Di dunia ini menurut Jaziel Rayyan ada dua jawaban. Iya dan tidak. Jawaban lumayan itu tidak termasuk. Kalau ada yang menjawab lumayan berarti menurut Jay itu tidak. Jaziel Rayyan yang kerap disapa Jay. Sebab sewaktu kecil mulut cowok itu tidak bisa mengucapkan 'Jaziel', bisanya 'Jahiyel'. Karena itu Mama memutuskan untuk memanggil Jaziel dengan sebutan 'Jay' biar lebih singkat dan pastinya lebih keren dari Jahiyel.Pernah suatu hari Jay dan Shaka berdebat tentang ulangan Geografi sewaktu kelas 11. Saat itu semua murid IPS di angkatan itu serentak melakukan ulangan dikarenakan gurunya yang tak mau ribet. Ulangan dilaksanakan saat pembelajaran selesai yang artinya diluar KBM dan dikerjakan di kelas masing-masing. Setelah kelas IPS 1 selesai, Shaka dan Nathan kompak menunggu Jay di depan pintu IPS 3. Jay yang baru keluar langsung ditodong pertanyaan oleh keduanya.
"Susah nggak, Mas?" Tanya Shaka memperbaiki letak salah satu tali ransel di bahu kanan. Tali yang satunya dibiarkan begitu saja. Ia berjalan disisi kiri Nathan.
Jay menggeleng, "enggak. Kalau Kakak sama Aa'?"
"Sama." Jawab Nathan singkat.
"Lumayan sih menurut gue. Tadi ada beberapa pertanyaan yang belum gue pelajari soalnya," jawab Shaka.
"Berarti menurut lo susah." Cetus Jay.
Shaka mengernyit tak terima. "Antara susah sama gampang. Yang susah itu-"
"Antara susah sama gampang ya sama." Celetuk Nathan ditengah mereka.
"Ha ha! Lawak lo." Balas Shaka sinis.
"Kalau susah ya susah kalau gampang ya gampang." Kata Jay.
Shaka kembali menerawang soal-soal yang ia kerjakan tadi. "Dibilang gampang ya enggak dibilang susah juga enggak,"
Dahi Jay mengerut. "Mana bisa gitu, Aa' punya pendirian nggak?"
Shaka jadi mendelik. "Ya pokoknya ditengah-tengah, Mas!" Katanya ngotot.
"Nggak ada jawaban gitu. Kalau iya ya iya kalau enggak ya enggak."
"Kan gue tadi udah bilang, dibilang gampang juga enggak."
"Berarti susah."
"Dibilang susah juga enggak!" Seru Shaka tak mau ngalah.
Nathan yang berada diantara keduanya memijit keningnya pusing.
"Terus menurut Aa' jawabannya apa?" Tanya Jay mengangkat dagu menantang.
"Diantara keduanya!" Jawab Shaka memajukan tubuh, sudah ingin mengajak Jay ribut.
Jay juga turut memajukan badan dengan wajah menantang. "Aa' nggak bisa milih salah satu? Aa' nggak punya pilihan? Aa' nggak punya pendirian?" Balas Jay beruntut.
"Emang Mas tau apa yang Aa' rasain pas ngerjain soal tadi?"
Detik selanjutnya keduanya kompak melengking keras karena Nathan menjewer telinga mereka tak main-main.
Untuk informasi saja, Jay dan Shaka selalu bertengkar mengenai hal-hal kecil karena Shaka yang selalu berbuat ulah dan Jay yang emosinya tak bisa terkendali jika itu adalah Shaka. Namun keduanya bisa kompak jika menggoda saudaranya yang lain.
Selain itu, menurut Jay juga, di dunia ini cowok ganteng cuma ada dua. Papa Raja dan dirinya. Jefri Nichol? Iqbal Ramadan? Siapa itu? Jay nggak kenal. Agak narsis sih memang, tapi itu fakta. Kadang Jay suka mengagumi diri sendiri di depan cermin sambil menyugar rambutnya merasa keren.
Tapi emang keren.....
Diluar Jay terkenal arogan dan angkuh sebab mata elang dan wajahnya yang jarang senyum. Padahal aslinya cuma sedikit ketus dan gampang emosi. Apalagi dengan fakta Jay jarang dan hampir tidak pernah berbincang dengan perempuan membuat orang-orang berspekulasi bahwa Jay itu belok. Namun Jay tak peduli dengan spekulasi-spekulasi tak masuk akal tersebut. Karena nyatanya Jay pernah terpesona dengan salah satu gadis SMA Angkasa. Hanya Jay, Nathan, dan Tuhan yang tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABYSITTER [ENHYPEN]
Teen FictionAda tawaran pekerjaan yang membuat Atheala tertarik dan mendaftarkan diri. Kebetulan Atheala suka terhadap anak kecil. Dan karena kesulitan ekonomi, mau tak mau Atheala harus berhenti kuliah dan membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. T...