Setelah perpisahan disekolah sekarang tiba harinya perpisahan di luar sekolah alias jalan-jalan akhir angkatan. Semua murid SMA BAKHTI kelas 9 sudah berbaris di lapangan sekolah . Kepla seklah , bapak John marsi sedang memberikan pengarahan. Rute mereka hari ini adalah puncak kebun teh dan pantai.
"Rey?"Panggil Syahren berbisik dan menoel lengan laki-laki yang berdiri didepannya. Yap! Dimana ada Syahren disitu ada Rey begitu juga sebaliknya. Sebenarnya rumor tentang kedekatan mereka sudah banyak tersebar . Secara Rey salah satu cowok yang banyak diincar oleh murid SMA BAKHTI, walaupun dia tidak pernah tebar pesona seperti Jehan.
"Lo duduk sama gue ya?"Tanya Syahren.
"Kalau misalnya kita satu bus oke oke aja." Jawab Rey , tanpa membalikkan badannya.
"Lo ga punya rencana duduk sama Geby?"Tanya Syahren iseng sekaligus penasaran. Rey mengabaikannya. Syahren tersenyum kecut.
"Lo duduk sama gue aja Ren." Tawar Jehan yang berbaris disampingnya. Syahren mengerucutkan bibirnya memandang Jehan dan mengangguk.
"Oke deh , kayaknya Rey udah punya pasangan duduk."
"Lo sesuka itu ya sama Rey?"Tanya Jehan tiba-tiba. Syahren tersenyum dan mengangguk dengan semangat.
"Jangan berlebihan nanti sakit."
"Iya Jehan Dirgantara calon abdi negara."
Setelah pengarahan dari kepala sekolah selesai , semua murid dipersilahkan untuk mencari bus mereka. Seperti yang sudah di sampaikan bus sudah ditentukan dan nama-nama murid di tempel di bus masing-masing. Syahren terpisah dengan teman-temannya satu circlenya kecuali Jehan. Syahren sempat mikir apakah Jehan sudah tahu kalau mereka satu bus makannya dari itu Jehan menawari Syahren untuk duduk berdua.
"Jehan kamu duduk sama siapa?" Tanya Rania , kelas 9D. Syahren menyikut lengan Jehan menggoda sahabatnya itu. Gosip yang Syahren dengar Rania menyukai Jehan.
"Kalau belum ada , aku boleh duduk sama kamu?"
"Han duduk sama Rani noh!" Suruh Syahren menunjuk Rani dengan bibirnya.
"Maaf Ran. Gue udah janji duduk sama Syahren."Jawab Jehan tersenyum singkat.
Syahren membulatkan matanya kaget, "eh kita ga punya janji" Protesnya.
"yang di lapangan tadi apa?"Tanya Jehan.
"Ck! itu bukan janji . Duduk sama Rani aja gue duduk sama yang lain. Lo kira gue ga punya kenalan di bus ini?"
"Yaudah kalau Jehan udah punya janji sama Syharen. Aku duduk sama Nana aja." Ucap Rania kecewa. Syahren menahan tangan Rani yang hendak pergi.
"Ran duduk sama Jehan aja. Gue sama Nana."
"Apa sih lo? Udah duduk sama gue." Tegas Jehan menarik Syahren masuk kedalam bus dan mendudukannya di kursi.
"Gue ga enak sama Rani . Gue tahu rasanya di tolak kayak gitu. Lo jahat banget sih?" Protes Syahren. Jehan cuma diam duduk di kursinya mengabaikan Syahren.
"Ternyata lo ga peka ya Ren." Kesal Jehan.
"Ga peka gimana ? Gue peka kok kalau Rani suka sama lo. Lo nya aja sok-sok ga peka." Jawab Syahren ikut emosi.
"Au ah gue diam."
"Yaudah diam." Syahren membuang pandang dari Jehan keluar jendela. Ah Sial! Batin Syahren saat melihat didalam bus sebelah Rey sedang tertawa lepas dengan Geby. Bahagia banget kayak dunia milik berdua. Bukannya mengalihkan pandangan Syahren malah menikmati tontonan yang jelas menbuatnya cemburu dan sakit hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
DATANG DAN PERGI
Teen FictionSetiap orang yang datang akan pergi pada waktunya. Begitu juga aku, kamu dan dia.