"Saebom eonni. Ini aku, Seo Yoon." Seo Yoon yang melihat pintu apartemen milik saebom sedikit terbuka, tanpa pikir panjang ia langsung masuk begitu saja Seo Yoon celingak-celinguk mencari keberadaan Saebom.
"Halo! aku disini." kepala Saebom muncul dari balik tumpukan kardus. Seo Yoon tersenyum sumringah "Aku punya banyak camilan, apa kamu mau?" Tawar Saebom, "Apa aku boleh memakannya?". Saebom Melambaikan tangannya sebagai isyarat agar Seo Yoon mendekat.
Anak kecil berusia 9 tahun itu memang kerap meluangkan waktunya di rumah Saebom. Orang tuanya yang harus bekerja sebagai pengantar barang, akan meninggalkan sendirian di rumah. Anak itu telah sembuh dari penyakit jantungnya, dan itu semua berkat bantuan Saebom dan Yi Hyun. Jika dulu Seo Yoon akan menghabiskan waktu di rumah sendirian, jika Saebom tidak bekerja Seo Yoon akan menghabiskan seharian penuh di tempat Saebom.
"Paman Hyun kemana?" Tanya anak kecil itu sambil memasukkan camilan kedalam mulutnya "Aah~dia sedang bekerja, atasannya selalu memberinya tugas."
"Seo Yoon~aa, apa boleh Eonni minta tolong?" Seo Yoon menggangguk "Ayo." ucap Saebom kemudian mengajak Seo Yoon ke dalam kamarnya dan Yi Hyun.Drttt... Drtttt..
"Ooo eomma."
"Kamu ada dimana?" Suara seorang wanita terdengar dari balik telepon.
"Di jalan. Aku akan menjemput Saebom dan segera sampai disana."Biibbbb... Telepon itu kemudian terputus.
Senyum mengembang terlihat jelas dari kaca mobil. Walaupun penat setelah menyelesaikan berbagai kasus di kantor, tak pernah menjadikan wajah Yi Hyun pulang dengan keadaan lesu. Saat-saat pulang bekerja dan segera bertemu dengan istrinya yaitu Saebom selalu menjadi alasan untuk dirinya bersemangat. Lelaki itu selalu merindukan istrinya meskipun setiap hari bertemu.
Cklek..
"Bom~aa di mana?" Lelaki itu mengedarkan pandangannya kala tak menemukan istrinya di ruang tamu. Biasanya istrinya akan duduk menonton TV tak lupa dengan sepiring makanan ringan di pangkuannya. "Kau dimana?" Panggil Yi Hyun sekali lagi.
"Hyun~aa" tiba-tiba saja Saebom keluar dari dalam kamar dan berdiri di depan Yi Hyun dengan tampilan yang tak biasa.
"Bagaimana?"
"__"
"Hyun~aa" Saebom memukul keras tangan Yi Hyun, kesal karena lekaki itu hanya diam saja di tempat bak patung. (Saebom gak peka kalo suami sedang terpesona)