Dari sekian banyaknya manusia yang menghuni Universitas Tujuh Belas Februari, Tasya bisa-bisanya mau berteman dengan manusia bernama Jingga. Sudah tujuh tahun berlalu, Tasya masih belum saja jera untuk berkawan dengan cewek sinting itu. Mereka berdua malah menjadi duo sinting yang dikenal di Fakultas Hukum.
Jingga cukup tersohor di kalangan angkatan Tasya sebab ia pernah menjadi penyusup di kelas jurusan hukum perdata dan sering kali menjadi pelanggan tak diundang di kantin fakultas hukum. Jingga biasanya dipanggil Oren, Oyen atau lebih parahnya disebut Monyet oleh mereka yang mengenalinya.
Dan semua panggilan itu berawal dari Tasya yang sering kali meneriaki namanya ketika ia baru saja sampai di depan kantin fakultas hukum. Jingga tidak terlalu perduli lagi dengan berbagai gelar yang ia dapatkan berkat Tasya karena yang terpenting baginya, Jingga tidak akan diusir dari penghuni Fakultas Hukum lainnya.
Jingga baru saja keluar dari kamar mandi kosannya ketika Tasya mengirimnya chat di akun cocoa appsnya. Seperti biasa, Tasya mengajaknya untuk nongkrong di kantin fakultas hukum. Dan Jingga hanya iya-iya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANJING (Angkasa dan Jingga) || SEVENTEEN
General Fiction[update seminggu sekali || Diharapkan follow akun dulu sebelum membaca, makasih] Jingga-acap kali dihubungkan dengan senja yang dikenal akan keindahannya. Jingga juga merupakan salah satu macam warna yang memiliki beberapa filosofi dibaliknya. Jingg...