Revan sedang duduk di atas motor miliknya sambil memainkan ponsel menunggu Viona yang sedang bersiap-siap, sesuai yang di inginkan Viona kemarin malam untuk pergi menonton bioskop.
Suara derap langkah terdengar di telinganya, Revan segera mengalihkan atensi nya ke arah pintu, dimana Viona yang sudah siap.
"Mau kemana? cantik banget,"
"Katanya, mau ke bioskop? udah siap nih, dandan juga biar cantik,"
"Lain kali gausah dandan, lo udah cantik Na. Gua juga gamau lo di lirik-lirik orang lain, lo kan punya gua,"
"Terus gua harus apusin gitu make up nya? ya ngga mau lah, yakali. Gua udah dandan lama banget, terus di apus begitu saja, NO!" tolak Viona.
"Yang ini gausah di apus udah terlanjur yang ada gue lama lagi nungguin lo, tapi lain kali gausah dandan kalau mau keluar rumah,"
"Lo mau gua kayak gembel, iyakan?"
"Bukan gitu, dah lah ayo keburu tutup,"
"Yakali tutup ngada-ngada,"
"Nih helmnya, gua pakein,"
"Ngga usah gua pake sen-," ucapan Viona terpotong karna Revan sudah duluan memakaikan helm ke kepalanya.
"Pegangan yang kenceng, angin malam bahaya buat lo," ucap Revan ketika Viona sudah naik ke jok motor.
"Udah tau bahaya kenapa ga pake mobil dodol," omel Viona.
"Males, mau nya motor biar soswit, kaya holang-holang pacaran,"
"Cieilah ternyata mau modusin anak orang, mana cosplay lagi, ga elit banget Van,"
Viona memeluk pinggang kekar Revan menyandarkan kepalanya pada bahu Revan menghirup aroma maskulin yang melekat di tubuhnya.
Motor Revan melesat membelah jalanan dengan kecepatan normal, Revan mengusap tangan Viona yang melingkar di perutnya.
"Dingin, ga?"
"Apa?"
"Lo kedinginan ga?" ucap Revan sedikit mengencangkan suaranya agar Viona mendengarnya.
"Oh, Ngga biasa aja," jawab Viona.
Motor Revan terus meleset membelah jalanan ibu kota yang sangat ramai pengendara.
Setelah sampai di parkiran Revan meminta Viona untuk tidak membuka helmnya dulu.
"Mau ngapain?"
"Kita poto dulu, gue mau pasang di ig ga papa kan?"
"Ga papa, eh tapi siapa yang motoin?" tanya Viona, Revan yang melihat dua orang perempuan yang mau melewatinya langsung meminta bantuan.
"Mbak, boleh minta potoin kita berdua sebentar," ucap Revan.
"Iya Mas boleh," jawab salah satunya, Revan memberikan ponselnya dan berpose, Revan kembali menaiki motor dengan Viona yang berada di depanya dan juga tanpa membuka helm.
"Makasi ya mbak," ucap Viona setelah beberapa jepretan sudah di ambil.
"Ayok masuk," ajak Revan meraih tangan Viona dan menggenggamnya.
"Lo tunggu di sini, gua beli tiket dulu," ucap Revan berjalan ke arah pembelian tiket sedangkan Viona menunggu di dekat pintu masuk.
Setelah membeli tiket, pop Corn dan minuman, Revan kembali menemui Viona.
"Van poto dulu mumpung ada kaca," ucap Viona.
"Sejak kapan lo jadi alay?"
"Sejak tadi kaca doang ga alay anjim, udah buruan nih pake hp gue aja, lo yang pegang," setelah mengambil beberapa tangkapan mereka berdua langsung masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANDRA
Teen Fiction⚠️Part masih berantakan, Bakal Revisi kalau ada waktu⚠️ Buat kalian yang suka silahkan baca, kalau ga suka silahkan out cari lapak lain, gampang!! Bagaimana jika sepasang anak muda yang masih ingin bebas merasakan masa SMA namun di jodohkan oleh ora...