"Pokoknya Papi harus nikah lagi!"
"Nggak mau, Laluna," jawab Mars yang ntah sudah berapa kali menolak permintaan anak tunggalnya. Mars tidak mau menikah lagi. Dia terlampau mencintai mendiang istrinya. Tapi Laluna terus menjodohkannya. Parahnya, La...
"Katanya, kembali dengan mantan berarti mengulang membaca buku yang sama. Akan sia-sia karena sudah tahu endingnya. Yang jadi pertanyaan, apakah buku itu sudah benar-benar selesai dibaca? Dan apakah semua lembaran sudah dibuka?"
- Laluna
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
2. BUMI BERULAH
"Khalvio?"
"Long time no see." Khalvio merentangkan tangannya lalu keduanya berpelukan. "Sekolah di sini?" Karena Laluna menggunakan seragam yang sama dengannya.
"Haha, iya, nih. Nggak nyangka banget bakal ketemu lo di sini," respon Laluna. Ia melepas pelukan itu dengan kaku.
Khalvio mundur selangkah. "Kalo gitu selamat datang di SMA Nuraga. Oh, iya, gue ada di kelas Unggulan IPA-1. Bisa cari gue di sana kalo butuh."
"Oh—oke. Gue duluan, Khal. Seneng ketemu lo lagi."
Khalvio mengangguk dan Laluna masuk ke kelasnya. Beberapa detik setelahnya, senyumnya terbit membuat gigi kelincinya tercipta. Kebetulan yang menyenangkan, pikirnya.
***
"HUAA .... DEMI DEMI DEMI, CAPEK BANGET BELAJAR! PEN NIKAH AJA SAMA JISUNG!" keluh Jasmine begitu bu guru keluar dari kelas mereka. Istirahat kedua dimulai.
Laluna sangat terkejut dengan tingkah Jasmine. Lucu memang, tapi ini hal baru untuknya mengingat di Belgia ia tidak punya teman seperti Jasmine.
"Kaget, hehe," ujar Laluna, sehingga mendapat kekehan dari teman-teman lain yang sudah hafal dengan watak Jasmine. Mengerjakan satu soal, ngeluhnya satu jam. Itulah Jasmine.
"Sorry, ya, Lun, gue emang gini ceplas-ceplos yuhuuu." Jasmine tertawa dua jari. "Jangan kaget. Kantin bareng, yuk!"
Laluna mengangguk. Saat keduanya berjalan, Laluna kaget karena ada empat cowok yang mengikuti mereka.
"Eh?" Dia melihat kebelakang, dua laki-laki tertawa, satunya tersenyum, satunya mukanya datar seperti tembok. "Mereka...?"
"Hahaha." Jasmine tertawa. "Gue lupa ngenalin. Ini sohib-sohib sebahagia gue. Yang ini namanya Askara," ujar Jasmine menunjuk cowok tinggi yang terlihat memiliki tingkat kepedean yang tinggi. Cowok tengil itu main mata membuat Laluna membulatkan matanya karena terkejut.
"Yang ini kembaran gue namanya Aladino." Jasmine menunjuk cowok yang sengaja membuka semua kancing kemejanya menunjukan baju dalamannya.
Aladino & Jasmine
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
