|| - 1. KEMBALINYA LALUNA

1.5K 313 169
                                    

"Kalau kamu merasa pilihanmu benar, bukan berarti pilihan orang lain salah. Pahami apa itu menghargai"

- Masangga

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


01. KEMBALINYA LALUNA

"Ini Kakak yakin banget mau sekolah? Nggak istirahat dulu? Capek pasti, 'kan?"

"Ya ampun Papi. Kan Kakak udah istirahat dua hari. Mau capek apalagi?" Gadis bernama Laluna itu tersenyum tipis. Papinya memang selalu posesif apapun tentangnya. Tapi Laluna tidak keberatan. Malahan dia senang.

Lelaki dewasa itu, Mars Anandhito Lordnando namanya. Istrinya meninggal saat Laluna berusia dua tahun. Selama itu pula Mars merawat Laluna seorang diri. Wajar saja dia posesif pada anak satu-satunya ini.

"Papi 'kan khawatir, Kak." Mars berdecak sebal. Semakin dewasa, Laluna tidak suka lagi dimanja. Mars sangat takut kehilangan. Dia trauma.

"Laluna udah enam belas tahun, Papiiii," gemasnya.

"Tapi Kakak tetap bayi dimata Papi," kekeh Mars. Laluna tersenyum maklum, ia kembali menyantap sarapannya.

Hari ini Laluna mulai bersekolah. Dirinya dan Mars baru saja pindah setelah sekian tahun tinggal di Belgia. Kehilangan istri membuat Mars terpuruk sehingga memutuskan untuk pindah ke luar negeri. Mereka kembali menetap karena Mars harus membantu perusahaan sang ayah karena kesehatan ayahnya mulai menurun memasuki usia senja.

"Nanti kalau Papi sibuk, Kakak dijemput sama Papa Bumi, ya," ujar Mars setelah menghabiskan sepiring nasi goreng.

Laluna mengusap mulutnya dengan tissue, lalu menatap Mars dalam. "Kakak nggak boleh nyetir?"

"Belum boleh."

"Emang Papa Bumi nggak sibuk?"

"Kakak punya banyak Papa kalau Kakak lupa. Masih ada Papa Angkasa juga."

Tawa Laluna pecah. Yang disebutkan Mars adalah nama teman-temannya dibangku SMA. Mereka memang minta dipanggil papa. Lebih keren katanya ketimbang om. Maklum lah akik-akik daun muda banyak tingkahnya.

"Senyamannya Papi aja. Kakak nurut."

Laluna ini mirip sekali sifatnya dengan Kejora—mendiang istri Mars. Selalu menurut dan bijak bila diberitahu.

"Pinternya anak Papi," puji Mars seraya mengusap surai panjang Laluna.

"Kan nurun Papi, hehe."

Mars mendesis pelan. Kalau saja Laluna tahu kelakuan Mars saat masa SMA. Ah, sudahlah. Laluna bisa gila. Kasihan masih muda.

***

"Yeah, you've got me begging, begging. Baby please don't go. If i wake up tomorrow, will you still be here."

Bu Guru Mau Nggak Nikah Sama Papiku? + Masangga NuragaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang