Litost-23; witches of the cold night

728 111 54
                                    

"By the pricking of my thumbs, something wicked this way comes."

-Williams Shakespeare

-Williams Shakespeare

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


litost
taekook

Jungkook terpaku menatap kegelapan malam yang begitu hening, udara yang tak bergerak bagai merayapi kulitnya yang terekspos, merasa begitu ditelanjangi oleh bayang-bayang keji yang berusaha merenggutnya. Ketakutan total mengguyur Jungkook yang berdiri mematung dibalik pintu, terengah-engah namun ia masih bersyukur dapat kembali ke dalam rumah dengan keadaan yang utuh; baik tubuhnya maupun pikirannya. Ia terlalu banyak mendengar, terlalu banyak melihat, dan terlalu banyak berspekulasi. Segalanya terlalu banyak, dan kepala Jungkook rasanya seperti akan meledak.

Gurat yang sudah berpeluh itu perlahan mengendur, merasa begitu lega saat pintu utama sudah tertutup rapat di belakang punggung. Ada kengerian yang seketika merayap pada tengkuknya, pada energi yang total terkuras habis hingga sang pemuda hampir ambruk jika saja tangannya tidak berpegangan erat pada handle pintu.

Pemuda bersurai arang sama sekali tidak menyangka bahwa niatnya untuk menemui Jimin justru membawa anak itu pada rahasia yang selama ini berusaha dikubur dalam-dalam oleh keluarga Dawson.

Tentang Taehyung dan sosok kembarannya yang misterius.

Dan fakta bahwasannya yang baru saja ia lihat; walaupun hanya berupa bayangannya saja, adalah sosok yang sama yang berusaha dihilangkan eksistensinya. Seolah ia memang sengaja menampakkan diri dihadapan Jungkook.

Tapi kenapa?

Apa yang sedang sosok itu coba tunjukkan padanya?

Berbagai pertanyaan saling tumpang tindih dalam kepala sampai-sampai Jungkook merasa mual, anak itu mengusap wajahnya kasar.

"Jungkook?" tak dapat dicegah, tubuhnya tersentak dalam keterkejutan manakala panggilan Joohyun datang layaknya sebuah lonceng yang menyadarkan si manis dari lamunan. Pemuda itu masih setia berdiri kaku dibalik pintu.

"Kau baik-baik saja?" Joohyun dibuat bertanya-tanya saat melihat reaksi tidak biasa dari Jeon muda. Tungkainya mendekati posisi Jungkook yang gagal menyembunyikan sisa ketakutannya.

"Y-ya," ia meneguk ludah, "ada apa, Kak?"

"Aku tadi mencarimu ke kamar. Tapi kau tidak ada. Apa kau baru saja dari luar, Jungkookie?"

"Ya-aku, eum, hanya mencari udara segar." ia memaksakan senyum.

"Kenapa pergi sendirian? Harusnya kau memanggilku tadi."

"Aku hanya berjalan-jalan disekitar taman saja, Kak. Lagipula, aku butuh ruang untuk memikirkan semuanya."

Joohyun menghela napas, perasaan bersalah merayap saat melihat gurat lelah dari si muda. Perkataan Wendy pasti membuatnya terguncang. Seharusnya Joohyun bisa lebih tegas kepada sang adik agar ia bisa menjaga bicaranya.

𝐋𝐢𝐭𝐨𝐬𝐭 [𝐭𝐚𝐞𝐤𝐨𝐨𝐤]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang