Pagi hari yang cerah,di hari Minggu.
Seorang gadis dengan baju putih polos itu masih memeluk gulingnya dengan penuh kasih sayang.
Walaupun sudah di bangunkan oleh ibunya berkali kali tetap saja mahluk yang berkedok manusia ini masih saja mengantuk dan lanjut tidur.
Sehingga membuat ibunya pasrah dan memiliki keluar rumah dengan meninggalkan catatan kecil yang di tempelkan nya di kulkas.
Jangan salahkan ( name) karena tidur sampai siang.
Ini semua adalah kesalahan alam.
Gravitasi di Jepang cukup tinggi hingga (name) yang hendak bangun tidur menjadi serasa di tari kembali ke kasurnya.
Mata lebar dengan kantung mata hitam itu berkedip.
Dengan terpaksa mulai berdiri dan berjalan keluar kamar ke arah dapur karena perutnya kini sedang terjadi perang Sinobi ke 3.
"Maaa~"panggil (name) mencari ibunya.
Kepalanya mulai menoleh kanan kiri dan mendapati selembar kertas yang tertempel di kulkas.
Dirinya mendekat,kemudian membacanya"ohh..mama pergi.."
Tangan kiri yang menganggur membuka kulkas.
Yang kosong.
Dengan pandangan datar gadis itu kemudian bersender di pintu kulkas dengan ekspresi seakan baru saja di tagih hutang tujuh turunan.
"Betapaaaaa kejammnyaaaa dirimuuu maaaa~"
"Mungkin keluar saja cari makan"
Entah apa yang terjadi tapi (name) akan mengatakan bahwa hari ini adalah hari terburuk yang pernah ada di hidupnya.
"Anda kenal dengan terdakwa??"tanya hakim
(Name) kemudian menatap remaja seumuran nya yang kini tengah duduk di tengah tengah sidang.
"Tidak pak"jawab (name) membuat dahi milik Baji Keisuke,yang merupakan terdakwa dari kasus pembakaran mobil karena lapar itu berkedud.
"Awas saja kau (name) tidak setia kawan sekali!!"
"Anda tidak ke Al dengan orang ini??"tanya ulang sang hakim.
"Kalau orang ini saya kenal pak,namanya Baji"timpal (name)
Hakim yang terbinggung pun bertanya lagi.
"Tadi anda sampaikan tidak mengenal terdakwa??"
"Iya pak,saya taunya dia itu namanya Baji,baji Keisuke,bukan terdakwa,lagian kapan Baji ganti nama??,harusnya ada hajatan kalau ganti nama kan??"
"Jahat bet lu ji hajatan kagak ajak ajak!!"
Kata (name) dengan sinis.
"Bukan gitu gob_hah....rupa rupanya ada orang yang lebih gbl dari pada aku,harus bersyukur ji, bersyukur~"batin Baji berkecamuk antara kesal dan senang jadi satu.
Dengan raut wajah tidak enak di pandang sang hakim mulai bertanya lagi"jadi Anda kenal dengan saudara baji??"
"Tidak,eh..Loh.. bukannya baji anak tunggal ya??,sejak kapan Baji punya saudara,apaaaa....jangan jangan baji mau punya adek yaa!!"tanya (name) dengan tangan yang menutupi mulut karena kaget dan senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tonix||M.Chifuyu×Reader
FanfictionUmur (name) itu sudah tua, sekitar 26 dan merupakan guru untuk taman kanak-kanak. Tapi setelah dia di azab ibunya yang gebet pengen punya cucu karena (name) ngak nikah nikah dan akhirnya (name) malah pingsan karena di pukul pakek panci sama mak-nya...