan saran dari kalian.

Instagram||@dealova2419
Fb||@linna ma
Bajur,lombok barat 2021.

Dinginku Menghantarkanku menuju HalalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang