Prolog

29 6 10
                                    

"Kalau kamu bilang, pasti ga bakal gini jadinya." ujar seorang perempuan sembari mengusap air matanya yang tak kunjung berhenti mengalir ke pipi putih bersihnya.

"Je maafin aku, aku ga bermaksud nyakitin­─" perkataan seorang laki-laki ini terputus kala perempuan tadi memotongnya.

"Cukup! yang kamu lakukan ke aku jahat Ju! Jahat banget!" teriak perempuan tadi─Jeha─ seraya berusaha mengatur nafasnya yang tak beraturan.

"Je..." panggil laki-laki tadi─Juan─ seraya menatap senduh Jeha di hadapannya. Sosok Jeha yang terlihat saat ini berbeda sekali dengan sosok Jeha yang biasa ia lihat. Sosok yang biasa Juan lihat ialah sosok Jeha yang tersenyum lebar kala bersamanya, tertawa lepas kala mendengarkan lelucon yang ia lontarkan, cerewet kala ia tertimpa demam akibat tidak menjaga jam tidur dengan baik. Namun, sosok Jeha sekarang terlihat gemetar di sekujur tubuhnya. Air matanya tak kunjung berhenti mengalir dari kedua kelopak matanya. Ingin rasanya Juan membantu menyeka air mata, tapi... Juan sadar diri. Dia sadar bahwa ia lah penyebab air mata itu menyurak ke luar, ke luar mata Jeha. Dia sadar bahwa luka yang ia torehkan pada Jeha sangat dalam. Sangat dalam sampai bisa membuat Jeha menangis sejadi-jadinya seperti ini. Ingin rasanya ia menarik tubuh mungil Jeha ke dalam pelukannya. Membiarkan Jeha menangis di pelukannya. Seperti biasanya. Namun, sekali lagi ia sadar diri bahwa hubungan mereka sudah tak sama lagi.

Jeha berhenti mengusap air matanya seraya mendongakkan kepala ke atas, menatap Juan nyalang.

"Mulai sekarang kita putus! Jangan pernah hubungi atau peduli sama aku lagi!" teriak Jeha seraya membalikkan tubuhnya, melangkah menjauh dengan cepat dari Juan yang memandang punggung Jeha dengan pandangan terluka.

***

Halo everyone! Ini cerita pertama aku yang ku publish di wattpad :) Jadi bila ada yang ingin disampaikan, silahkan berkomentar :) 
Jangan lupa masukin ke daftar cerita kalian, kasih bintang, dan bagikan dengan teman-teman kalian yah~

Thankyou~~~

Love,

Author

JEHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang