1

398 145 8
                                    

"jemput."

singkat, padat, dan jelas.

begitulah cara si bungsu kanemoto ini mengabari sang kakak. jadi tidak perlu banyak bertanya lagi jika ingin berbicara dengannya.

"di mana?" tanya yoshi yang kini sedang memasukkan buku dan laptopnya ke dalam tas.

"parkiran prodi teknik," jawab asahi di seberang sana.

yoshi yang sudah hafal pun lantas mengiyakan dan segera mematikan sambungan telepon, jemarinya meraih kunci mobil di atas nakas dan bergegas turun ke lantai bawah di mana asahi berada.

























































asahi lantas menatap lurus ke arah manik sang kakak yang sayu, dengan kantung mata yang sedikit menghitam jelas saja menandakan bahwa pria yang kini menjabat sebagai asisten dosen itu tak tidur semalam.

"semalem diganggu lagi?" tanyanya sembari membuka pintu mobil.

helaan napas mengudara dari bibir tipis yoshi. "iya. gue ada niatan mau pindah ke apartemen sementara, sih, abis ini."

"kenapa gak di rumah gue aja?"

"enggak deh, hahaha, nanti mama marah," kekeh yoshi mengusap pucuk kepala asahi pelan.

_____

















































mobil hitam itu terparkir apik di depan rumah minimalis milik yoshi. ia mengambil kunci yang terletak di bawah pot bunga dan membuka pintu, masuk ke dalam diikuti asahi di belakangnya.

"bantu gue beres-beres dulu, ya, sa? abis ini baru gue anterin lu ke rumah mama," ujar yoshi yang telah berjalan duluan ke kamar.

asahi hanya diam tak membalas. arah pandangnya terfokus pada taman bermain di seberang sana.

sepi, benar-benar tidak ada anak kecil yang bermain di sana.

sangat kontras dengan keadaan taman pada malam hari.

iii. midnightWhere stories live. Discover now