Jiakh book baru apdet lagi :D
Sebelumnya Haruto tidak pernah menyadari presensi pemuda bermata serigala itu. Ia bahkan tidak pernah tahu ada pemuda seperti itu di kampus.Mata bulat Haruto masih setia melihat kepergian si pemuda bermata serigala itu sampai tepukan Junghwan di bahu menyadarkannya.
"Apa yang kamu lihat?"
"Ngg, tidak ada."
"Sungguh?"
Kepala Haruto mengangguk mengiyakan dan dibalas usakan lembut oleh si alpha So. "Ayo makan, jangan hanya menatap makanannya saja."
Haruto mengangguk patuh. Meski Junghwan lebih muda darinya, ia adalah seorang alpha, seorang dominan. Sementara Haruto yang seorang omega pasti patuh, apalagi Haruto tidak akan membantah selagi itu baik baginya. Lagipula Junghwan tidak menekannya dan memberi perintah atau saran demi kebaikannya.
Sungguh teman yang baik.
"Hwan, kapan kuliahmu selesai?"
"Jam setengah tiga sore, kenapa?"
"Ah, tidak. Hanya saja aku selesai lebih awal, sepertinya aku akan menunggu di perpustakaan fakultas atau taman kampus."
Junghwan mengangguk, menyetujui. Matanya yang iseng melirik ke sudut bibir Haruto justru membuatnya tersenyum kecil. Perlahan ibu jarinya bergerak mendekat dan mengusap noda saus di ujung bibir Haruto.
Adegan yang orang-orang kategorikan romantis itu berlangsung mulus tanpa hambatan dan menjadi tontonan para warga kampus yang hanya sekedar lewat atau berada di sekitar keduanya. Tenang, pasangan Jihoon-Hyunsuk sudah pergi. Jadi tidak ada yang akan menggoda keduanya.
Haruto tersenyum manis dan mengucapkan terima kasih pada Junghwan lalu kembali makan. Bersikap begitu normal seolah kejadian barusan bukanlah apa-apa.
Berbeda dengan Junghwan yang menyembunyikan senyum miris di balik senyum tipisnya. Ia menganggap yang barusan itu spesial, namun rupanya itu tidak ada artinya di mata Haruto.
Ah, lupakan. Bukan hal penting untuk dibahas.
"Junghwan."
"Ah, iya, kenapa?"
"Ish, jangan melamun. Ayo habiskan makananmu."
"Iya, Nyonya Watanabe." ledek Jeongwoo. Ia melirik menggoda pada Haruto. Si manis menyadarinya dan membalas dengan melirik sinis pada Junghwan.
"Aku masih laki-laki walau seorang omega!" sanggah Haruto tidak terima. Bibirnya mengerucut dengan pipi menggembung. Ayolah, itu tidak menyeramkan.
Dalam fokusnya dengan makanan, Junghwan melirik sekilas Haruto yang malah menimbulkan senyum tipis baginya. Berapa kalipun menyanggah, Haruto selalu menggemaskan—tanpa si empunya sadari sekalipun.
Tolong ingatkan Junghwan jika ia dan Haruto hanya teman.
***
"Permisi."
Sepasang mata setajam serigala menoleh ke asal suara. Sebelah alisnya naik, memberi gestur bertanya. Tatapannya menyelidik, mencoba mencari tahu apa yang akan terjadi.
Gadis berambut sepunggung yang berdiri di depannya menunjukkan kegugupan saat menyadari Jeongwoo menatapnya—menelisiknya dari atas sampai bawah, lebih tepatnya. Berdehem sebentar untuk menormalkan suara, gadis itu perlahan menyodorkan kotak berwarna peach pada Jeongwoo sambil menundukkan kepalanya dalam-dalam.
"I-ini h-hadiah dari saya untuk kakak. M-mohon terimalah."
'Pemandangan membosankan.' batin Jeongwoo jengah. Bukan hal baru baginya disodori hadiah dari para gadis, beta atau omega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Animals || JeongHaru [Omegaverse]
VlkodlaciJeongwoo tidak percaya mate, menurutnya itu hanya bualan orang zaman dahulu. Sayangnya, Moon Gooddess tidak mengizinkan Jeongwoo melenceng dari alur takdirnya. ⚠️WARNING!⚠️ Omegaverse/ABO J E O N G H A R U 📌Jeongwoo top/seme/dominan 📌Haruto bot/uk...