5

75 11 0
                                    

Siang menjelang sore di esok hari, tampak telah terjadinya pergelutan panas di dalam sebuah mobil yang terparkir di sebuah jalanan sepi.

Bahkan, mobil itu juga ikut bergoyang seiringnya pergerakkan panas mereka di dalam sana.

"Ah...ah...Yul, pelan pelan saja. Ah~" Desahan seorang perempuan terdengar merdu oleh seorang perempuan lain yang berada di atasnya.

Pergelutan itu berlangsung sangat panas sampai pada akhirnya, muncul sebuah mobil sedan hitam yang terlihat sudah melaju ke arah mereka.

Brak!

Mobil sedan hitam itu langsung menabrak mobil yang bergerak itu. Dan karna kejadian itu tentu saja orang yang ada di dalam mobil seketika kaget.

Si perempuan yang mendominasi pergulatan panas mereka, sontak saja melindungi kepala perempuan yang berada di pihak bawah agar tak terluka.

"Sial!" Perempuan dominan mengumpat. Menoleh kebelakang tepatnya, ke arah mobil sedan hitam yang sudah berada di depan mobilnya.

"Sica, kau tak apa apa kan?"

"Ne. Aku tak apa apa, Yul"

"Syukurlah. Tunggu disini, oke?"

Si perempuan dominan yang dipanggil Yul itu langsung menarik kembali retsleting celana jeansnya dan langsung keluar mobil sambil memakai jaket kulitnya.

"Dasar brengsek! Siapa yang berani beraninya melakukan hal itu, hah?!" Teriak Yuri.

Dan, dua orang si pelaku penabrakkan mobil Yuri, sontak langsung keluar juga dari mobil mereka dan menampakkan diri mereka di depan Yuri.

Kemudian, disaat itulah nyali Yuri seketika dibuat ciut tatkala melihat dua orang itu.

"Ada apa, huh?" Tanya salah satu dari dua orang itu.

"Yak, apa kau menabrak mobilku tadi?" Tanya Yuri.

"Ini mobilmu?"

"Nickhun memberikan mobil ini padaku agar aku bisa mengantarnya kemanapun. Dan kurasa, dia tidak bisa menunggu lebih lama lagi" Jawab Yuri.

"Tunggulah sampai 1 atau 2 hari. Aku yakin hal itu akan segera beres" Lanjutnya.

"Segeralah bereskan. Dan juga, kenapa kau malah masih punya waktu untuk bercinta dengan pacarmu?"

"Dia bukan pacarku. Dia itu istriku. Oh, ya" Yuri menolehkan kepalanya ke arah mobilnya dan disana, dilihatnya salah satu sepatu high heels milik Jessica yang tertancap di kaca mobil.

Dihampirinya Jessica di dalam sana kemudian, langsung mencabut sepatu itu dari kaca mobil dan langsung memakaikannya lagi pada Jessica.

"Mianhe, Sica. Sekarang, ayo kita pulang"

*****

Berpindah ke lain tempat dan lain waktu, malam ini tepat pada pukul 7 malam, Taenghuan sudah siap berdiri untuk menepati janjinya pada Miyoung.

Dengan 1 tangkai bunga mawar yang dia gigit ala orang 90-an yang ingin menggoda pacarnya atau orang yang mereka suka, Taenghuan langsung berbalik badan dengan tersenyum genit menggigit 1 tangkai bunga mawar.

Dan begitu dia berbalik badan...

"Yo, Kim Taenghuan! Kalau mau ke Bioskop, kenapa tak ajak ajak kami juga? Aish, kau ini pelit juga ya!"

Saat itu juga senyuman genit Taeng pudar begitu mendapati di samping kanan Miyoung sudah ada Taeyeon yang duduk di motornya bersama dengan Hyoyeon yang tentu saja juga membawa seorang perempuan yang selama ini dia suka.

Two Little King(TaeNy) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang