XyNerva|00

17 2 8
                                    

°°°°°

Dia XyNerva Alviera Anindita anak dari pasangan suami istri yang bernama Bramasta dan Teresia. Ayahnya adalah seorang pengusaha yang sukses di bidang properti, sedangkan bunda nya memiliki toko kue yang sudah banyak cabangnya.  Nerva memiliki seorang abang yang bernama Reynand Alviero yang saat ini sedang menduduki bangku kuliah.

Saat ini yang tengah Nerva lakukan adalah berguling-guling di atas kasur kesayangan sambil menghela nafas berkali-kali. Abang nya sedang tidak ada di rumah, jika ada abang nya ia akan menggangu abang nya atau menonton film bareng.

" Huftt " Helaan Nerva.

" Ck, gabut banget gue, ni lagi bang Rey pergi gak ngajak gue " Gerutu Nerva sambil meremas guling.

" Bunda ngapain ya? " Sambungnya.

Setelah itu Nerva keluar kamar lalu turun ke bawah mencari bundanya. Nerva melihat bundanya sedang menonton film di ruang keluarga ditemani ayahnya.

" Bundaaa " Ucap Nerva duduk disamping Teresia sambil memeluk manja lengan Teresia.

" Kenapa sayang? " Tanya Teresia sambil mengelus rambut Nerva.

" Bt deh aku bun, abang kemana sih bun " Ucap Nerva dengan wajah cemberut.

" Kamu ya giliran abang ada di rumah kamu gangguin abang terus, giliran gak ada di cariin terus " Ucap Bramasta sambil menatap Nerva, Nerva yang ditatap hanya nyengir saja.

" Bun stok ramen aku masih ada gak? " Tanya Nerva.

" Tadi bunda lihat sih kayanya sisa satu deh " Ucap Teresia sambil mencomot keripik diatas meja.

" Ya udah deh bun aku mau ke minimarket, mau beli stok ramen " Ucap Nerva.

" Ayah sekalian nitip martabak di ujung komplek dong  " Sahut Bramasta diangguki Nerva.

" Oke, bunda mau nitip apa? " Tanya Nerva pada Teresia.

" Mie ayam aja deh bunda kayanya lagi pengen makan pedes pedes " Ucap Teresia.

" Oke bunda "

Setelah itu Nerva kembali ke kamarnya untuk mengambil dompet dan cardigannya, karena saat ini Nerva hanya memakai legging dan atasan crop.

Nerva mengambil motor matic nya digarasi, lalu menyalakan motornya.

" Eh neng Nerva mau kemana ini teh? " Tanya Mang Tono satpam dirumahnya.

" Aku mau ke minimarket dulu mang " Ucap Nerva.

" Oh iya atuh neng  hati-hati di jalan nya " Ucap Mang Tono diangguki Nerva.

Setelah itu Nerva mulai mengendarai motornya, jalanan di komplek nya lumayan ramai banyak yang sedang berlalu lalang, dan juga banyak yang berjualan di depan kompleknya terlihat ramai pembeli, mungkin karena habis hujan membuat orang terasa lapar.

Sampai nya di minimarket Nerva memarkirkan motornya, lalu masuk kedalam untuk membeli ramen dan camilan lainnya untuk menemani drakoran nya.

Disisi lain seorang pemuda yang bernama Agasha Fabiano Alexander sedang bermain mobile legend di ruang tamu sambil mencomot brownies dimeja buatan bundanya.

' Victory'

" Terlalu easy permainan ini mah " Ucap Agasha saat melihat dirinya menang.

" Bang, beliin bunda kue lupis dong " Ucap Vira bunda Agasha yang datang dari arah dapur.

" Baiklah ibundaku aku akan melaksanakan tugas ini , doakan aku agar menemukan bidadari cantik dijalan " Ucap Agasha tersebut sambil membungkukan badannya lalu mencium tangan bundanya. Setelah itu Agasha mengambil kunci motornya lalu keluar untuk mengambil motornya.

Vira yang melihat kelakuan anaknya hanya menggelengkan kepalanya. Sudah tak heran melihat Agasha seperti itu.

•••

Setelah membayar belanjaannya Nerva keluar minimarket, saat akan menyalakan motornya Nerva dikagetkan dengan suara seperti motor jatuh.

Brrakk

Terlihat seorang pengendara motor tergelincir akibat licinnya aspal karena hujan tadi.

" Shhhh anjay aku jatoh " Ringis pemuda itu yang tak lain Agasha.

Nerva yang melihatnya pun langsung segera menolongnya.

" Eh lo gak papa?" Tanya Nerva saat sudah didepan Agasha sedikit membungkukkan badannya dengan raut wajah yang khawatir.

Agasha yang tengah menundukkan kepalanya sambil meringis pun langsung mengangkat kepalanya menatap Nerva.

Bidadari yang sesungguhnya batin Agasha.

" Heii " Ucap Nerva sambil melambaikan tangannya nya didepan wajah Agasha.

Seakan tersadar Agasha pun langsung bangkit lalu membenarkan motornya yang ambruk.

" Ah gue gak apa-apa kok shh " Ucap Agasha sambil sedikit meringis karena luka lecet di sikut nya terkena angin malam yang menerpa luka nya.

" Lo luka, ayo gue obatin dulu " Ucap Nerva kemudian mengajak Agasha untuk duduk didepan minimarket tadi.

" Tunggu sebentar gue beli betadine dulu " Ucap Nerva lalu masuk kedalam minimarket tadi.

Agasha menunggu Nerva sambil meniup luka - luka yang ada di tangannya. Tak lama Nerva kembali dengan betadine , kapas serta handsaplast.

Nerva mulai mengobati luka Agasha, tak sengaja ia sedikit menekan luka Agasha membuat Agasha meringis.

" Aww " Ringis Agasha.

" Eh sorry ke teken ya " Ucap Nerva sambil meniup pelan luka itu.

Agasha yang melihat Nerva sedang sibuk mengobati lukanya pun terpana melihatnya. Nerva terlihat cantik dengan wajah serius nya.

" Selesai " Ucap Nerva setelah menempelkan handsaplast pada luka yang berada di siku Agasha. Agasha melihat handsaplast bergambar Dino yang melekat di sikunya.

" Thanks ya " Ucap Agasha diangguki Nerva.

" Sama-sama " Ucap Nerva.

" Btw nama lo siapa? Gue Agasha " Ucap Agasha sambil menjulurkan tangannya ke Nerva. Hitung- hitung sedikit moduslah.

" Nerva " Jawab Nerva sambil membalas tangan Agasha.

" Kalo gitu gue duluan ya " Ucap Nerva sambil bangkit dari duduknya.

" Mau gue anter? " Tanya Agasha dibalas gelengan oleh Nerva.

" Gue bawa motor tuh " Ucap Nerva menunjuk motornya dengan dagunya.

Setelah itu Nerva menghampiri motornya lalu mulai mengendarai motornya. Tak lupa Nerva membelikan pesanan Bunda dan Ayahnya.

Agasha yang melihat Nerva sudah jauh dari pandangan nya lalu menatap handsaplast Dino di sikunya sambil senyum-senyum tak jelas. Dengan segera ia kembali ke motornya lalu membelikan pesanan Bundanya.

Sampai nya di rumah Agasha masih senyum-senyum membuat Vira kebingungan.

" Kamu kenapa bang? " Tanya Bundanya heran, lalu tak sengaja melihat luka lecet di lengan Agasha membuat Vira sedikit panik.

" Heh itu kenapa kok di kasih handsaplast gitu tangannya? " Tanya Bunda panik.

" Jatoh dijalan tadi " Jawab Agasha sambil menatap lukanya.

" Kamu ya bang makanya hati hati dijalan udah tau jalan pasti licin karena abis hujan, pasti ngebut nih " Omel Bunda sambil berkacak pinggang.

" Iya iya bundaku yang cantik lain kali abang bakal lebih hati-hati lagi " Ucap Agasha sambil duduk di sofa.

" Tadi abang ketemu cewek dijalan " Sambung Agasha, membuat Vira bundanya yang sedang memakan lupis tadi langsung mengalihkan perhatian nya ke Agasha.

" Serius kamu bang? Cantik gak? " Ucap Vira penasaran.

" WAH jangan ditanya bun " Ucap Agasha heboh.

" Cantik? " Tanya Vira.

" BANGET! "

XyNervaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang