Keesokan pagi aku menuju sekolah dan memikirkan nasib Tomura yg di skors oleh pihak sekolah. Saat aku masuk pintu gerbang aku berjumpa dengan Kirishima.
"Selamat pagi" sahut Kirishima.
"Selamat pagi juga Kirishima-kun" jawabku.
"Anu , Ayumi-san gimana kita menolong Tomura" sahut Kirishima.
"Entahlah , tapi akan ku usahakan dan meminta sekolah mencabut hukuman untuk Tomura" jawabku.
"Kuharap bantuanmu bisa membantu Tomura , terlebih para berandalan itu melakukan kesalahan tapi kenapa dia yg di hukum" sahutnya.
"Benar juga , tapi aku akan usahakan" sahutku.
"Tolong ya"
"Ya"
Saat jam pelajaran aku hanya memikirkan Tomura dan aku tidak fokus selama pelajaran berlangsung. Padahal baru beberapa hari di sekolah dia sudah kena masalah padahal itu bukan salahnya. Saat istirahat , ketua kelas mencoba berdiskusi tentang Tomura.
"Anu , semuanya harap perhatian" sahut ketua kelas.
"Ada ide untuk membantu Tomura lepas dari hukumannya" jawabnya lagi.
Tiba tiba Kirishima mengeluarkan pendapat dan berdiri disamping ketua kelas.
"Ayolah teman , ada yg punya ide untuk membantu Tomura ??" Sahut Kirishima.
"Untuk apa menolong dia" jawab salah murid.
"Benar , kan dia anak berandalan terlebih mungkin saja kalau kita membantunya malah kita yg di berikan pukulan"
Sontak suara Kirishima berbeda.
"Kalian tidak pantas berbicara seperti itu , kalian hanya melihatnya dari penampilannya bukan perilakunya"
Aku langsung mengangkat tangan dan mengajukan pendapatku.
"Ya , Ayumi-san , apa kamu bisa bantu" tanya ketua kelas.
"Ya bisa , semoga saja" sahutku.
Seisi kelas langsung diam ketika aku mengajukan diri.
"Yoss , baiklah semoga saja bisa tertolong sebelum hukuman selesai" jawab ketua kelas.
Ketua kelas yg kutu buku dan berkacamata terlihat pintar dan berwibawa, dia bernama mizuo kanao. Seorang ketua kelas yg baru saja diangkat dan sepertinya dia peduli dengan Tomura. Pelajaran selanjutnya dimulai tapi aku berusaha untuk mencari cara dan tidak fokus selama pelajaran berlangsung.
Aktivitas sekolah selesai dan hari mulai sore, aku berniat ke rumah kakek dan meminta bantuan. Karena kakekku temen seperjuangan pemilik yayasan sekaligus donatur sekolah Yosu. Saat supir ayahku didepan gerbang , aku meminta tolong kepadanya
"Paman , boleh kerumah kakek" sahutku
"Ada apa non ?? Jawabnya.
"Nggak , hanya mau kesana , bisa kan paman ??" Sahutku.
" Tentu saja bisa" jawabnya lagi.
Saat perjalanan aku menyusun kata untuk meminta tolong ke kakek. Rumah kakek yg jauh dari kota membutuhkan waktu yg sangat lama.
"Ayumi-sama , ada apa ke rumah tuan besar ??" Sahut supirku.
"E-enggak ada , cuman minta tolong ke kakek saja" jawabku.
"Begitu ya , semoga saja ditolong ya" sahutnya.
"Ya semoga saja" jawabku.
Tak lama kemudian rumah kakek pun sampai. Kakek tinggal bersama 2 asisten pribadi yg setia, karena nenekku sudah meninggal saat aku masih kelas 5 SD.
KAMU SEDANG MEMBACA
Watashi wa Anata no egao ga mitai
RomanceUntuk pertama kalinya saat aku masuk SMA, aku melihat pria yg tampak penuh luka diwajahnya tapi tak pernah tersenyum dengan suaranya yg lembut saat bicara membuatku gugup dan salah tingkah. Mereka menganggapnya berandal tapi bagiku dia pria yg tenge...